Liputan6.com, Jakarta Banyak yang mengira kalau varises dialami mereka yang berusia lanjut alias lansia. Namun menurut Dokter Spesialis Bedah-Subspesialis Bedah Vaskular dan Endovaskular, dr. Ivan Rinaldi, Sp.B, Subsp.BVE(K), M.Biomed dari RS EMC Sentul, varises juga bisa dialami orang-orang dengan usia produktif.
Nah, sebelum membahas mengenai penyebab varises di usia muda, ketahui dulu, apa sih sebenarnya varises itu? Jadi, varises merupakan pelebaran pembuluh darah vena yang berkelok-kelok akibat penumpukan darah yang menyebabkan peningkatan tekanan pada pembuluh vena.
Advertisement
Kondisi tersebut sering terjadi pada pembuluh darah vena di daerah tungkai dan kaki. Bagian yang mengalami varises seringkali tampak seperti urat-urat yang berwarna kebiruan yang terlihat menonjol di bawah kulit. Pada beberapa kasus, varises dapat menyebabkan rasa yang nggak nyaman seperti rasa pegal, kaki terasa berat. kram, nyeri, gatal, bahkan dapat menimbulkan luka.
Penyebab Varises di Usia Muda
Varises pada umumnya disebabkan oleh kerusakan katup vena, sehingga terjadi peningkatan tekanan pada vena. Kondisi tersebut pada selanjutnya menyebabkan pelebaran pembuluh darah vena atau yang sering disebut dengan varises. Nah berikut ini merupakan beberapa penyebab varises dapat terjadi pada orang dengan usia produktif, yaitu:
Kehamilan
Varises kadang terjadi pada wanita yang hamil di usia muda. Kondisi itu terjadi karena terjadi peningkatan hormon progesteron dan estrogen yang menyebabkan pembuluh darah jadi membesar. Ketika berat badan ibu hamil bertambah, hal tersebut dapat memberikan tekanan ekstra di bagian pembuluh darah dan bisa memicu munculnya varises.
Kondisi hamil juga mengakibatkan aliran darah ibu meningkat dalam mendukung pertumbuhan janin. Tekanan vena yang meningkat dan bertambah inilah yang dapat mengakibatkan varises.
Obesitas
Orang dengan berat badan berlebih atau obesitas rentan mengalami varises karena tubuh memberikan beban atau tekanan yang jauh lebih besar pada pembuluh darah. Hal tersebut perlu diwaspadai karena umumnya orang bertubuh gemuk sulit melihat pembengkakan pembuluh darah dengan mudah, karena tertutup oleh lemak berlebih.
Sering Pakai Sepatu Hak Tinggi dan Pakaian Ketat
Wanita yang sering menggunakan sepatu hak tinggi berisiko mengalami tekanan pada pembuluh darah dan dapat memicu terjadinya varises di kaki. Selain itu, mengenakan pakaian yang ketat, khususnya celana, dapat memicu varises dan kondisi pembuluh darah yang mirip sarang laba-laba.
Kebiasaan Duduk Terlalu Lama
Ada kebiasaan buruk yang dapat menyebabkan orang di usia produktif terkena varises, yaitu duduk di depan komputer selama berjam-jam di posisi yang sama. Selain itu nggak banyak bergerak atau kebiasaan gaya hidup sedentary, juga jadi salah satu penyebab utama varises. Duduk atau berdiri dalam jangka waktu lama, terbukti memiliki efek yang nggak baik bagi kesehatan pembuluh darah.
Keturunan
Nah, tahukah kamu kalau ternyata varises juga disebabkan karena genetik atau faktor keturunan? Yup, menurut dr. Ivan Rinaldi, faktor tersebut dapat menjadi salah satu penyebab munculnya varises di usia produktif. Namun hal itu dapat dicegah dengan menjalani pola hidup sehat serta menghindari aktivitas yang dapat menyebabkan terjadinya varises.
Cara Mengatasi Varises
Kalau sudah muncul varises, bukan cuma kondisi kesehatan saja yang terganggu tapi kualitas hidup juga bisa berpengaruh. Yup, kualitas hidup ini berkaitan dengan kepercayaan diri. Nggak sedikit orang yang merasa nggak percaya diri karena mengalami varises.
Lalu pertanyaannya sekarang, ada nggak sih cara untuk menyembuhkan varises? Ada, simak ulasannya di bawah ini:
1. Berbaring dengan Posisi Kaki Lebih Tinggi
Ketika berbaring, sanggalah kaki menggunakan bantal atau penyangga lainnya agar posisinya lebih tinggi dari tubuh. Lakukan selama 20 menit setiap hari setelah selesai beraktivitas.
2. Hindari Berdiri Terlalu Lama
Ketika menghadiri acara tertentu, seringkali kita perlu berdiri dalam waktu cukup lama. Namun, sebisa mungkin, carilah tempat duduk ketika kamu sudah berdiri dalam waktu cukup lama. Alternatif lainnya, lakukanlah peregangan untuk meningkatkan sirkulasi darah.
Hal ini dikarenakan aliran darah juga dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Aliran darah dari kaki dapat mengalir ke jantung karena adanya kontraksi otot yang bertindak layaknya pompa.
Ketika kontraksi otot sedang mendorong darah menuju jantung, terdapat katup di pembuluh darah yang akan terbuka. Apabila katup ini mengalami gangguan atau lemah, darah dapat kembali dan berkumpul di kaki.
3. Yoga
Yoga diyakini dapat membuatmu yang mengalami varises merasa menjadi lebih baik. Menurut sejumlah ahli, rasa nyeri dan bengkak akan berkurang jika melakukan yoga secara rutin. Namun, perlu diketahui bahwa yoga bukanlah pengobatan utama, namun dapat dimanfaatkan sebagai terapi pelengkap dalam mengatasi varises.
4. Pijatan Ringan
Varises dapat dihilangkan dengan cara dipijat. Namun yang harus kamu pahami, untuk menghindari pemijatan pada daerah yang bervarises karena dapat menyebabkan pecahnya pembuluh vena.
5. Skleroterapi
Skleroterapi merupakan prosedur penanganan varises dengan menggunakan suntikan. Biasanya gejala varises akan mereda dalam waktu beberapa minggu. Tujuan dari skleroterapi adalah pengobatan varises dan mencegah komplikasi yang mungkin terjadi, pengurangan atau eliminasi keluhan, perbaikan gangguan hemodinamik, serta perbaikan estetik dan fungsional. Tindakan ini dapat dilakukan pada jenis-jenis varises tertentu:
- Vena trunkal.
- Vena kolateral.
- Varises yang berhubungan dengan perforasi vena inkompeten.
- Varises vena retikular.
- Spider veins.
- Residual atau rekurensi varises setelah dilakukan tatalaksana.
6. Endovenous Laser Ablation (EVLA)
EVLA (Endovenous Laser Ablation) adalah sebuah metode pada penanganan varises dengan memanfaatkan teknologi laser untuk memulihkan kondisi pembuluh darah vena yang mengalami pembengkakan sehingga dapat meminimalisir tindakan invasif bedah. Prinsip terapi EVLA adalah menggunakan laser untuk mengempiskan pembuluh darah.
Keunggulan EVLA dibandingkan dengan operasi biasa sangatlah banyak. Pada EVLA waktu yang dibutuhkan cukup singkat, yaitu 20-30 menit dibandingkan dengan operasi biasa yang membutuhkan waktu 2-3 jam untuk satu kali operasi.
Dari segi perawatan di rumah sakit, EVLA membutuhkan waktu perawatan yang lebih singkat dan pasien dapat segera beraktifitas. Dari segi bekas luka operasi, EVLA hanya menggunakan luka kecil sehingga nggak merusak penampilan seseorang dan nggak menimbulkan resiko keloid.
Kemudian dari segi risiko infeksi, EVLA memiliki risiko infeksi yang kecil dikarenakan luka tindakan yang kecil pula. Selain itu metode EVLA dibandingkan dengan operasi terbuka dan EVLA memiliki angka kekambuhan kurang 5%.
Nah, buat kamu yang mengalami varises, ingin mendapatkan tindakan atau penanganan yang tepat, segera datangi rumah sakit yang memiliki fasilitas lengkap, dan dokter profesional yang tentunya ahli dibidangnya. Kamu bisa berkonsultasi ke dr. Ivan Rinaldi, Sp.B, Subsp.BVE(K), M.Biomed, seorang Dokter Spesialis Bedah-Subspesialis Bedah Vaskular dan Endovaskular dari RS EMC Sentul.
(*)
Advertisement