Liputan6.com, Jakarta - Sederet fenomena langit yang diperkirakan terjadi pada Juli 2024. Fenomena astronomi Juli 2024 yang akan terjadi di antaranya hujan meteor hingga buck moon.
Menariknya, akan ada tiga hujan meteor yang akan menghiasi langit malam pada Juli 2024. Dikutip dari laman In The Sky pada Kamis (18/07/2024), berikut tiga hujan meteor Juli 2024.
1. Alpha Capricornid
Alpha Capricornid adalah hujan meteor yang dapat terlihat pada 3 Juli hingga 15 Agustus 2024. Puncak hujan meteor ini bakal terjadi pada tanggal 30 Juli.
Baca Juga
Advertisement
Ketika mencapai puncaknya, Alpha Capricornid akan mengeluarkan lima meteor per jam. Di Indonesia, khususnya untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya, puncak hujan meteor Alpha Capricornid dimulai pada pukul 07.00 WIB.
Namun jangan khawatir, hujan meteor Alpha Capricornid tetap dapat terlihat setiap malam di sepanjang Juli hingga pertengahan Agustus pada pukul 00.00 WIB.
Sebagai informasi, hujan meteor Alpha Capricornid berasal dari serpihan komet 169P/NEAT yang tertinggal di lintasan Bumi. Hujan meteor ini menghasilkan sekitar 5-10 meteor per jam pada puncaknya, menjadikannya salah satu hujan meteor yang cukup aktif.
Komet 169P/NEAT, yang juga dikenal sebagai 2002 EX12, pertama kali ditemukan pada 15 Maret 2002 oleh program Near-Earth Asteroid Tracking (NEAT) di Observatorium Palomar, California.
Awalnya, komet ini diklasifikasikan sebagai asteroid, namun pengamatan lebih lanjut menunjukkan adanya aktivitas koma dan ekor, sehingga diklasifikasikan ulang sebagai komet. Komet 169P/NEAT termasuk dalam kategori komet keluarga Jupiter, yang mengorbit matahari dengan periode sekitar 4,2 tahun.
Komet ini tergolong sebagai komet dengan aktivitas rendah. Hal ini berarti bahwa komet ini menghasilkan sedikit gas dan debu dibandingkan dengan komet lain yang lebih aktif.
Delta Aquariid
2. Delta Aquariid
Selain Alpha Capricornid, hujan meteor Delta Aquariid juga akan mencapai puncaknya pada 30 Juli 2024. Delta Aquariid sangat populer karena dapat memproduksi hingga 25 meteor per jam ketika mencapai puncaknya.
Sayangnya, puncak hujan meteor ini akan terjadi pada pukul 07.00 di wilayah Indonesia, khususnya Jakarta dan sekitarnya. Kendati demikian, kilauan Delta Aquariid masih dapat dilihat sepanjang pertengahan Juli hingga Agustus 2024.
Waktu terbaik untuk memburu hujan meteor tersebut yakni pada pukul 02.00 WIB setiap malamnya. Delta Aquariid berasal dari puing-puing komet 96P/Machholz Complex yang tertinggal di luar angkasa.
Komet 96P/Machholz Complex, atau yang juga dikenal sebagai Komet Machholz ditemukan oleh astronom amatir Donald Machholz pada 1986. Komet ini memiliki orbit pendek yang membawanya mendekati Matahari setiap 5,24 tahun sekali.
Komet ini memiliki orbit yang sangat dekat dengan matahari, dengan jarak perihelion (titik terdekat dengan Matahari) hanya sekitar 0,17 AU (25 juta km). Hal ini menyebabkan komet mengalami pemanasan dan sublimasi yang intens, menghasilkan koma dan ekor yang spektakuler.
Meteroid yang dihasilkan 96P/Machholz Complex berasal dari fragmen komet yang terlepas selama perjalanannya mengelilingi matahari.
3. Piscis Austrinid
Piscis Austrinid adalah hujan meteor redup yang aktif pada 15 Juli hingga 10 Agustus 2024. Puncak hujan meteor ini akan terjadi pada tanggal 28 Juli 2024, berdekatan dengan puncak Alpha Capricornid dan Delta Aquariid.
Saat mencapai puncaknya, Piscis Austrinid akan memproduksi sekitar lima meteor per jam. Di Indonesia, khususnya Jakarta dan sekitarnya, Piscis Austrinid bakal berada di titik puncak pada pukul 23.00 WIB.
Akan tetapi, hujan meteor redup tersebut tetap dapat dilihat mulai pukul 20.00 WIB hingga menjelang fajar setiap malamnya. Tak seperti Alpha Capricornid dan Delta Aquariid, induk hujan meteor Piscis Austrinid masih belum diketahui hingga saat ini.
(Tifani)
Advertisement