Tips Menjaga Pola Makan Lansia Agar Hidup Tetap Sehat dan Bahagia

Sumber protein berkualitas tinggi seperti ikan, ayam, kacang-kacangan, dan produk susu rendah lemak harus menjadi bagian dari diet harian

oleh Panji Prayitno diperbarui 20 Jul 2024, 06:00 WIB
Ilustrasi Lansia Credit: pexels.com/Cottonbro

Liputan6.com, Jakarta - Masa lanjut usia atau lansia adalah tahap kehidupan yang membutuhkan perhatian khusus termasuk pola makan. Seiring bertambahnya usia, tubuh mengalami berbagai perubahan fisiologis yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi.

Menjaga pola makan lansia yang sehat dan seimbang menjadi sangat penting untuk mendukung kesehatan fisik dan mental lansia. Nutrisi yang tepat tidak hanya membantu mencegah penyakit kronis, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup dan kemandirian mereka.

Salah satu aspek penting dalam menjaga pola makan lansia adalah memastikan asupan kalori yang sesuai. Kebutuhan kalori seorang lansia biasanya lebih rendah dibandingkan dengan orang dewasa muda karena penurunan metabolisme dan aktivitas fisik.

Namun, kualitas kalori yang dikonsumsi harus tetap tinggi. Makanan padat nutrisi seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan protein tanpa lemak sangat dianjurkan.

Hindari makanan tinggi lemak jenuh, gula tambahan, dan garam berlebihan yang dapat memperburuk kondisi kesehatan. Protein adalah nutrisi penting yang sering kali terabaikan dalam diet lansia.

Protein membantu mempertahankan massa otot, yang cenderung menurun seiring bertambahnya usia. Sumber protein berkualitas tinggi seperti ikan, ayam, kacang-kacangan, dan produk susu rendah lemak harus menjadi bagian dari diet harian.

Konsumsi protein yang cukup juga penting untuk mempercepat proses penyembuhan luka dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Hidrasi yang adekuat juga tidak boleh diabaikan.

Lansia sering kali mengalami penurunan rasa haus, yang dapat menyebabkan dehidrasi tanpa disadari. Air adalah pilihan terbaik, tetapi jus buah tanpa tambahan gula dan teh herbal juga bisa menjadi alternatif.


Pola Makan

Mengonsumsi cukup cairan membantu menjaga fungsi ginjal, mendukung pencernaan, dan menjaga kulit tetap sehat. Vitamin dan mineral adalah komponen penting lainnya dalam diet lansia.

Kekurangan vitamin D dan kalsium dapat menyebabkan osteoporosis, sementara kurangnya vitamin B12 dapat mempengaruhi fungsi kognitif. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi tersebut atau mempertimbangkan suplemen jika diperlukan.

Konsultasi dengan ahli gizi atau dokter dapat membantu menentukan kebutuhan suplemen yang tepat. Selain memperhatikan apa yang dimakan, cara makan juga mempengaruhi kesehatan lansia.

Mengadopsi kebiasaan makan yang teratur dan tidak melewatkan waktu makan sangat penting. Makan dalam porsi kecil tetapi sering dapat membantu menjaga kadar energi sepanjang hari.

Lansia juga harus didorong untuk menikmati makanan dengan perlahan dan fokus pada pengalaman makan, yang dapat membantu meningkatkan pencernaan dan kepuasan.

Menjaga pola makan yang sehat pada lansia adalah tantangan yang memerlukan perhatian dan pemahaman mendalam. Dukungan dari keluarga dan tenaga kesehatan sangat penting dalam proses ini.

Edukasi tentang pentingnya nutrisi dan kebiasaan makan sehat harus terus digalakkan. Dengan pola makan yang tepat, lansia dapat menikmati hidup dengan lebih sehat, bahagia, dan produktif, serta mengurangi risiko terkena penyakit yang berhubungan dengan usia.

 

Penulis: Belvana Fasya Saad

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya