Liputan6.com, Jakarta - Raja Charles III kabarnya telah membeli sebuah kondominium atau apartemen senilai 6,6 juta Dolar AS atau setara Rp106,7 triliun di kota New York, Amerika Serikat (AS). Raja Inggris membeli sebuah apartemen mewah di Billionaires' Row Kota New York.
Mengutip dari laman New York Post, Rabu, 17 Juli 2024, apartemen seluas hampir 3.600 kaki persegi dibeli pada 27 Juni 2024. Tapi ternyata dalam dokumen jual beli tertulis bahwa pembelinya adalah entitas yang berafiliasi dengan Raja Charles III.
Advertisement
Apartemen itu terdaftar sebagai "Yang Mulia Raja atas Kanada, diwakili Menteri Luar Negeri Kanada". Akta tersebut ditandatangani oleh Robert McCubbing, yang halaman LinkedIn-nya mengidentifikasi dia sebagai komisaris perdagangan senior dan direktur perdagangan dan investasi untuk Konsulat Jenderal Kanada di New York.
Apartemen mewah ini menambah daftar properti mewah di kota yang terhubung dengan Persemakmuran Inggris. Berbicara kepada The Post pada Jumat lalu, McCubbing berkata, "Global Affairs Kanada baru-baru ini membeli unit 11A di 111 W. 57th Street untuk digunakan sebagai Kediaman Resmi Konsulat Jenderal Kanada di New York."
Konsul Jenderal Kanada di New York saat ini adalah seorang pria bernama Tom Clark. Ketika ditanya tentang keterlibatan Raja Charles III dalam transaksi tersebut, McCubbing menjelaskan bahwa itu adalah prosedur standar, mengingat status Kanada sebagai negara Persemakmuran Inggris.
"Namanya digunakan dalam dokumentasi hukum. Ini adalah fungsi Kanada sebagai monarki konstitusional," kata McCubbing, seraya menambahkan bahwa Raja Charles sendiri tidak akan menggunakan kediaman tersebut.
Interior Apartemen Mewah Atas Nama Raja Charles III
Kondominium ini ideal bagi seseorang yang "menikmati kenyamanan modern di dalam ruangan besar yang mengingatkan kita pada era sebelum perang," menurut daftarnya di situs real estat New York StreetEasy.
Apartemen dengan tiga kamar tidur dan empat kamar mandi ini berada di lantai 11 West 57th Street, gedung pencakar langit di selatan Central Park yang terkenal dengan desainnya. Lokasi 57th Street dan daerah sekitarnya adalah rumah bagi beberapa real estat perumahan termahal di dunia.
Kamar tidur sudut utama dilengkapi dengan lemari pakaian yang luas dan kamar mandi berjendela yang dihiasi marmer Venato putih Italia, bak rendam tembaga dan perlengkapan mandi dari perunggu khusus. Dua kamar tidur tambahan masing-masing dilengkapi dengan kamar mandi dalam.
Mengutip dari laman Business Insider, Rabu, 17 Juli 2024, penjualan tersebut pertama kali dilaporkan oleh The Real Deal. Dengan luas lebih dari 3.600 kaki persegi, apartemen ini memiliki serambi elegan dengan lantai batu dan ruang rias.
Advertisement
Ruang Makan Pribadi
Ruangan itu tampak terbuka ke ruang tamu yang luas dengan ruang makan yang berdekatan. Dapur terpisah dilengkapi dengan bar, meja kuarsit Cristallo Gold, lemari buatan tangan khusus, dan rangkaian lengkap peralatan dapur mahal. Sebuah ruang belajar di sebelah foyer memiliki kamar mandi dalam.
Fasilitas bangunan sungguh mewah, menampilkan kolam renang dua jalur setinggi 82 kaki dengan cabana pribadi. Ada sauna terpisah dan ruang perawatan, pusat kebugaran setinggi dua kali lipat dengan teras mezzanine, termasuk ruang makan pribadi dengan dapur katering koki, dan lounge dengan teras yang luas.
Diketahui Unit 11A adalah unit terakhir yang tersisa untuk dijual di bagian Gedung Steinway yang terkenal di 111 West 57th Street, menurut juru bicara 111 West 57th Street. Terdapat 14 kondominium di bagian bawah, yang dulunya merupakan kantor pusat pembuat piano ikonik Steinway & Sons, dan 46 apartemen di bagian menara gedung.
Apartemen mewah ini telah menambah daftar properti mewah di kota yang terhubung dengan Persemakmuran Inggris. Setelah Ratu Elizabeth II meninggal, 24 properti di New York telah diidentifikasi dengan keterangan "Yang Mulia Ratu". Disebutkan bahwa akta transaksi tersebut masuk ke database catatan publik Kota New York pada 9 Juli 2024.
Rumor agar Lebih Dekat dengan Pangeran Harry
Sempat beredar rumor bahwa Raja Charles membeli kondominium mewahnya agar bisa lebih dekat dengan putra bungsunya, Pangeran Harry yang kini tinggal di AS. Namun nyatanya kondominium tersebut hanya menggunakan namanya, tapi tak akan pernah menjadi tempat tinggal sang Raja.
Hubungan antara Raja Charles III dan Pangeran Harry memang terus bermasalah. Menurut laporan sebelumnya, Raja Charles ingin mengutamakan masalahnya dan kesehatannya sendiri.
Setelah diagnosis kanker yang tidak teridentifikasi, Charles mengutamakan kesehatannya, menurut analis kerajaan Cole. Ketegangan di antara mereka mengganggunya secara emosional, terutama setelah apa yang Pangeran Harry katakan tentang Ratu Camilla, jadi tidak ingin diganggu oleh hal itu.
Adapun Raja Charles sejak terungkap ke publik mengidap kanker, saat ini masih menjalani perawatan. Namun raja berusia 72 tahun itu juga tetap bersemangat untuk menjalankan tugasnya sebagai kepala negara dengan rangkaian tugas. Bahkan ia dijadwalkan akan mengunjungi Australia dan Kepulauan Samoa pada 2024 ini.
Advertisement