Sekolah Kebanjiran, Murid SD di Petogogan Ujian di Masjid

Banjir yang merendam SD Bhakti Luhur di Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan membuat para siswanya terpaksa mengikuti Ujian Akhir Sekolah (UAS) di Masjid Nurul Hidayah.

oleh Oscar Ferri diperbarui 18 Apr 2013, 11:44 WIB
Puluhan murid SD Bhakti Luhur di Jalan Wijaya I, RT 02 / RW 03, Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan terpaksa mengikuti Ujian Akhir Sekolah (UAS) di Masjid Nurul Hidayah. Sebab seluruh ruang kelas mereka terendam banjir setinggi 50 centimeter.

"Ya, ini terpaksa anak-anak UAS di Masjid karena sekolah kami terendam banjir. 6 Kelas air sudah merendam sekitar 50 centimeter," kata Kepala Sekolah SDS Bhakti Luhur Harsani Mursid saat berbincang dengan Liputan6.com di lokasi, Kamis (18/4/2013).

Harsani menjelaskan, ada 32 murid kelas VI yang mengikuti UAS hari terakhir ini. Mereka ujian untuk mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Budaya Jakarta (PLBJ) dan Bahasa Inggris.

"Tadi ujian PLBJ jam 08.00 WIB. Kedua Bahasa Inggris. Masing-masing waktu ujian 90 menit untuk mata pelajaran," ucap Harsani.

Dia menjelaskan, UAS di luar sekolah karena banjir ini baru pertama kali terjadi. Namun, setiap kali banjir datang, murid-murid memang mengikuti kegiatan belajar-mengajar di masjid yang hanya berjarak sekitar 20 meter dari sekolah. "Tahun ini sudah ada 3 atau 4 kali banjir. Tapi kalau pas ujian, baru pertama kami ujian di masjid ini," jelasnya.

Harsani menambahkan, sebelum ujian dimulai, guru-guru sempat menghampiri rumah-rumah orang tua murid di dekat sekolah. Mereka harus terjun langsung mengingat UAS juga tak kalah penting dengan UN.

"Guru-guru tadi datang ke rumah mereka. Karena mau tidak mau kan harus UAS," ucapnya.

Namun, Harsani mengkhawatirkan banjir kembali datang saat pelaksanaan Ujian Nasional pada 6, 7, 8 Mei 2013 mendatang. Jika itu terjadi, UN tidak bisa dilaksanakan di Masjid.

Untuk itu, dia sudah merencanakan akan menumpang di SDN Selong 01, Jalan Kiranjang, Rawa Barat, Kebayoran Baru jika banjir merendam kembali sekolah mereka saat UN. "Ada sekitar 2 kilometer dari sini. Karena yang terdekat cuma itu. Tapi mudah-mudahan tidak banjir," harapnya.

Salah satu murid, Farhan (11) mengaku cukup terganggu dengan pelaksanaan ujian yang bukan di kelas. Namun, dia tetap mengisi lembar jawaban dengan baik.

"Terganggu. Tapi alhamdulilah lancar tadi isi jawabannya," imbuh Farhan.

Pantauan di lokasi, sekitar pukul 11.15 WIB, UAS mata pelajaran Bahasa Inggris selesai. Satu per satu mereka mengumpulkan lembar jawaban dan soal ke guru pengawas.

Setelah itu, sebelum pulang ke rumah, para murid yang berseragam putih-hijau ini menggulung celana panjang warna hijau dan melepaskan sepatu mereka. Bahkan sebagian dari murid laki-laki terpaksa melepaskan celana panjangnya dan mengenakan celana pendek.(Ali)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya