Liputan6.com, Milwaukee - Donald Trump yang telinganya dibalut perban muncul di Republican National Convention (Konvensi Nasional Partai Republik) atau RNC 2024 hanya beberapa hari setelah menghindari peluru pembunuh.
Calon presiden dari Partai Republik Donald Trump muncul pada hari Senin (15/7/2024) waktu setempat di Konvensi Partai Republik, dua hari setelah dia berlumuran darah oleh peluru penembak jitu.
Advertisement
Mengutip New York Post, Selasa (16/7/2024), sebagian besar telinga kanan mantan presiden berusia 78 tahun itu terlihat dibalut perban ketika ia muncul di Fiserv Forum di Milwaukee.
Donald Trump berjalan ke lantai konvensi ketika lagu “God Bless the USA” karya Lee Greenwood terdengar di latar belakang.
Mantan presiden AS itu mengepalkan tinjunya, mengacungkan beberapa jempol dan bertepuk tangan saat ia bergabung dengan pasangannya, Senator JD Vance (R-Ohio), dan anggota keluarganya yang duduk di dekat panggung.
Ketua DPR AS Mike Johnson, Rep. Byron Donalds (R-Fla.) dan mantan pembawa acara Fox News Tucker Carlson duduk di dekat TDonald rump.
"Lawan, lawan, lawan" teriak massa saat Trump mengambil tempat duduknya, mengacu pada kata-kata yang diucapkan mantan presiden tersebut pada hari Sabtu, beberapa saat setelah dia ditembak saat rapat umum di Butler, Pennsylvania.
Trump mendengarkan dengan penuh perhatian saat Every Day Americans Mark Laws dan Benjamin Josephs menyampaikan pidato RNC.
Dia juga menyaksikan Amber Rose – mantan penari telanjang yang pernah mengkritik keras Donald Trump di masa lalu – memberikan sambutannya.
“Dia adalah seorang yang tangguh,” kata Presiden Persatuan Persaudaraan Internasional Teamsters Sean O’Brien tentang Trump, dalam sambutannya, sebagai calon dari Partai Republik.
Yang tidak hadir di ruang konvensi Trump adalah istrinya, Melania, putri sulungnya, Ivanka, dan putra bungsunya, Barron.
Donald Trump Jr., Eric Trump, dan Tiffany Trump semuanya berada di dekat ayah mereka, dan Trump Jr., putra tertua mantan presiden, tampak berlinang air mata saat ayahnya memasuki arena.
Trump tidak menyampaikan sambutan pada Senin (15/7) malam.
Donald Trump Resmi Jadi Calon Presiden Partai Republik
Sebelumnya pada hari yang sama, ia secara resmi ditunjuk sebagai calon presiden dari Partai Republik setelah dicalonkan oleh lebih dari 1.215 delegasi Partai Republik dalam pemungutan suara delegasi negara bagian.
Sesaat sebelum pemungutan suara, Trump mengumumkan di Truth Social bahwa dia telah memilih JD Vance sebagai wakil presidennya.
Trump telah berada di Milwaukee sejak Minggu (15/7), memutuskan untuk tidak menunda perjalanannya ke konvensi tersebut, yang ia pertimbangkan sehubungan dengan penembakan tersebut.
Advertisement
Bergabung Bersama JD Vance di Konvensi Partai Republik
Mantan presiden AS Donald Trump mengenakan perban besar di telinga yang terluka. Dia bergabung di atas panggung oleh senator Ohio JD Vance, pasangan barunya di bursa Pilpres AS 2024, pada malam pembukaan konvensi hari Senin (15/7).
Adapun sebelumnya mantan Presiden AS Donald Trump memilih Senator JD Vance dari Ohio sebagai pasangannya di Pilpres AS 2024 pada hari Senin (15/7). Ia menunjuk seorang kritikus yang kini menjadi sekutu setia dan merupakan generasi milenial pertama yang bergabung dengan partai besar pada saat keprihatinan mendalam tentang usia lanjut para pemimpin politik Amerika, menjadi calon wakil presiden (cawapres).
“Setelah pertimbangan dan pemikiran yang panjang, dan mempertimbangkan bakat luar biasa dari banyak orang lainnya, saya telah memutuskan bahwa orang yang paling cocok untuk menduduki posisi Wakil Presiden Amerika Serikat adalah Senator JD Vance dari Negara Bagian Ohio,” kata Trump dalam sebuah pernyataan di sebuah postingan Truth Social miliknya saat Konvensi Nasional Partai Republik sedang berlangsung di Milwaukee, seperti dikutip dari Associated Press (AP), Selasa (16/7/2024).
Beberapa jam kemudian, Vance secara resmi menerima nominasi resmi partainya setelah berjalan ke lantai konvensi untuk menonton “American First” karya Merle Haggard.
Pada hari Sabtu, 13 Juli, Donald Trump terluka setelah pria bersenjata Thomas Matthew Crooks, 20, melepaskan beberapa tembakan ke arahnya selama rapat umum di Butler, Pennsylvania. Pihak berwenang kemudian mengatakan bahwa penembakan itu adalah "upaya pembunuhan."
Setelah Trump dianggap baik-baik saja, para pemimpin Partai Republik menegaskan bahwa mereka akan melanjutkan konvensi tersebut.
Crooks juga menembak tiga orang yang melihatnya: Corey Comperatore, 50, David Dutch, 57, dan James Copenhaver, 74
Comperatore tewas, sementara Dutch dan Copenhaver terluka parah.
Pada hari Senin (15/7), Trump berbicara kepada New York Post tentang upaya pembunuhan terhadap dirinya saat dalam perjalanan ke RNC. Mantan presiden tersebut menyebutnya sebagai “pengalaman yang sangat nyata”.
“Dokter di rumah sakit bilang dia belum pernah melihat yang seperti ini, dia menyebutnya keajaiban,” katanya. “Saya tidak seharusnya berada di sini, saya seharusnya sudah mati,” lanjutnya. seharusnya sudah mati.”
HEADLINE: Geger Penembakan Donald Trump Saat Kampanye Pilpres AS, Dampaknya?
Dor, dor, dor... suara tiga tembakan pertama terdengar dari sayap kanan Donald Trump yang tengah kampanye Pilpres AS di Pennsylvania pada Sabtu 13 Juli 2024. Pidato yang telah berlangsung beberapa menit dan memasuki pembahasan tentang imigrasi pun terhenti, Donald Trump merunduk di balik podium pidato, lalu dikerubungi para agen secret service atau dinas rahasia.
Suasana mencekam tergambar dari rekaman video yang beredar di outlet berita maupun media sosial yang mengabadikan momen tatkala pidato soal imigrasi yang disampaikan Donald Trump mendadak terhenti akibat insiden penembakan pria misterius.
Di tengah suhu panas mencapai 90 derajat Fahrenheit, massa yang berada di lokasi kampanye Donald Trump di Butler Farm Show di Pennsylvania geger, berteriak-teriak tatkala melihat peristiwa penembakan Donald Trump tersebut.
Video yang direkam oleh salah satu penonton menunjukkan penembak jitu agen secret service membidik sesuatu ke arah pria bersenjata itu. Tembakan terakhir terdengar 15 detik kemudian.
Lalu terlihat agen dinas rahasia mengepung Trump, yang telinganya tergores, dan darah mengalir di wajahnya. Butuh waktu satu setengah menit untuk membuat mantan presiden itu turun dari panggung.
Upaya pembunuhan Donald Trump yang naik panggung pidato di Pennsylvania pada pukul 18:00 waktu setempat -- kira-kira pada waktu yang sama ketika seorang pria terlihat di atap sebuah gedung sekitar 160 yard, atau sekitar 146 meter -- telah digagalkan. Pelaku yang diketahui bernama Thomas Matthew Crooks -- menurut laporan dari FBI -- yang membawa senapan semi-otomatis bergaya AR itu langsung ditembak oleh sniper dari agen secret service.
Kemudian, Donald Trump langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat. Beruntung, Trump tidak mengalami luka yang mengancam jiwa.
Tim kampanye Pilpres AS Donald Trump mengonfirmasi bahwa presiden ke-45 Amerika Serikat tersebut dalam kondisi baik-baik saja usai insiden penembakan.
"Donald Trump berterima kasih kepada penegak hukum dan petugas tanggap darurat atas tindakan cepat selama perbuatan keji ini," kata juru bicara Tim Kampanye Steven Cheung dalam sebuah pernyataan, dikutip dari BBC.
"Ia baik-baik saja dan sedang diperiksa di fasilitas medis setempat. Keterangan lebih lanjut akan menyusul."
Banyak politisi dari partai Republik, termasuk senator Tennessee Marsha Blackburn, senator Kansas Roger Marshall, Guy Reschenthaler, dan Tim Burchett menyampaikan doa terbaik untuk Trump di aplikasi X (dulunya Twitter).
Presiden Amerika Serikat Joe Biden merilis pernyataan usai Donald Trump ditembak saat melakukan kampanye di Pennsylvania. Ia mengatakan bahwa ia bersyukur mendengar kabar bahwa Trump baik-baik saja, dikutip dari BBC.
"Saya telah diberi tahu tentang insiden penembakan Donald Trump di Pennsylvania. Saya bersyukur mendengar bahwa ia dalam kondisi aman dan baik-baik saja," kata Joe Biden.
"Saya berdoa untuknya dan keluarganya serta semua orang yang hadir di rapat kampanye itu, sambil menunggu informasi lebih lanjut. Jill dan saya berterima kasih kepada Secret Service karena telah menyelamatkannya."
"Tidak ada tempat untuk kekerasan semacam ini di Amerika Serikat (AS). Kita harus bersatu sebagai satu bangsa untuk mengutuknya," tegas Joe Biden.
Advertisement