Simak Skenario Pembatasan BBM Subsidi Pertalite hingga Solar per 1 September 2024

Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, mengungkapkan kabar rencana baru pemerintah dalam penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi kepada konsumen.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 17 Jul 2024, 15:45 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan hasil rapat yang membahas tentang subsidi bahan bakar minyak (BBM) bersama sejumlah menteri kabinet. Kabar baiknya, pemerintah telah menyiapkan skenario baru untuk mengatasi masalah ini.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengumumkan hasil rapat mengenai BBM Subsidi bersama rekan-rekan menteri kabinet. Pemerintah telah menyiapkan skenario baru dalam penyaluran BBM subsidi kepada konsumen.

Airlangga menyatakan bahwa saat ini sedang disiapkan skenario dalam penyaluran BBM subsidi ke depan. Skenario tersebut akan lebih dulu disampaikan kepada Presiden Joko Widodo.

"Kami sedang mempersiapkan skenario dan akan melaporkannya terlebih dahulu kepada Presiden," ungkap Airlangga, saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, pada Selasa (16/7/2024).

Meskipun demikian, Menko Airlangga menegaskan bahwa skenario tersebut bukanlah bentuk pembatasan BBM Subsidi. Ia hanya menyebutnya sebagai skenario terkait program BBM Subsidi. "Skenario ini terkait dengan program. Tidak ada pembatasan," tegasnya.

Luncurkan BBM Baru

Ketika ditanya mengenai rencana peluncuran BBM jenis baru yang rendah sulfur, Menko Airlangga menyatakan adanya sinyal positif dalam hal tersebut.

Hal ini disebabkan oleh standar Euro 4 yang mengharuskan kadar sulfur BBM yang digunakan rendah, sekitar 50 ppm.

Kembali pada pembatasan atau skenario baru ini, Menko Airlangga menyatakan bahwa waktu pelaksanaannya bukanlah tanggal 17 Agustus 2024.

"Ya, jika standar euro 4 mengharuskan BBM rendah sulfur, dan tanggalnya bukan tanggal 17 (Agustus)," ungkapnya.

Lebih lanjut, Menko Airlangga menyatakan bahwa pemerintah akan memulai sosialisasi skenario BBM subsidi seperti Pertalite hingga Solar ini mulai tanggal 1 September 2024 mendatang.

Ia juga menegaskan bahwa tidak ada pembatasan konsumsi BBM subsidi. Airlangga mengatakan bahwa sosialisasi tersebut bertujuan agar penyaluran BBM bersubsidi dapat tepat sasaran.

"Jadi, saya meminta untuk dilakukan sosialisasi terlebih dahulu, bukan ada pembatasan BBM," ucapnya. "Sosialisasi ini bertujuan agar penyaluran BBM bersubsidi tepat sasaran (mulai September)," tambah Menko Airlangga Hartarto.


4 Menteri Bahas BBM Subsidi

Petugas di SPBU Pertamina Abdul Muis, Jakarta, melakukan pengisian bahan bakar pertalite dengan penuh semangat pada Kamis (30/6/2022). Melalui anak usahanya, PT Pertamina Patra Niaga, PT Pertamina (Persero) berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada pelanggan. Dalam suasana yang penuh keceriaan dan profesionalisme, petugas SPBU dengan sigap mengisi tangki kendaraan pelanggan dengan bahan bakar pertalite. Mereka dengan cekatan memastikan bahwa setiap kendaraan mendapatkan jumlah bahan bakar yang sesuai dengan permintaan pelanggan. Tidak hanya itu, petugas SPBU juga memberikan pelayanan yang ramah dan informatif kepada pelanggan. Mereka dengan senang hati menjawab pertanyaan dan memberikan saran terkait penggunaan bahan bakar yang efisien dan ramah lingkungan. Dalam upaya menjaga kepuasan pelanggan, PT Pertamina Patra Niaga juga memastikan bahwa bahan bakar pertalite yang disediakan di SPBU Pertamina Abdul Muis selalu berkualitas tinggi. Hal ini dilakukan melalui proses pengawasan dan pengujian yang ketat untuk memastikan bahwa bahan bakar yang disalurkan memenuhi standar keselamatan dan kualitas yang ditetapkan. Dengan semangat yang tinggi, PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Patra Niaga terus berinovasi dan meningkatkan kualitas layanan di SPBU mereka. Mereka berkomitmen untuk menjadi mitra setia pelanggan dalam memenuhi kebutuhan bahan bakar kendaraan yang handal dan berkualitas. Jadi, jika Anda membutuhkan pengisian bahan bakar pertalite yang cepat, aman, dan berkualitas, kunjungi SPBU Pertamina Abdul Muis dan rasakan pelayanan terbaik dari petugas yang berdedikasi.

Sebelumnya dilaporkan bahwa sejumlah menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengadakan pertemuan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Kabarnya, mereka membahas mengenai penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) Bersubsidi. Namun, apa yang sebenarnya dibatasi? Beberapa menteri yang hadir dalam pertemuan tersebut antara lain Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sebagai tuan rumah, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, serta Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.

Kabar mengenai pembahasan subsidi BBM ini telah dikonfirmasi oleh Menteri Trenggono. Dia mengungkapkan bahwa pembahasan tersebut memang terjadi dalam pertemuan empat menteri tadi.

"Oh, masalah BBM," ujar Trenggono di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, pada hari Selasa (16/7/2024).

Dia menjelaskan bahwa ketentuan pembelian BBM Subsidi tidak mengalami perubahan bagi para nelayan. Namun, dia juga mengakui adanya pembatasan bagi konsumen Pertalite berdasarkan jenis kendaraan tertentu.

Meskipun begitu, Trenggono belum memberikan banyak keterangan dan mengarahkan pertanyaan tersebut kepada Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

"Ada pembatasan pada kendaraan tertentu, yang pasti nanti ditanyakan kepada Pak Menko ya," ujarnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya