AP I Layani 36,5 Juta Penumpang Pesawat hingga Juni 2024

Kinerja operasional AP1 pada periode semester 1 2024 yang sangat baik ini turut dipengaruhi oleh berbagai katalis.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 15 Jul 2024, 20:30 WIB
Penumpang Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali (Dewi Divianta/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta PT Angkasa Pura I (AP1) melayani sebanyak 36,5 juta pergerakan penumpang di 17 bandara yang dikelola sepanjang semester I 2024.

Dengan demikian, tingkat pemulihan atau recovery rate jumlah penumpang Angkasa Pura I mencapai 91 persen dibandingkan dengan catatan pada semester I 2019, atau periode sebelum pandemi Covid-19 yang mencapai 40 juta penumpang.

"Kinerja operasional AP1 pada periode semester 1 2024 yang sangat baik ini turut dipengaruhi oleh berbagai katalis. Di antaranya adalah tingginya trafik pada masa arus mudik dan arus balik Idul Fitri 2024, angkutan haji, liburan sekolah, serta banyaknya jumlah libur akhir pekan dan cuti bersama sepanjang semester 1 2024. Kami optimistis trafik angkutan udara di tahun ini akan semakin dekat menuju full recovery," ujar Direktur Utama AP1 MMA Indah Preastuty, Senin (15/7/2024).

Indah merinci, jumlah pergerakan penumpang AP1 periode semester I 2024 terbagi atas 28,1 juta penumpang rute domestik dan 8,4 juta penumpang rute internasional.

"Recovery rate untuk penumpang rute domestik mencapai 95 persen, sedangkan untuk penumpang rute internasional telah mengalami 100 persen full recovery dibandingkan dengan jumlah penumpang rute internasional semester I 2019," terangnya.

Untuk pergerakan pesawat terbagi menjadi 237.195 pergerakan pesawat rute domestik, dengan recovery rate sebesar 82 persen, serta 47.561 pergerakan pesawat rute internasional dengan recovery rate sebesar 98 persen.

Kargo

Kemudian, untuk pergerakan kargo semester I 2024 terbagi atas 252.553 ton kargo domestik dan 59.683 ton kargo internasional. Untuk kargo domestik mengalami pertumbuhan sebesar 61 persen dibanding pergerakan kargo domestik semester I 2019, sedangkan untuk recovery rate kargo internasional mencapai angka 51 persen.

AP1 juga mencatat kinerja sangat positif di sektor kargo, yakni dengan adanya pertumbuhan sebesar 20 persen pada semester I 2024 yang mencapai 282.729 ton dibandingkan trafik kargo semester 1 2019 yang sebanyak 236.259 ton.

"Dengan kata lain, kinerja trafik kargo AP1 di semester I 2024 telah melampaui catatan trafik kargo pada periode yang sama pada 2019," kata Indah.

Sedangkan untuk pergerakan pesawat udara, AP1 mencatat melayani sebanyak 284.756 pergerakan pesawat sepanjang semester I 2024, atau mencapai recovery rate sebesar 80 persen dibandingkan catatan pada semester I 2019 yang sebanyak 354.576 pergerakan.


Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II Bakal Dilebur

Pesawat milik sejumlah maskapai terparkir di areal Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (16/5/2019). Pemerintah akhirnya menurunkan tarif batas atas (TBA) tiket pesawat atau angkutan udara sebesar 12-16 persen yang berlaku mulai Kamis hari ini. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

PT Angkasa Pura I (AP I) dan PT Angkasa Pura II (AP II) akan segera bergabung menjadi satu perusahaan dengan nama PT Angkasa Pura Indonesia (API). Informasi ini telah diumumkan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Menurut keterangan dari BEI, status badan hukum dari PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II akan berakhir setelah tanggal efektifnya penggabungan. Seluruh aset dan kewajiban dari kedua perusahaan akan dialihkan kepada Angkasa Pura Indonesia yang merupakan perseroan terbatas yang menerima penggabungan tersebut.

Dalam proses penggabungan ini, Angkasa Pura I sedang memperluas kegiatan usahanya dengan menambahkan layanan pengangkutan dan pergudangan yang terkait dengan kebandarudaraan.

Penggabungan ini dilakukan karena Indonesia memiliki potensi besar sebagai pasar utama dalam industri aviasi dan pariwisata. Beberapa faktor yang mendukung Indonesia sebagai pasar utama aviasi dan pariwisata adalah kondisi geografisnya sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan populasi terbesar di Asia Tenggara.

Dalam penggabungan ini, Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II akan memperhatikan hak-hak karyawan yang akan bergabung sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Status karyawan akan berubah menjadi karyawan Angkasa Pura Indonesia, dengan mempertimbangkan masa kerja masing-masing karyawan.

"Tidak ada rencana untuk melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dalam konteks penggabungan ini,"tulis keterangan tersebut seperti dikutip Selasa (25/6/2024).


Kapan AP I dan AP II Digabung?

Ilustrasi bandara, airport, penerbangan, pesawat terbang. (Image by 4045 on Freepik)

Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung, PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney segera merampungkan proses penggabungan atau merger Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II. Proses itu kabarnya akan selesai pada Juli 2024, bulan depan.

Direktur Utama InJourney Dony Oskaria mengatakan proses penggabungan Angkasa Pura I dan II itu sudah dimulai sejak integrasi. Serta lahirnya PT Angkasa Pura Indonesia sebagai subholding di bawah InJourney.

"Kita harapkan proses itu akan selesai di bulan Juli ini. Bulan Juli ini kita mulai muncul satu perusahaan operator airport yang besar. Nah ini akan menjadi nomor 4 terbesar di dunia dengan jumlah penumpang itu kita 170 juta per tahun," ungkap Dony saat ditemui di Menara Danareksa, Jakarta, Jumat (21/6/2024).

Dia menerangkan, setelah ada subholding itu, pada 2024, InJourney fokus pada beberapa perbaikan. Mulai dari standar operasional hingga penggunaan teknologi informasi atau digitalisasi.

"Memang prosesnya kan memang sudah lama harusnya dari tahun lalu, tapi kita memilih model yang lebih smooth," kata Dony.

"Kita bentuk dulu Indonesian Airport-nya, kemudian kita samakan dulu SOP-nya, Kita samakan dulu IT-nya, Kita samakan dulu operasional prosesnya. Sehingga proses penyatuannya itu berjalan dengan sangat smooth," ia menambahkan.

Dony menuturkan setelah pembentukan Angkasa Pura Indonesia, sudah ada penyamaan standar operasi. Sementara itu, finalnya adalah tersisa satu entitas.

"Oh enggak, nanti merger, jadinya surviving entity-nya Angkasa Pura Indonesia. Eggak ada lagi Angkasa Pura 1, Angkasa Pura 2," ucap dia. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya