Liputan6.com, Jakarta - Penceramah Ustadz Adi Hidayat (UAH) menjelaskan mengenasi tanda-tanda cinta Allah kepada hamba-Nya.
Mengutip kanal YouTube @beneling296, cinta Allah kepada seseorang tidak langsung diwujudkan dengan pemberian harta dunia, melainkan dimulai dengan pengampunan dosa.
"Kalau Allah sudah cinta dengan seseorang, bukan dunia yang pertama diberikan, tapi dosanya akan digugurkan seluruhnya," ujar Ustadz Adi Hidayat.
Hal ini menunjukkan bahwa Allah SWT memprioritaskan pembersihan jiwa dari dosa-dosa sebagai tanda cinta-Nya.
Lebih lanjut, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa Allah tidak serta-merta memberikan kekayaan atau kedudukan tinggi sebagai bukti cinta-Nya.
"Itu yang pertama dilakukan oleh Allah, bukan diberikan mobil kendaraan rumahnya," tambahnya.
Baca Juga
Advertisement
Simak Video Pilihan Ini:
Bukan Kekayaan yang Diberikan, Tapi Ini
Kekayaan dan kedudukan tinggi bukanlah indikator utama dari cinta Allah, terutama jika keduanya membuat seseorang jauh dari-Nya.
Dalam ceramahnya, Ustadz Adi Hidayat menegaskan bahwa kenaikan jabatan atau kedudukan tidak selalu berarti tanda cinta Allah, terutama jika bersamaan dengan itu maksiat semakin meningkat.
"Kalau saat yang bersamaan Anda jauh dari Allah subhanahu wa ta'ala, posisi memang tinggi tapi maksiatnya juga semakin meningkat, ya itu nanti ada yang salah," jelasnya.
Oleh karena itu, introspeksi diri sangat penting untuk memastikan bahwa kita tetap berada di jalan yang benar.
UAH mengutip Al-Quran surat Ali Imran ayat 31 yang menyebutkan bahwa Allah akan mencintai hamba-Nya yang mengikuti Rasulullah SAW. "Kalimat Qurannya surah ketiga ayat 31, yukhbib Kumullah, Allah mencintai anda," ujarnya.
Advertisement
Pengampunan Dosa Menjadikan Seseorang Lebih Terjaga
Pengampunan dosa menjadi salah satu bentuk cinta Allah kepada hamba-Nya yang taat.
Proses pengampunan dosa ini, menurut Ustadz Adi Hidayat, berdampak pada perlindungan diri seseorang dari perbuatan dosa. "Begitu dosanya itu gugur, maka dampaknya akan dipelihara ujung kepala sampai ujung kakinya dari perbuatan dosa," jelasnya.
Pengampunan dosa menjadikan seseorang lebih terjaga dari godaan untuk melakukan maksiat.
Ia juga menambahkan bahwa ketika dosa-dosa sudah diampuni, Allah akan membimbing hamba-Nya untuk lebih dekat kepada-Nya.
"Setelah dosa-dosa gugur, seseorang akan lebih terjaga dan mendapatkan bimbingan untuk mendekat kepada Allah," katanya. Cinta Allah membawa seseorang kepada kehidupan yang lebih baik dan terhindar dari maksiat.
Dalam ceramahnya, Ustadz Adi Hidayat menekankan pentingnya introspeksi diri bagi umat Muslim. "Jika Anda merasakan kedudukan Anda meningkat, tetapi juga maksiat meningkat, perlu introspeksi," tegasnya.
Ia mengingatkan agar selalu menjaga hubungan dengan Allah SWT dan tidak terlena dengan godaan dunia.
Ustadz Adi Hidayat juga mengingatkan bahwa dunia hanyalah sementara dan harta benda tidak menjamin kebahagiaan abadi. "Dunia ini sementara, jangan terjebak dengan harta benda yang justru bisa menjauhkan kita dari Allah," tuturnya.
Kebahagiaan sejati, menurutnya, adalah ketika seseorang dicintai oleh Allah dan dijauhkan dari dosa.
UAH mengajak umat Muslim untuk selalu meningkatkan ketakwaan dan menjauhi perbuatan dosa. "Marilah kita tingkatkan ketakwaan dan selalu berusaha menjauhi perbuatan dosa," ajaknya. Ia berharap agar semua umat Muslim bisa merasakan cinta Allah yang sebenarnya melalui pengampunan dosa.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul