Pilkada Jakarta 2024, PKB: Sulit Usung Ahok, Sekarang Eranya Anies Baswedan

Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menilai sulit partai lain untuk mengusung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024.

oleh Aries Setiawan diperbarui 18 Jul 2024, 03:05 WIB
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersama Anies Baswedan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menilai sulit partai lain untuk mengusung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024.

Diketahui, Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Bidang Perekonomian itu digadang-gadang masuk dalam bursa Pilkada Jakarta 2024.

"Yang jelas dinamika di DKI masih terus berlangsung, tapi PKB, DPW PKB DKI sudah mengusulkan Pak Anies, bahwa kemudian ada nama lain seperti Pak Ahok mungkin sulit ya partai yang akan mengusung Pak Ahok," kata Jazilul kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (17/7/2024).

"(Sulitnya) kan sudah pernah, kalau sekarang kan eranya Pak Anies, dan survei juga tinggal nanti menunggu konstelasi akhir. Karena DKI ini pasti dipengaruhi oleh konstelasi politik nasional," sambungnya.

Ia menjelaskan, Jakarta ke depannya akan berhubungan dengan rezim Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto.

"Salah satunya itu (berhubungan dengan rezim Pak Prabowo), tapi yang jelas partai-partai lain di DKI ini masih belum terlihat koalisinya, tidak ada satupun koalisi yang terbentuk di DKI. Tapi ada sosok yang hampir sulit dikalahkan yaitu Pak Anies Baswedan," kata Jazilul.

Sebelumnya, Litbang Kompas merilis survei elektabilitas calon gubernur Jakarta 2024. Survei digelar pada 15-20 Juni 2024.

Dari survei yang dirilis Selasa (16/7/2024), mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan memiliki elektabilitas tertinggi dengan angka 29,8 persen. Sementara itu, politikus PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mennjadi pesaing berat Anies dengan elektabilitas 20 persen.


Survei Litbang Kompas: Anies 29,8 Persen, Ahok 20 Persen, Kaesang 1 Persen

Anies Baswedan dan Kaesang Pangarep. (Liputan6.com)

Litbang Kompas mempublikasi temuan anyarnya, terkait pemilihan gubernur Jakarta 2024. Hasilnya, nama petahana Anies Baswedan masih berada di urutan paling atas dengan raiahan elektabilitas 29,8 persen.

"Survei elektabilitas calon gubernur rujukan publik Jakarta, Anies Baswedan 29,8%, urutan kedua Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok 20%," tulis Litbang Kompas seperti dikutip Selasa (16/7/2024).

Ada nama-nama lain yang dirujuk oleh publik Jakarta untuk menjadi gubernur. Namun nama-nama tersebut angkanya terpaut jauh dari Anies maupun Ahok yang sudah berada dua digit.

Mereka adalah mantan gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan raihan 8,5% dan Menteri BUMN Erick Thohir dengan capaian 2,3%.

Sisanya ada sejumlah nama yang elektabilitasnya masih di angka 1% seperti Menteri Sosial Tri Rismaharini, Pj Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono, Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa dan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang meraih 1,3%.

Meski demikian, pada survei ini masih ada 30% responden yang mengaku tidak tahu atau memilih untuk tidak menjawab saat disodorkan nama-nama tersebut.

 


Keterpilihan Anies 39 Persen, Ahok 34,5 Persen, Kaesang 9,8 Persen

Responden juga turut ditanya soal potensi keterpilihan dan penolakan pada sosok-sosok yang disebutkan namanya tersebut. Hasilnya, 39% mengaku pasti memilih Anies Baswedan, kemudian 34,5% meyakini pasti akan memilih Ahok.

Selanjutnya, 24% responden juga mengaku akan memilih Ridwan Kamil. Lalu, terkait Erick Thohir, hanya 16% responden yang mengaku pasti akan memilih ketua umum PSSI tersebut.

Sementara itu, keyakinan responden pasti akan memilih Sri Mulyani berada di angka 10,3%, jumlah itu lebih tinggi sedikit dari Kaesang yang hanya mendapatkan keyakinan pasti dari responden sebesar 9,8%.

Namun ketika disandingkan dengan Andika Perkasa, angka keyakinan responden memilih Kaesang Pangarep lebih tinggi. Andika hanya mendapatkan 7,8%, Sri Mulyani 6,5% dan Heru Budi 2,8%

Metode penelitian survei periodik Litbang Kompas dilakukan dengan wawancara tatap muka dan diselenggarakan pada 15-20 Juni 2024. Total ada 400 responden yang berpartisipasi yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Provinsi Daerah Khusus Jakarta.

Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, dengan margin or error kurang lebih 4,9 persen.

 

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka.com

Infografis Jokowi dan Keluarga Dilaporkan Kolusi-Nepotisme ke KPK. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya