, Roma - Langkah dramatis diambil oleh otoritas di beberapa kota di Eropa selatan dan Balkan untuk mengantisipasi suhu udara meningkat akibat gelombang panas, Selasa (16/7/2024).
Kaum lansia diimbau untuk mengurung diri di dalam rumah, sementara pesawat air dikerahkan melawan kebakaran hutan di selatan Italia dan Makedonia Utara.
Advertisement
"Panas sekali,” kata Carmen Díaz, seorang turis Spanyol di sebuah restoran di Roma, sembari melirik kipas angin yang berdengung kencang di pojok ruangan, dikutip dari laman DW Indonesia, Kamis (18/7/2024).
"Kipas ini membantu sedikit, tapi suhu panas."
Layanan perlindungan sipil di Italia mengaku telah menerima 18 panggilan pada hari Senin untuk memadamkan kebakaran hutan yang berkobar di beberapa wilayah di selatan.
Kementerian Kesehatan saat ini telah menempatkan 12 kota, dari Trieste di utara hingga
Roma di bagian tengah, di bawah peringatan bahaya panas tertinggi. Sejumlah kota di selatan menyusul akan mengumumkan darurat panas pada Kamis (18/7), kata Kementerian Kesehatan.
Darurat Panas di Balkan
Di Yunani, pemerintah kota membuka gedung-gedung berpendingin AC bagi publik umum, yang terjebak di luar ketika suhu menyentuh angka 40C. Sejumlah pekerjaan di luar ruangan juga tidak lagi diizinkan, seperti pekerjaan buruh kasar, pengiriman barang atau konstruksi.
Suhu di beberapa negara diperkirakan akan mencapai 42C pada hari Rabu dan Kamis besok.
Sementara itu, layanan cuaca nasional Spanyol mengumumkan temperatur udara bisa mencapai 44 derajat Celsius di lembah sungai Guadalquivir selatan pada hari-hari mendatang.
Di Albania, seorang pria berusia 72 tahun ditemukan tewas di peternakannya ketika suhu udara mencapai 42C di Memaliaj, 200 kilometer di selatan ibu kota Tirana. Media-media lokal melaporkan, penyebab kematian kemungkinan adalah sengatan panas.
Di Tirana sendiri, jalan-jalan utama dan kafe tampak hampir sepi, hanya sedikit warga yang keluar dan menggunakan payung untuk meneduhkan diri. Dalam beberapa pekan terakhir, suhu tinggi dan angin kencang mengipasi kebakaran hutan dari selatan hingga ke utara.
Bahkan dengan suhu yang relatif sejuk 34C, pemerintah kota Istanbul, Turki, mengeluarkan peringatan panas pada hari Selasa untuk mengimbau warga, terutama orang lanjut usia, ibu hamil, anak-anak, dan penderita penyakit akut untuk menghindari keluar rumah antara jam 10 pagi dan 4 sore.
Jelang Puncak panas di Eropa
Pemerintah mengatakan, suhu di kota dua benua itu diperkirakan akan tetap berkisar antara 3 hingga 6 derajat di atas kewajaran hingga 28 Juli. Warga disarankan untuk minum banyak cairan dan mengenakan pakaian ringan.
"Di sini biasanya berangin, seperti AC alami, jadi kami selalu datang ke sini untuk menenangkan diri,” kata Sami Gunaydin, seorang pensiunan berusia 62 tahun yang sedang berenang di Bosporus pada hari Selasa. "Semoga Tuhan membantu mereka yang tidak punya AC."
Untuk kedua kalinya pada bulan ini, Makedonia Utara menghadapi lonjakan suhu hingga 42C. Buntutnya, sebanyak 200 kebakaran hutan mengamuk sejak awal bulan.
Bagi Serbia, Kroasia dan Bosnia, pekan ini adalah minggu kedua di mana suhu berkisar 40 C, dengan kota Mostar di Bosnia mencatatkan rekor tertinggi selama enam hari berturut-turut.
Ahli meteorologi mengatakan, gelombang panas di kawasan Balkan diperkirakan mencapai puncaknya pada Selasa (16/7) dan perlahan mereda menjelang akhir minggu.
Rumania dan jirannya Moldova juga dilanda gelombang panas selama seminggu terakhir. Suhu di kedua ibukota negara, Bukarest dan Chisinau, tercatat masing-masing melebihi 40C pada pekan ini.
Advertisement