4 Mantan Pegawai Tak Lolos TWK Daftar Jadi Capim KPK

Keempat mantan pegawai KPK itu mendaftarkan diri sebagai capim KPK melihat masalah di internal KPK saat ini.

oleh Tim News diperbarui 15 Jul 2024, 19:53 WIB
Novel Baswedan (kedua kanan) bersama pegawai yang tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) menunjukkan id card di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (30/9/2021). 57 + 1 pegawai KPK yang tak lolos TWK untuk alih status ASN diberhentikan dengan hormat per 30 September 2021. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak empat orang mantan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tidak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) ikut serta mendaftar calon pimpinan (capim) KPK periode 2024-2029.

"Rekan-rekan, 4 orang anggota IM57 mendaftar Capim KPK hari ini," kata ketua IM57+Institute, Praswad Nugraha saat dikonfirmasi, Senin (15/7/2024).

Keempat mantan pegawai itu kini telah bergabung dengan bersama Indonesia Memanggil Lima Tujuh alias IM57+institute sebagai wadah organisasi gerakan anti korupsi yang didirikan oleh para eks pegawai KPK.

Keempat mantan pegawai KPK yakni Herry Muryanto (Deputi Pengawasan Internal dan Pengaduan Masyarakat), Giri Suprapdiono (Direktur Dikyanmas), Hotman Tambunan (Kepala Training ACLC KPK), dan Arien Marttanti Koesniar (Kabag Rumah Tangga).

Praswad menyebut keempat mantan pegawai KPK itu mendaftarkan diri karena melihat banyaknya masalah di internal KPK. Baik dari segi pimpinan hingga pegawainya.

"Melihat banyaknya pimpinan KPK yang terjerat dengan pelanggaran kode etik, bahkan ketua KPK menjadi tersangka pemerasan," ungkap Praswad.

"Melihat banyaknya penyidik, petugas rutan, yang juga melakukan pemerasan terhadap saksi dan keluarga tahanan," sambung dia.

Belum lagi masalah kepercayaan publik terhadap KPK yang sangat merosot hingga membuat keempat korban TWK itu ingin berkiprah lagi.

"Maka kami terpanggil untuk mendaftarkan diri menjadi Pimpinan KPK," pungkas dia.


Nurul Ghufron Kembali Daftarkan Diri Jadi Capim KPK

Nurul Ghufron juga mengajukan gugatan terhadap peraturan Dewas KPK Nomor 3 dan 4 Tahun 2021 ke Mahkamah Agung (MA). (merdeka.com/Arie Basuki)

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron mendaftarkan dirinya sebagai Calon Pimpinan (Capim) KPK periode 2024-2029. Dia pun berharap agar bisa menduduki lagi jajaran pimpinan KPK untuk kedua kalinya.

"Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, saya mendaftarkan diri untuk menjadi Capim KPK untuk periode 2024-2029. Berharap ridho dan perlindungan Allah swt semoga terpilih pimpinan yang terbaik untuk pemberantasan di Indonesia," kata Ghufron melalui keterangan, Senin (15/7/2024).

Ghufron berpesan kepada masyarakat agar turut serta juga mendaftarkan diri sebagai bagian dari Capim dan Dewas KPK. Sebab menurut dia semakin banyak calon yang mendaftar, maka peluang untuk terpilih capim yang terbaik semakin terbuka lebar.

"Tunjukkan komitmen dan dedikasi dalam pemberantasan korupsi dengan menjadi calon pimpinan KPK, korupsi tak akan habis tanpa turun gelanggang melakukan pemberantasan salah satunya dengan menjadi pimpinan KPK," ucapnya.

Diketahui pendaftar Capim dan Dewan Pengawas (Dewas) KPK telah memasuki hari terakhirnya haru ini, Senin (15/7/2024). Tercatat sudah ada 352 orang yang telah mendaftar.

"Pendaftaran posisi pagi ini pukul 06.50, Pimpinan 210 dan Dewas 142," kata Ketua Pansel Capim dan Dewas KPK, Muhammad Yusuf Ateh saat dikonfirmasi.

Bagi para calon, masih bisa mendaftarkan diri sampai dengan hari ini hingga pukul 00.00 WIB dan tidak ada perpanjangan pendaftaran.

 


Nawawi Pomolango Tak Minat Calonkan Diri Lagi Jadi Pimpinan KPK: Terlalu Banyak Persoalan

Nawawi Pomolango resmi dilantik menggantikan Firli Bahuri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ketua Sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango mengaku sudah tidak berminat lagi untuk mencalonkan diri lagi sebagai Calon Pimpinan (Capim) KPK periode 2024-2029.

"Saya tidak ikutan lagi mendaftarkan diri," kata Nawawi saat dikonfirmasi, Senin (15/7/2024).

Nawawi menyebut, alasan dirinya sudah tidak berminat lagi untuk menduduki jabatan pimpinan di lembaga antirasuah ini lantaran banyak permasalahan yang terjadi. Bahkan, masalah itu bukan hanya ada di internal KPK.

"Terlalu banyak 'persoalan' di lembaga ini, dan itu bukan hanya soal Pimpinan," ucap Nawawi.

Selain Nawawi, Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata sebelumnya juga mengaku sudah tidak berminat lagi mendaftarkan sebagai Pimpinan KPK.

Dia mengaku ingin segera pensiun usai purna masa jabatannya.

"Saya mau pensiun setelah di KPK," kata Alex saat dikonfirmasi, Senin (15/7).

 

 

 

Reporter: Rahmat Baihaqi

Sumber: Merdeka.com

 

Infografis Ketua KPK Firli Bahuri Tersangka Pemerasan Syahrul Yasin Limpo. (Liputan6.com/Abdillah)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya