Liputan6.com, Jakarta - Fenomena astronomi buck moon akan terjadi pada 21 Juli 2024. Buck moon atau bulan rusa adalah fase purnama bulan.
Melansir laman Live Science pada Rabu (17/07/2024), nama Buck Moon merujuk pada Almanak Petani Tua yang berasal dari penduduk asli Amerika. kalender tersebut pertama kali terbit pada 1792 dan terus diperbarui versinya setiap tahun hingga saat ini.
Dalam Almanak Petani Tua, tertera penamaan-penamaan bulan purnama setiap bulannya, salah satunya buck moon. Buck moon sendiri merujuk pada tanduk rusa jantan.
Baca Juga
Advertisement
Hal ini berkaitan dengan waktu saat rusa jantan mulai menumbuhkan tanduk barunya. Sebagai informasi, rusa jantan melepaskan dan menumbuhkan tanduknya setiap tahun.
Tanduk baru yang tumbuh biasanya akan menjadi lebih besar seiring berjalannya waktu. Selain buck moon, bulan purnama pada Juli memiliki sebutan berbeda di beberapa wilayah.
Penduduk asli Amerika lainnya menyebut buck moon dengan istilah salmon moon, raspberry moon, dan thunder moon. Salah satu alasannya karena sering terjadi badai petir (thunder) pada musim panas yang bertepatan dengan Juli.
Di wilayah lain, tepatnya di Keltik, Eropa tengah, buck moon dikenal sebagai claiming moon, wyrt moon, herb moon, dan mead moon. Penamaan-penamaan tersebut merujuk pada Juli yang merupakan waktu untuk mengumpulkan tumbuhan untuk diolah menjadi bumbu dan obat.
Selain di Eropa tengah, buck moon juga punya sebutan lain di Inggris, yaitu hay moon yang berarti 'panen jerami' pada Juli. Bulan purnama buck moon biasanya muncul pada pertengahan Juli.
Pada 2024, buck moon akan mencapai puncaknya pada 21 Juli. Di Indonesia, bulan tanduk rusa tersebut bakal memamerkan keindahannya pada pukul 17.17 WIB.
Apabila tidak dapat menyaksikan buck moon pada 21 Juli, kamu masih bisa menemukannya selama beberapa hari sebelum dan sesudah puncaknya. Buck moon memanjakan mata para pengamatnya pada 19 hingga 23 Juli 2024.
Jika cuaca cerah, bulan tanduk rusa pasti akan terlihat mengesankan. Namun, perlu dicatat bahwa buck moon tidak akan tampak seperti rusa atau tanduk rusa ketika mencapai puncaknya.
Bulan bakal tetap berbentuk bulat dengan cahaya putih kekuningannya yang khas. Ia tidak akan berubah menjadi rusa atau tanduk rusa sebagaimana sebutannya.
(Tifani)