Liputan6.com, Butler - Penduduk di Butler, kota kecil di Pennsylvania tengah berupaya mengatasi dan menyelamatkan reputasinya karena sekarang dikenal sebagai tempat Donald Trump sempat akan dibunuh.
Kota berpenduduk sekitar 13.000 jiwa di utara kota Pittsburgh itu, merupakan wilayah pedesaan yang mayoritas penduduknya mendukung Partai Republik. Sebagian penduduk di sana, mereka terkejut melihat kekerasan seperti itu bisa terjadi di kota yang dipenuhi oleh para pendukung Donald Trump.
Advertisement
Patrick Casey, seorang pengacara setempat mengatakan, percobaan pembunuhan pada hari Sabtu menunjukkan, bahwa tidak ada lagi tempat yang aman di Amerika Serikat, dikutip dari VOA Indonesia, Kamis (18/7/2024).
“Kami merupakan sebuah wilayah yang kuat dari Partai Republik, terbukti selama bertahun-tahun. Namun kenyataannya adalah tidak ada lagi tempat yang aman di masyarakat Amerika dan di dunia.”
Warga lainnya, Cindy Michael berharap, masyarakat bisa tenang pada hari-hari pasca penembakan.
Bagi Victoria Rhodes, seorang perawat yang baru saja pindah ke Butler, upaya pembunuhan dan reaksi terhadap itu menurutnya, akan membentuk opini masyarakat tentang mantan Presiden Trump, ketika ia berkampanye untuk kembali menjabat di Gedung Putih.
Tim Kampanye: Donald Trump Baik-baik Saja
Tim kampanye Donald Trump mengonfirmasi bahwa presiden ke-45 Amerika Serikat tersebut dalam kondisi baik-baik saja usai insiden penembakan.
"Donald Trump berterima kasih kepada penegak hukum dan petugas tanggap darurat atas tindakan cepat selama perbuatan keji ini," kata juru bicara Tim Kampanye Steven Cheung dalam sebuah pernyataan, dikutip dari BBC.
"Ia baik-baik saja dan sedang diperiksa di fasilitas medis setempat. Keterangan lebih lanjut akan menyusul."
Banyak politisi dari partai Republik, termasuk senator Tennessee Marsha Blackburn, senator Kansas Roger Marshall, Guy Reschenthaler, dan Tim Burchett menyampaikan doa terbaik untuk Trump di aplikasi X (dulunya Twitter).
"Saya berdoa untuk Presiden Trump. Saya harap semua orang akan sama seperti saya," kata mantan Ketua DPR Kevin McCarthy, seorang Republikan dari California.
"Tuhan memberkati Presiden Trump dan keluarganya," tulis Andy Biggs, seorang anggota kongres dari Arizona.
"Mohon doakan Presiden Trump, keluarganya, dan semua orang yang sudah hadir di Pennsylvania," tulis Elise Stefanik, ketua konferensi DPR dari New York usai insiden penembakan Donald Trump.
Advertisement
2 Orang Tewas dalam Insiden Penembakan Donald Trump, Termasuk Pelaku
Dua orang tewas dalam kampanye Donald Trump di Pennsylvania, termasuk pelaku yang melepaskan tembakan ke arah mantan presiden tersebut.
Dikutip dari laman ABC News, Trump terlihat berlumuran darah di wajahnya, dan dievakuasi dari panggung ke tempat yang aman.
Associated Press melaporkan bahwa penembak tidak berada di dalam lokasi kampanye umum tersebut.
Reporter ABC Mark Willacy melaporkan sistem keamanan yang ada di lokasi acara.
"Saya tidak melihat senjata yang digunakan oleh pendukung dalam kampanye."
"Yang saya lihat hanya senjata yang dimiliki anggota kepolisian Amerika Serikat. Apa yang saya lihat saat di kampanye sangat ketat."
Kematian Pelaku Dikonfirmasi Otoritas di Pennsylvania
Jaksa Wilayah Butler County Richard Goldinger mengonfirmasi bahwa penembak itu tewas, bersama satu orang yang hadir dalam kampanye.
Sementara, satu orang yang hadir dalam kampanye kondisinya serius.
Ia mengatakan, pada tahap ini, sedikit yang diketahui tentang penembak itu, kecuali bahwa penembak itu tidak berada di tempat kejadian.
Advertisement