Bocah SD Kirim Surat ke Pak Polisi, Minta Diambilkan Rapor karena Ayahnya Sudah Tiada

Bocah SD itu mengirim surat yang ia tulis tangan dengan harapan ditemani oleh Pak Polisi saat mengambil rapor untuk menggantikan ayahnya yang sudah tiada.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 18 Jul 2024, 07:00 WIB
Ilham Ramadhan, bocah SD berusia delapan tahun yang mengirim surat kepada seorang polisi untuk menemaninya saat pembagian rapor. (Dok: TikTok @infokabupatenbandung)

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah kisah mengharukan kembali menuai simpati di jagad online. Adalah Ilham Ramadhan, bocah SD berusia delapan tahun yang mengirim surat kepada seorang polisi untuk menemaninya saat pembagian rapor. 

"Surat buat Pak Polisi. Bapak Polisi aku mau ditemani pada waktu aku dibagi rapor. Dari Ilham Ramadhan SDN Cikuya 1, Desa Bandasari, Kecamatan Cangkuang," tulisnya pada secarik kertas putih yang viral di media sosial, diunggah ulang oleh akun TikTok @Rie..79 pada 1 Juli 2024.

Dalam sebuah potret yang juga diunggah oleh akun Instagram @folkshitt pada Rabu, 17 Juli 2024, terungkap seorang Polisi benar-benar menemani bocah tersebut. Dengan seragam lengkapnya, Pak Polisi itu duduk di sebelah Ilham yang berbaju hitam. 

Polisi tersebut tampak tersenyum sambil melirik Ilham yang masih sangat lugu. Dari potret lainnya, diketahui bahwa polisi bernama Eko Sutopo itu juga mendatangi rumahnya dan bertemu dengan kerabat Ilham. 

Konten yang disukai oleh lebih dari 99 ribu pengguna Instagram itu pun menuai beragam reaksi warganet. Mereka terenyuh dengan polisi tersebut.

"Respect sama bapak polisinya," tulis warganet sambil memberi simbol tepuk tangan.

"Tulisan adeknya bagus amat njiir," yang lain menimpali.

"Curiga pas hamil ngidamnya times new roman," yang lain bercanda.

"Polisi yang layak disebut polisi," sambung warganet.

"Perasaan waktu SD tulisan gw nggak seestetik itu bjir," sahut warganet.

"Oknum polisi yang baik, soalnya yang baik sedikit," kata yang lain.


Petugas Damkar Dimintai Tolong Ambilkan Rapor

Takut Dimarahi Sang Ayah, Anak Sekolah Ini Hubungi Damkar untuk Ambil Rapotnya di Sekolah. (dok. @satpolppdamkarkabsemarang/Instagram/https://www.instagram.com/reel/C8WocEpSHNC/?igsh=dW1ic2IxOGJreWpy/Putri Astrian Surahman)

Sebelumhya, ada juga kisah unik saat etugas pemadam kebakaran (damkar) biasanya dipanggil ketika ada hal-hal genting atau berbahaya, diminta mengambilkan rapor. Unggahan di akun Instagram @satpolppsamkarkabsemarang pada Selasa, 18 Juni 2024, menampilkan sebuah video reels yang isinya tangkapan layar pesan yang dikirimkan oleh seorang anak sekolah yang meminta petugas damkar untuk mengambilkan rapornya.

"Permisi pak/bu damkar, selamat pagi, maaf mengganggu waktunya, maaf bu/pak apakah saya boleh meminta tolong untuk mengambil raport saya di sekolah besok jumat, karena saya takut ayah saya ambil nanti di marahin? terimakasih," tulis anak itu yang tidak diketahui namanya.

Petugas damkar Kabupaten Semarang pun tertawa dengan pesan tersebut. "Ga gini juga konsepnya dek," tulisnya dalam keterangan video tersebut sambil diberi simbol tertawa.

Tak cuma petugas damkarnya saja yang geleng-geleng kepala, warganet pun turut berkomentar lucu. "Tugas Damkar lebih dari pada itu, damkar ni penyelamat/ Kucing atas pohon, kerbau masuk parit, kuda terlepas, ular dalam rumah, semua kami selamatkan," tulis salah satu warganet dalam kolom komentar.


Kata Warganet

Petugas Damkar saat melakukan pemadaman api yang menghanguskan rumah mewah di kawasan jalan Sutan Syahrir, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat. (Dok. Istimewa)

"wkwkwkkw….mgkn nilai raport e kebakaran Kabeh minnn…jdi butuh jasa damkar utk memadamkan..," ujar warganet yang lainnya.

Beberapa warganet menyoroti santunnya anak tersebut saat mengirimkan pesan ke petugas damkar. "Saluutt, dia masih kecil dan bisa dilihat dari ketikannya dia punya attitude yang baik. semoga kedepannya adek ini bisa menjadi penerus dengan attitude sopan karena jaman skrg minim sekali saya lihat anak yang memiliki sopan santun (bukan berarti semua anak tidak sopan tetapi sebagian)," tulis warganet lainnya.

Banyak juga warganet yang menyuruh damkar tersebut untuk ambil rapot si anak. "Gapapa dibantu aja pak, kali aja dia takut dimarahin karena nilai2 raportnya kebakaran," tulis waragnet.

Sebagian yang lain bertanya-tanya apakah akhirnya damkar tersebut jadi membantu mengambilkan rapotnya. "Akhirnya bagaimana?beneran di ambilkan nggak pak damkar?" tanya warganet.

Tim Lifestyle Liputan6.com lalu menghubungi akun damkar tersebut untuk menanyakan kelanjutannya. "Karena itu di luar tupoksi pemadam kebakaran, alangkah lebih baiknya orangtua atau wali dari adik tersebut yang mengambil raport-nya. Untuk progress yang lebih baik bagi yang bersangkutan," ujar admin akun tersebut, Jumat, 21 Juni 2024.


Kemendikbud Luncurkan Rapor untuk Jenjang PAUD

Nilai Rapor Murid di Bawah KKM Bikin Guru Elus Dada. (Sumber: 1cak.com)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan Rapor Pendidikan 2024 di Senayan, Jakarta pada Selasa, 5 Maret 2024. Peluncuran Rapor Pendidikan 2024 ditujukan untuk mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan Indonesia yang berkelanjutan.

Dilansir dari laman Kemendikbudristek, Rapor Pendidikan adalah laporan yang menampilkan kondisi satuan pendidikan berdasarkan data dari hasil asesmen dan survei-survei nasional yang melibatkan satuan pendidikan dan daerah.  Perkembangan terbaru Rapor Pendidikan 2024 menghadirkan pembaruan data-data baru tentang kondisi layanan untuk satuan pendidikan di jenjang PAUD. Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Standar, Kurikulum & Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek, Anindito Aditomo.

"Di tahun 2024 ada beberapa penyempurnaan. Pertama yaitu penambahan data kualitas lingkungan belajar PAUD." ujar Anindito dalam sesi media briefing, Selasa, 5 Maret 2024, dikutip dari News Liputan6.com.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah (Dirjen PDM), Iwan Syahril mengatakan pembaruan ini ditujukan agar membantu pemerintah daerah mengambil kebijakan terkait pendidikan yang berbasis data di daerahnya.

"Dengan adanya Rapor Pendidikan bisa membantu pemerintah daerah (untuk mengetahui) tentang apa yang perlu menjadi perhatian. Sehingga pemda dapat menyerap untuk melakukan perencanaan dan penganggaran, yang dulu hanya berbasis asumsi, kini bisa berbasis data," kata Iwan.

 

INFOGRAFIS JOURNAL_ Beberapa Gejala Permasalahan Kesehatan Mental pada Anak (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya