Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Salah satunya akan membahas soal investasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Dia mengatakan, akan bertemu dengan Presiden Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ). Keduanya akan membahas soal kerja sama ekonomi dan investasi. Ini jadi tren positif kerja sama kedua negara yang terus berlanjut.
Advertisement
"Dalam pertemuan dengan Presiden MBZ nanti saya antara lain akan membahas mengenai berbagai upaya peningkatan kerja sama ekonomi dan investasi yang strategis," ungkap Jokowi, di Halim Perdanakusuma, Jakarta, mengutip siaran YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (16/7/2024).
Ketika ditanya mengenai bahasan investasi di IKN, Jokowi pun mengamini. Diketahui, ada bos Emaar Properties, Mohamed Ali Rashed Alabbar yang disebut berminat menanamkan modalnya ke IKN.
Dia menyebut akan ada pertemuan dengan bos pengembang Burj Khalifa tersebut. "Termasuk di dalamnya itu (bertemu Emaar Properties soal Investasi IKN)," ucapnya.
Selain itu, Kepala Negara mengatakan ada kerja sama antarbisnis kedua negara yang juga akan diteken.
"Ya beberapa nanti akan ada tandatangan MoU B-to-B yang disaksikan oleh kedua pemerintah Uni Emirat Arab dan Indonesia," ujar dia.
Bocoran Menteri PUPR
Sebelumnya diberitakan, Penantian realisasi investasi asing ke Ibu Kota Nusantara (IKN) menemui titik terang. Kabarnya, Emaar Properties asal Dubai akan menanamkan modalnya ke IKN.
Hal ini diungkap Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Basuki bilang, ada perusahaan asal Dubai, Uni Emirat Arab yang akan masuk sebagai investor asing ke IKN.
"Mungkin nanti dari Dubai itu mungkin. Itu kelihatannya," ucap Basuki, di Kantor Kementerian PUPR, dikutip Sabtu, 13 Juli 2024.
Dia menuturkan, nama Emaar Properties muncul sebagai salah satu investor. Nantinya, perusahaan pengembang Burj Khalifa itu akan ikut membangun financial center di IKN.
Bangun Financial Center
Kendati begitu, Basuki mengatakan belum ada nota ketertarikan investasi atau Letter of Intent (LoI) yang ditandatangani. Maka, pada pekan depan, Menteri BUMN Erick Thohir akan turut menjadi perwakilan agar terjadi kesepakatan itu.
"Financial center. Belum, belum. Belum, makanya kesana pak Erick itu, meneken itu," kata Basuki.
Sementara itu, terkait dengan Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2024 tentang Percepatan Pembangunan Ibu Kota Nusantara, Basuki menyebut hal itu sudah disosialisasikan ke investor. Memang, aturan itu dibuat untuk menggenjot investasi di IKN.
"Karena kita sudah bicara, kita sudah ngajak para investor. PKS-nya (perjanjian kerja sama) kita bicarakan, semua kita open kepada teman-teman investor," ungkapnya.
Advertisement
Jokowi Bocorkan Investasi Pemilik Burj Khalifa di IKN: Angkanya Gede Banget
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap rencana investasi bos Emaar Properties, Mohamed Ali Rashed Alabbar ke Ibu Kota Nusantara (IKN). Komitmen itu kabarnya akan diteken pada Juli 2024.
Diketahui, pekan lalu bos Emaar Properties menyambangi beberapa titik di Indonesia didampingi Menteri BUMN Erick Thohir. Diantaranya, Nusa Dua, Bali, Mandalika, Labuan Bajo, hingga IKN Nusantara dan menutup kunjungannya dengan bertemu Presiden Jokowi.
"Jadi kalau pemiliknya Emaar (Properties), dari Dubai, beliau kita bawa ke Nusa Dua, ke Mandalika, kemudian ke Labuan Bajo, bawa lagi ke sini ke Nusantara, baru ke Jakarta ketemu saya," ungkap Jokowi di sela-sela Groundbreaking Astra Biz Center dan Nusantara Botanical Garden, dikutip tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (4/6/2024).
Jokowi mengatakan, Bos Emaar Properties tersanjung dengan lokasi IKN. Bahkan, turut dibandingkan dengan lokasi di negara lain. Namun IKN dinilai menjadi tempat yang terbaik untuk tujuan investasi masa depan.
"Apa yang beliau sampaikan kepada saya? 'Presiden Jokowi tidak ada tempat yang paling baik, yang paling indah, yang hilir perbukitan seindah (IKN). Saya sudah investasi di banyak negara, ini adalah tempat yang terbaik'," kata Kepala Negara, mengulang percakapannya kala itu.
Namun, Jokowi menegaskan tidak mau menerima pujian-pujian semata. Dia ingin adanya kepastian investasi dari pengusaha kakap asal Dubai tersebut. Gayung bersambut, Mohammed Ali Rashed Alabbar berencana mengucurkan investasi jumbo ke IKN yang kabarnya akan diteken pada Juli 2024 mendatang.
"Saya sampaikan saya kan gak suka pujian, yang saya inginkan adalah investasi bapak, saya sampaikan," tegasnya.
"Dia langsung komitmen, tapi gak saya sebut angkanya, karena belum sign, saya gak mau ngomong kalau belum tandatangan tapi gede banget. Kita tandatangani insyaaAllah nanti di bulan Juli di Abu Dhabi atau di Dubai," urai Presiden Jokowi.
Diajak Erick Thohir ke IKN
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengajak salah satu pengusaha properti Uni Emirat Arab (UEA) ke Ibu Kota Nusantara. Sederet proyek pun ditinjau olehnya.
Erick Thohir mengajak Founder Emaar Properties, Mohammed Ali Rashed Alabbar berkeliling ke sejumlah titik pengembangan di Indonesia. Mulai dari Bali, Labuan Bajo, hingga Mandalika.
"Setelah mengunjungi tiga provinsi yaitu NTT - Labuan Bajo, NTB - Mandalika dan Bali, saya melanjutkan kunjungan ke Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur," ujar Erick melalui akun Instagram @erickthohir, dikutip Senin (27/5/2024).
Tak hanya berdua, Erick dan Muhammed Alabbar juga ditemani oleh Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono. Ketiganya berkeliling melihat sejumlah pembangunan, termasuk gedung Istana Presiden.
Advertisement
Tak Cuma Pusat Pemerintahan
Erick menegaskan, IKN di masa depan tidak hanya berperan sebagai pusat pemerintahan baru. Guna menopang hal itu, akan juga dibangun kawasan finansial, bisnis, hingga pariwisata.
"Selain sebagai pusat pemerintahan, akan dibangun juga kawasan finansial, bisnis district, dan kawasan pariwisata sebagai pendukung," kata dia.
Kendati mengajak bos properti Uni Emirat Arab, Erick tak berbicara banyak mengenai rencana investasi Mohammed Alabbar. Meski diketahui, banyak pihak yang berminat menanamkan investasi-nya ke IKN.
"Senang bisa memperlihatkan progres pembangunan IKN yang akan menjadi ibu kota Indonesia di masa depan," pungkas Erick Thohir.