BPBD DKI Imbau Warga Pesisir Jakarta Waspada Banjir Rob hingga 23 Juli 2023

Adapun potensi banjir Rob berpotensi terjadi akibat adanya fenomena pasang maksimum air laut yang juga bersamaan dengan fase bulan baru.

oleh Winda Nelfira diperbarui 17 Jul 2024, 11:31 WIB
Aktivitas warga di pantai Marunda dan kawasan Si Pitung, Jakarta, Kamis (9/12/2021). Di beberapa titik masih tergenang akibat banjir rob (air laut pasang) dan gelombang pasang air laut merupakan masalah serius yang dihadapi beberapa wilayah pesisir di Indonesia. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengimbau warga yang tinggal di wilayah pesisir Jakarta untuk waspada terhadap potensi banjir Rob hingga 23 Juli 2024.

"Waspada banjir pesisir durasi 16-23 Juli 2024," demikian informasi di laman Instagram @bpbddkijakarta, Rabu (17/7/2024).

Adapun potensi banjir Rob berpotensi terjadi akibat adanya fenomena pasang maksimum air laut yang juga bersamaan dengan fase bulan baru.

Masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir utara DKI Jakarta seperti Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, Kalibaru dan Muara Angke diimbau waspada.

Pasalnya, dampak pasang maksimum air laut berpotensi menyebabkan banjir pesisir atau Rob di wilayah-wilayah tersebut.

Masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir Jakarta juga diminta untuk selalu memantau informasi terkini mengenai gelombang air laut pada laman resmi bpbd.jakarta.go.id/gelombanglaut.

"Bila menemukan keadaan darurat yang membutuhkan pertolongan, segera hubungi Call Center Jakarta Siaga 112," katanya.


Jokowi Yakin Proyek Tanggul Rob Tambak Lorok Efektif Atasi Banjir di Kampung Nelayan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melanjutkan kegiatannya di Semarang, dengan kunjungan kerja ke Kampung Nelayan di Tambak Lorok. Hal itu dilakukan usai menunaikan Salat Id di kawasan Simpang Lima.

Di Tambak Lorok, Kepala Negara melihat bagaimana proyek penataan kawasan tersebut untuk berjalan dengan pembangunan tanggul pengendali rob. Dia mencatat, tanggul yang tengah dibangun cukup panjang untuk menata kampung nelayan.

“Ini adalah proyek pengendalian rob dan penataan kawasan Kampung Nelayan di Tambak Lorok yang panjangnya untuk tanggul rob-nya ini 3,6 kilo, sepanjang 3,6 kilo untuk pengendalian rob yang ada di Tambak Lorok dan juga penataan kampung nelayan,” kata presiden kepada awak media di lokasi, Senin (17/6/2024). 

Jokowi optimis, tanggul tersebut nantinya bisa bertahan hingga puluhan tahun. Dengan begitu, warga tidak harus cemas dengan ancaman rob karena sudah ditanggul dengan kuat.

“Saya kira dalam jangka 30 tahun minimal itu bisa menahan rob yang terjadi,” yakin dia.

Berdasarkan tinjauan hari ini, tanggul yang sedang proses finishing itu dipastikan rampung Agustus mendatang. Selanjutnya, proyek serupa bisa ditiru wilayah lain guna menghindari bencana rob.

“Ini kan baru dibangun, nanti kalau sudah rampung baru kelihatan. Ini selesai bulan Agustus. Ini nanti kalau memang baik, penataan kampung nelayan baik, nanti akan kita bisa direplikasi, bisa dikopi ke daerah-daerah lain. Paling tidak ada contoh dulu,” jelas dia.

Sebagai informasi, proyek terkait menghabiskan dana Rp 386 miliar. Jokowi berharap, efektivitas dan fungsinya bisa berjalan baik.

“Nanti kita lihat kalau sudah selesai penataan kampungnya seperti apa, tanggul pengendalian robnya, efektivitasnya seperti apa. Yang jelas, ini sudah menghabiskan anggaran Rp386 miliar,” dia menandasi.

Infografis Jakarta hingga Papua Terancam Banjir Rob dan Gelombang Tinggi. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya