Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street kompak melesat pada perdagangan Senin, 15 Juli 2024 setelah mantan presiden AS Donald Trump selamat dari upaya penembakan.
Investor menilai hal itu akan menguntungkan kandidat presiden dari Partai Republik dan Partai Republik pada pemilihan umum (pemilu) yang diselenggarakan November 2024. Kebijakan fiskal yang lebih ramah ke depan dipandang semakin memacu pasar bullish atau tren menguat yang mulai terbentuk pekan lalu. Sentimen itu juga mengangkat saham kapitalisasi kecil dan bank pada Senin pekan ini.
Advertisement
Mengutip CNBC, pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melonjak 210,82 poin atau 0,53 persen ke posisi 40.211,72. Indeks S&P 500 naik 0,28 persen menjadi 5.631,22. Indeks Nasdaq melesat 0,4 persen ke posisi 18.472,57.
"Kabar baiknya adalah mantan Presiden AS Donald Trump tidak terluka lebih dari telinga,” ujar Chief Investment Strategist CFRA Research Sam Stovall.
"Sebagai hasilnya, saya pikir pasar akan terus melanjutkan momentumnya,” ia menambahkan.
Adapun Konvensi Nasional Partai Republik dimulai Senin, 15 Juli 2024 di Milwaukee, Wisconsin dengan Trump unggul atas Presiden AS Joe Biden dalam jajak pendapat nasional.
Saham Humana dan UnitedHealthGroup masing-masing naik. Perusahaan asuransi mendapatkan keuntungan dari tekanan biaya yang lebih sedikit yang berasal dari pemerintahan Partai Republik.
Sementara itu, indeks Russell 2000 naik 1,8 persen dan menyentuh level tertinggi sejak 2022 dan mencatat penguatan dalam empat hari berturut-turut. Goldman Sachs mengatakan, masa jabatan Trump kedua dapat membantu perusahaan-perusahaan kecil berkinerja lebih baik, setelah kemenangannya pada 2016.
Saham Goldman Sachs naik 2,6 persen setelah membukukan laba yang melebihi harapan analis. SPDR S&P Bank ETF dan SPDR S&P Regional Banking ETF masing-masing naik lebih dari 2 persen.
Mencermati Pernyataan Ketua The Fed
Goldman Sachs adalah salah satu dari 40 perusahaan S&P 500 yang melaporkan laba kuartal II pada pekan ini seiring dimulainya musim baru. Perusahaan lainnya yang akan rilis laporan keuangan yakni Bank of America, United Airlines dan Netflix.
Selain laporan keuangan perusahaan, investor juga analisis komentar dari ketua the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell menuturkan, bank sentral tidak akan menunggu inflasi mencapai sasarannya sebesar 2 persen sebelum menurunkan suku bunga. Ia juga menuturkan, skenario hard landing tidak mungkin terjadi pada perekonomian.
“Kami semakin dekat dengan tujuan the Fed, melihat data yang diperlukan agar mereka bisa memangkas suku bunga,” ujar Kepala Riset Pasar Modal US Bank Asset Management, Bill Merz.
Advertisement
Gerak Bursa Berjangka AS Usai Penembakan Donald Trump
Sebelumnya, saham berjangka Amerika Serikat (AS) tidak bergerak setelah upaya pembunuhan terhadap mantan Presiden AS Donald Trump menandakan ketenangan di pasar seiring Trump selamat dari insiden tersebut.
Mengutip CNN, Senin (15/7/2024), indeks Dow Jones berjangka naik 65 poin atau 0,2 persen. Indeks S&P 500 berjangka menguat tipis 0,1 persen dan indeks Nasdaq stagnan.
Pada Sabtu, 13 Juli 2024 waktu setempat mantan Presiden AS Donald Trump tersebut ditembak di telinganya saat kampanya di Butler, Pennsylvania yang menurut FBI adalah upaya pembunuhan. Ia baik-baik saja setelah penembakan. Menurut pihak berwenang, penembaknya tewas, serta satu orang yang hadir, dan dua penonton terluka parah.
Presiden AS Joe Biden mengatakan, dia berbicara dengan Donald Trump setelah penembakan itu dan mengecam kekerasan tersebut dalam sambutannya tidak lama kemudian.
The Republican National Convention atau Konvensi Nasional Partai Republik dimulai pada Senin, 15 Juli 2024 di Milwaukee. Partai Republik akan resmi mencalonkan Trump sebagai kandidat presiden dari Partai Republik untuk pemilihan presiden pada 2024. Trump juga akan mengumumkan pasangannya pada konvensi tersebut.
Pasar Mendambakan Stabilitas
Adapun pasar mendambakan stabilitas dan upaya pembunuhan terhadap calon presiden mungkin akan menimbulkan kekacauan. Namun, Donald Trump nampaknya berhasil lolos sehingga akan batasi koreksi. Donald Trump pun tetap menjadi kandidat terdepan untuk menjadi presiden berikutnya.
Kemenangan Trump pada November kemungkinan besar didorong dari harapan perluasan pemangkasan pajak dan kenaikan tarif. Dalam debat presiden bulan lalu yang diselenggarakan CNN, ia menegaskan kembali keinginannya untuk mengenakan tarif 10 persen pada semua impor yang mungkin akan meningkatkan inflasi dan menimbulkan keraguan terhadap penurunan suku bunga.
Riset Morgan Stanley memperkirakan perluasan pemangkasan pajak pada 2017 akan meningkatkan defisit secara tajam sehingga membuat dolar AS yang sudah diperdagangkan tinggi menjadi lebih tinggi lagi. Namun, hal ini dapat memperburuk krisis inflasi AS yang sudah mulai menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Pada awal pekan ini juga rilis laporan keuangan antara lain Goldman Sachs dan BlackRock.
Advertisement