Tim Pertamina Hulu Energi ONWJ Selamatkan 18 Awak Kapal Karam di Perairan Kepulauan Seribu

PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) kembali melakukan penyelamatan darurat di perairan sekitar wilayah operasi.

oleh Agustina Melani diperbarui 19 Jul 2024, 09:15 WIB
PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) dari Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina, berhasil selamatkan 18 awak kapal kargo Glorie Indah 1 yang karam. (Foto: PHE ONWJ)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) dari Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina, berhasil selamatkan 18 awak kapal kargo Glorie Indah 1 yang karam pada Rabu, 17 Juli 2024 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta. Sekitar pukul pukul 18.30 WIB.

Tim area lapangan Zulu PHE ONWJ, yang berjarak 6-7 mil laut (sekitar 11,11 kilometer) dari lokasi kapal Glorie Indah 1, menerima sinyal darurat dan langsung merespons dengan mengirim unit kapal TB Mulia untuk proses evakuasi. Tim PHE ONWJ melaporkan insiden ini ke Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) dan Polair. Demikian mengutip dari keterangan resmi, Jumat (19/7/2024).

Evakuasi berjalan dramatis. Awalnya, kapal TB Mulia direncanakan menarik kapal Glorie Indah 1 ke daratan terdekat. Namun, kondisi tidak memungkinkan karena buritan kapal Glorie Indah 1 sudah dipenuhi air, bahkan air sudah menggenangi ruang mesin kapal. Karena kondisi yang semakin darurat, kru PHE ONWJ memprioritaskan upaya penyelamatan 18 kru yang terjebak di dalam kapal kargo tersebut.

Minimnya penerangan semakin menyulitkan penyelamatan. Berkat keterampilan kru PHE ONWJ yang sudah dibekali dasar-dasar penyelamatan di laut, seluruh awak kapal Glorie Indah 1 berhasil dipindahkan ke kapal TB Mulia tepat sebelum kapal karam. Sekitar pukul 20.30 WIB, proses evakuasi yang berlangsung selama 20 menit berhasil diselesaikan.

Kapal TB Mulia yang berisi kru PHE ONWJ dan 18 awak kapal Glorie Indah 1 yang diselamatkan, bergerak meninggalkan kapal Glorie Indah 1 yang sudah tenggelam.

Kapal Para awak kapal Glorie Indah 1 yang selamat dibawa ke lokasi operasi PHE ONWJ terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis. Pada Kamis siang, 18 Juli 2024, seluruh awak kapal Glorie Indah 1 dimobilisasi ke Jakarta menggunakan kapal Pan Marine-12 milik PHE ONWJ.

 

 


Penyelamatan Darurat

PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) dari Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina, berhasil selamatkan 18 awak kapal kargo Glorie Indah 1 yang karam. (Foto: PHE ONWJ)

General Manager PHE ONWJ, Muzwir Wiratama, menyampaikan apresiasi kepada kru PHE ONWJ yang sigap dan profesional saat melakukan evakuasi. "Terima kasih atas dedikasi dan keberanian dalam memastikan keselamatan 18 awak kapal yang terjebak. Kita semua berharap agar para awak kapal yang telah diselamatkan dapat pulih dengan cepat," kata Muzwir.

Penyelamatan darurat di perairan yang terjadi di sekitar wilayah operasi ini bukan yang pertama dilakukan oleh tim PHE ONWJ. “PHE ONWJ berkomitmen untuk menjaga keamanan dan keselamatan dalam setiap operasi, serta siaga dan responsif guna mendukung keselamatan pihak lain di sekitar wilayah operasi,” tambah Muzwir.

Sebelum mengalami insiden di perairan Kepulauan Seribu, kapal kargo Glorie Indah 1, yang membawa material besi dan bahan makanan pokok, berangkat dari Pelabuhan Sunda Kelapa dengan tujuan Tanjung Balai Karimun.


PHE ONWJ Aktifkan Kembali Platform LES di Lepas Pantai Karawang

Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) dari Regional Jawa Subholding Upstream pertamina akan mengaktifkan kembali platform LES. Hal utu untuk mengoptimalkan potensi cadangan migas domestik.

Sebelumnya, Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) dari Regional Jawa Subholding Upstream pertamina akan mengaktifkan kembali platform LES. Hal utu untuk mengoptimalkan potensi cadangan migas domestik.

Platform LES yang terletak di lepas pantai 25 Kilometer dari Cilamaya, Kabupaten Karawang ini diperkirakan menyimpan potensi minyak mencapai 0.34 Million Stock Tank Barrels (MMSTB) dan 24.23 Billion Standard Cubic Feet (BSCF) untuk gas.

"Saat ini proyek optimasi pengembangan lapangan LES dan reaktivasi platform LESA sudah berjalan dan akan rampung pada akhir tahun 2025. Proses drilling akan dimulai secepatnya setelah proyek optimasi pengembangan lapangan LES,” kata General Manager PHE ONWJ, Muzwir Wiratama, dalam Kick Off Meeting bersama kontraktor pelaksana di Jakarta, Minggu (14/7/2024).

Lapangan LES pertama kali ditemukan pada tahun 1994 melalui sumur eksplorasi LESA-1. Platform LESA mulai produksi pada tahun 2001 dengan performa produksi hingga 3,5 MMSCFD melalui 3 (tiga) sumur aktif. Tiga sumur eksisting akan diaktifkan kembali setelah sebelumnya di non-aktifkan pada November 2017.

Selain reaktivasi 3 sumur yang sudah ada, PHE ONWJ akan melanjutkan penambahan pemboran 2 sumur pengembangan baru dalam proyek ini. Dari 5 sumur yang akan dikelola, diperkirakan mampu menambah capaian produksi nasional sebesar 14,7 MMSCFD untuk gas dan kondensat sebesar 139,3 Barel Condensate Per Day (BCPD).

Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina, merupakan pengelola hulu migas dengan wilayah meliputi PHE ONWJ, PHE OSES dan Pertamina EP Jawa Barat. Area kerja Regional Jawa mencakup Provinsi DKI Jakarta, Banten, Lampung dan Bangka Belitung, dan Jawa Barat.

 


Transisi Energi Bersih, PHE ONWJ Bangun PLTS di Cirebon

PT Pertamina Hulu Energi (PHE), sebagai Subholding Upstream Pertamina, melalui PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) berhasil temukan cadangan migas dari pengeboran sumur eksplorasi GQX-1 di Perairan Utara Jawa.

Sebelumnya, Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) turut mengakselerasi pemerataan transisi energi bersih dengan sumber daya energi lokal di Kampung Keberagaman Merbabu Asih, RW 08, Kelurahan Larangan, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon. Melalui program ini, PHE ONWJ memasang instalasi energi terbarukan berupa pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Listrik ini akan memenuhi kebutuhan energi di empat titik program yang sebelumnya sudah diinisiasi PHE ONWJ. 

Keempat program tersebut antara lain pusat pembuatan batik ramah lingkungan, kebun hidroponik, galeri UMKM, dan bank pengelolaan sampah.  Head of Communication, Relations & CID PHE ONWJ Ery Ridwan menuturkan, empat program yang sudah digagas Pertamina di Kampung Keberagaman merupakan bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan.

“PHE ONWJ ingin hadir di tengah masyarakat dengan membuka akses terhadap energi terbarukan serta mendukung upaya pemerintah dalam transisi energi terbarukan. Program ini sekaligus sebagai implementasi dari komitmen Pertamina untuk menjadikan desa di sekitar wilayah operasi menjadi berdikari dalam bidang energi,” kata Ery dikutip Selasa (19/9/2023). 

Pembangkit Listrik

Diharapkan, pembangkit listrik ini memberikan dampak ekonomi terhadap masyarakat penerima manfaat karena bisa memangkas pengeluaran untuk kebutuhan listrik. 

Seperti diketahui, Kampung Keberagaman dikenal sebagai kampung di mana penghuninya tetap hidup rukun selama puluhan tahun meski beda dalam keyakinan. Keberagaman di tempat itu terjadi secara alamiah, sebab kampung itu merupakan sebuah perumahan yang dihuni masyarakat lintas etnis, lintas suku, dan lintas kultur.

PHE ONWJ berkomitmen untuk membangun bisnis berkelanjutan. Hal ini tercermin dari proses bisnis perusahaan yang mengacu aspek Environmental, Social and Governance (ESG) sekaligus mendukung tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya poin 13 terkait Penanganan Perubahan Iklim.

 

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya