Cuaca Besok Sabtu 20 Juli 2024: Pagi Hari di Jakarta Seluruh Langitnya Cerah

Pagi hari di Jakarta pada akhir pekan besok, Sabtu 20 Juli 2024 diprediksi langitnya keseluruhan bakal cerah, kecuali Kepulauan Seribu cerah berawan. Seperti itulah prakiraan cuaca besok.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 19 Jul 2024, 08:15 WIB
Pagi hari di Jakarta pada akhir pekan besok, Sabtu 20 Juli 2024 diprediksi langitnya keseluruhan bakal cerah, kecuali Kepulauan Seribu cerah berawan. Seperti itulah prakiraan cuaca besok. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah) Event

Liputan6.com, Jakarta - Pagi hari di Jakarta pada akhir pekan besok, Sabtu, 20 Juli 2024, diprediksi langitnya keseluruhan bakal cerah, kecuali Kepulauan Seribu cerah berawan. Seperti itulah prakiraan cuaca besok.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan melalui laman resminya www.bmkg.go.id, sebagian cuaca Jakarta diprediksi cerah dan cerah berawan.

Sedikit berbeda, cuaca Jakarta di malam hari sebagiannya diprakirakan berawan dan cerah berawan.

Lalu wilayah penyangganya yaitu Bekasi dan Depok, Jawa Barat diprediksi cuaca pagi hari bakal cerah, siang cerah berawan, dan malamnya berawan.

Kemudian di Kota Bogor, Jawa Barat langit pagi hingga siang diprakirakan cerah dan malam hari berawan.

Sementara itu di Kota Tangerang, Banten diprediksi langit paginya cerah dan siang sampai malam hari bakal cerah berawan.

Berikut informasi prakiraan cuaca Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG:

 Kota  Pagi  Siang   Malam 
 Jakarta Barat  Cerah   Cerah Berawan  Berawan
 Jakarta Pusat   Cerah  Cerah  Cerah Berawan
 Jakarta Selatan   Cerah  Cerah Berawan  Berawan
 Jakarta Timur   Cerah  Cerah Berawan  Berawan
 Jakarta Utara   Cerah  Cerah  Cerah Berawan
 Kepulauan Seribu   Cerah Berawan  Cerah  Cerah Berawan
 Bekasi   Cerah  Cerah Berawan  Berawan
 Depok   Cerah  Cerah Berawan  Berawan
 Kota Bogor   Cerah  Cerah  Berawan
 Tangerang  Cerah  Cerah Berawan  Cerah Berawan 

Cuaca Ekstrem dari Hujan dan Lembap ke Panas dan Kering Bisa Bikin Kulit Lebih Sensitif

Arus kendaraan melintas saat hujan disertai angin kencang terjadi di Jalan Raya Casablanca, Jakarta Selatan, Selasa (8/3/2022). BMKG memprediksi cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang akan terjadi hingga April ini di wilayah Jabodetabek. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Cuaca hujan atau kondisi lembap dapat memicu kulit jadi lebih sensitif terhadap perubahan lingkungan.

Hal tersebut dikarenakan alasan fisiologis yang kompleks seperti disampaikan dokter spesialis kulit dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) Dr Arini Astasari Widodo, SM, Sp.DVE, FINSDV.

"Selama cuaca hujan atau kondisi lembap lainnya, kulit cenderung menjadi lebih sensitif karena beberapa alasan fisiologis yang kompleks," kata Arini di Jakarta, dilansir Antara, Senin, 15 Juli 2024.

Cuaca di kota seperti Jakarta belakangan ini, kata Arini, dapat digolongkan ekstrem karena perubahannya yang amat cepat. Hal tersebut berdampak signifikan terhadap kesehatan kulit masyarakat.

Kulit rentan mengalami dehidrasi dan sensitivitas tinggi etika cuaca tengah panas dan kering.

Cuaca panas juga memperburuk kondisi kulit seperti eksim dan psoriasis yang dapat mempercepat penuaan dengan garis-garis halus dan kehilangan elastisitas kulit.

Di sisi lain, hujan lebat dan tingkat kelembapan tinggi mendukung pertumbuhan jamur, serta dapat memperburuk jerawat karena produksi minyak berlebih.


Faktor Selanjutnya yang Perlu Diperhatikan

Cuaca ekstrem yang mungkin terjadi berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Beberapa faktor yang amat berpengaruh pada kulit yaitu kelembapan tinggi karena dapat mengganggu fungsi lapisan kulit alami.

"Biasanya barier bertanggung jawab untuk melindungi kulit dari iritasi dan agresi lingkungan. Ketika penghalang ini terganggu, kulit menjadi lebih rentan terhadap penetrasi bahan kimia, polutan, atau alergen dari udara dan lingkungan sekitar," ujar Arini.

Faktor selanjutnya yakni kondisi kelembapan tinggi juga dapat memperburuk kondisi kulit tertentu seperti eksim atau dermatitis kontak, yang mana kulit menjadi lebih reaktif terhadap rangsangan yang biasanya tidak menyebabkan masalah pada kondisi kulit yang lebih stabil.

Kelembapan tinggi juga mendukung pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri dan jamur di kulit yang dapat menyebabkan infeksi atau peradangan.

Selain itu, sensitivitas kulit juga bisa dipengaruhi oleh reaksi inflamasi yang lebih besar pada kondisi lembap.

Sistem kekebalan tubuh pada kulit mung menjadi lebih aktif dalam merespons stimulus lingkungan, sehingga dapat menghasilkan reaksi seperti kemerahan, gatal atau sensasi terbakar.


Waspada Tanda-Tanda Infeksi Kulit

Carilah topik yang relevan dengan diri sendiri dan lawan bicara, seperti kondisi saat itu atau perihal cuaca. (Foto: Pexels/MART PRODUCTION)

Menurut Arini, untuk menjaga kulit tetap sehat, baik ketika cuaca lembap maupun kering, masyarakat perlu menggunakan tabir surya (sunscreen) agar kulit tidak rusak akibat paparan langsung sinar matahari.

Sinar UVA yang meresap ke dalam kulit bisa menyebabkan penuaan dini serta peningkatan risiko kanker kulit. Sedangkan sinar UVB menyebabkan kulit terbakar matahari, yang ditandai dengan kemerahan, peradangan, dan rasa panas pada kulit.

"Meskipun cuaca hujan sering kali membuat kita merasa aman dari paparan langsung sinar matahari, sinar ultraviolet (UV) masih tetap ada dan berpotensi merusak kulit kita," ucap Arini.

"Sinar UV terdiri dari dua jenis utama, yaitu UVA dan UVB, yang memiliki efek yang berbeda namun sama-sama berbahaya bagi kulit," sambung dia.

Arini juga meminta masyarakat tetap mewaspadai tanda-tanda infeksi kulit seperti kemerahan, bengkak, atau gatal yang intens.

"Dan segera konsultasikan dengan dokter jika gejala tersebut muncul untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat," jelas Arini.

Infografis 4 Anomali Cuaca Pemicu Potensi Cuaca Ekstrem di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya