KAI Larang Pelaku Pelecehan di Kereta Naik KRL Commuter Line

KAI Commuter akan mengambil langkah tegas dengan memberikan sanksi tegas untuk mencegah terjadinya tindak pelecehan seksual di area stasiun maupun di dalam KRL.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 19 Jul 2024, 09:30 WIB
KAI Commuter mengecam tindak kriminal dan kejahatan, terutama tindak pelecehan yang terjadi di area layanan operasional KRL Commuter Line. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - KAI Commuter mengecam tindak kriminal dan kejahatan, terutama tindak pelecehan yang terjadi di area layanan operasional KRL Commuter Line. 

VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus mengatakan, layanan keamanan bagi para pengguna KRL baik selama dalam perjalanan Commuter Line atau di lingkungan stasiun terus ditingkatkan. Itu jadi komitmen KAI Commuter untuk hadirkan layanan transportasi publik yang aman dan nyaman bagi perempuan dan anak-anak.

"Untuk mencegah terjadinya tindak pelecehan seksual di area stasiun maupun di dalam KRL, KAI Commuter akan mengambil langkah tegas dengan memberikan sanksi berupa larangan menggunakan commuter line bagi pelaku tindak pelecehan," tegas Joni, Jumat (19/7/2024).

KAI Commuter juga akan memasukan data identitas pelaku tindak kriminal ataupun pelecehan kedalam data base sistem CCTV Analytic untuk memblokir dan mencegah pelaku tindak kriminal menggunakan Commuter Line kembali. 

Selain itu, sejak Agustus 2010 lalu telah meluncurkan layanan Kereta Khusus Wanita (KKW) yang tersedia di setiap kereta pertama dan terakhir rangkaian KRL Commuter Line. Untuk menjaga keamanan KAI Commuter juga menugaskan petugas pengamanan yang baik di dalam perjalanan Commuterline maupun di stasiun. 

KAI Juga bekerja sama dan koordinasi dengan pihak berwajib untuk penanganan setiap kejadian tindak kriminal maupun asusila yang terjadi di area layanan KAI Commuter.

"Kami siap memberikan dukungan penuh untuk melindungi dan mendampingi korban tindak pelecehan tersebut ataupun tindak kriminal lainnya dalam melanjutkan proses hukumnya," kata joni.  

Joni lantas mengimbau kepada seluruh pengguna commuterline agar waspada dan segera laporkan kepada petugas di dalam perjalanan commuterline maupun di area stasiun jika melihat tindakan yang melanggar hukum atau norma-norma agama. 

"Pengguna juga bisa langsung melaporkan kepada petugas di lapangan atau menghubungi layanan 24 jam Contact Center 021-121 untuk kami tindak lanjuti atas laporannya," pungkas Joni.


Tembus Rekor, Pengguna KRL Jabodetabek Dekati 1,15 Juta Penumpang per Hari

Hal itu disebabkan masa tunggu antarkereta yang berpotensi menjadi semakin lama, sehingga efeknya stasiun dan kereta akan menjadi semakin padat dan semrawut yang dampaknya dapat mengakibatkan penumpukan lebih dari 200.000 penumpang per hari. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, tren volume pengguna KRL Jabodetabek terus meningkat. Tercatat juga rekor baru volume pengguna harian Commuter Line Jabodetabek sebanyak 1.149.417 orang, pada Senin, 1 Juli 2024. 

VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus menyampaikan, pada hari kerja pada bulan awal semester II 2024 ini (1-12 Juli), tercatat rata-rata volume pengguna sebanyak 1.054.600 orang tiap hari.

"Volume pengguna Commuter Line Jabodetabek pada awal semester kedua ini menunjukan tren yang positif," ujarnya, Selasa (16/7/2024). Ia menambahkan, volume pengguna KRL Commuter Line Jabodetabek tertinggi yaitu hampir menyentuh 1,15 juta orang. 

Sebelumnya pada semester I 2024, total volume pengguna KRL Jabodetabek tercatat sebanyak 156.816.151 orang. KAI Commuter juga mencatat volume tertinggi pada semester I 2024 sebanyak 1.042.066 orang pada Senin, 1 April lalu.

Untuk pelayanan setiap harinya, KAI Commuter mengoperasikan sebanyak 1.048 perjalanan commuter line mulai pukul 04.00-24.00 WIB. 

"Dengan jumlah jadwal yang tersedia tersebut, diharapkan pengguna untuk selalu merencanakan perjalanannya dengan cermat serta menghindari bepergian pada jam sibuk pagi (pukul 05.30-09.00 Wib) dan sore hari (mulai pukul 16.00-19.00 Wib)," imbuh Joni.

 

 

 


Commuter Line Merak

Calon penumpang saat menaiki KRL Commuter Line di Stasiun Jatinegara, Jakarta, Senin (2/1/2023). Pemerintah pusat mengalokasikan subsidi pada kebijakan tarif yang sudah berlaku sekitar lima tahun terakhir sehingga pengguna KRL di Jabodetabek hanya perlu membayar Rp3.000 untuk 25 km pertama, dan Rp1.000 untuk setiap 10 km berikutnya. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Sementara untuk pelayanan Commuter Line Basoetta, pada awal semester II ini, rata-rata pengguna pada akhir pekan sebanyak 5.437 orang dan pada hari kerja sebanyak 6.761 orang. Dengan rekor volume pengguna tertinggi sebanyak 7.368 orang pada Jumat, 12 Juli 2024.

"Pengguna Commuter Line Basoetta dengan mudah dapat berpindah dari satu transportasi ke transportasi lainnya di Stasiun Sudirman, yang merupakan Stasiun yang terkoneksi dengan transportasi LRT, TransJakrta serta MRT," tambah Joni.

Sedangkan untuk Commuter Line Merak, rata-rata volume pengguna pada hari kerja pada bulan awal semester 2 ini sebanyak 13.964 orang per hari atau lebih tinggi 36 persen jika disbanding rata-rata pada semester I 2024 kemarin. 

Adapun rata-rata volume pengguna pada hari libur dan akhir pekan sebanyak 15.632 orang yang lebih tinggi 16 persen jika dibanding rata-rata semester I 2024.

"Dengan peningkatan tren volume pengguna ini, KAI Commuter akan terus melakukan perbaikan-perbaikan di seluruh lini guna meningkatkan pelayanan bagi penggunanya. Dengan upaya-upaya ini, KAI Commuter ingin selalu lebih baik lagi dalam meningkatan layanan kepada seluruh penggunanya," pungkasnya. 

 


KRL Commuter Line Catat Kenaikan Penumpang 15% pada Semester I 2024

Suasana Stasiun Kereta KRL di Stasiun Karet Sudirman, Jakarta, Selasa (2/5/2023). PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) terancam tidak dapat mengganti 10 unit rangkaian KRL Jabodetabek yang akan pensiun pada tahun 2023 dan 19 unit pada tahun 2024 dikarenakan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menolak usulan PT KCI untuk mengimpor rangkaian kereta bekas dari Jepang serta meminta perseroan membeli produk dalam negeri. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, KRL Commuter Line mengangkut sebanyak 179.165.921 orang di seluruh wilayah pelayanan pada semester I 2024. Jumlah itu naik 15 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya yang mencapai 155.331.685 orang.

"Volume pengguna KRL Commuter Line terus menunjukan tren yang positif. Pada semester 1 tahun 2024 ini terdapat peningkatan volume pengguna sebesar 15 persen jika dibanding semester I pada tahun 2023 kemarin," ujar VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (11/7/2024).

Tercatat peningkatan volume pengguna KAI Commuter pada semester I 2024 yang tertinggi pada peningkatan volume pengguna KRL Commuter Line Yogyakarta-Palur dan KRL Commuter Line Basoetta. Masing-masing melonjak sebesar 130 persen, atau masing-masing melayani pengguna sebanyak 3.764.314 orang dan 1.098.595 orang.

Tren positif pun terjadi pada peningkatan volume pengguna KRL Commuter Line Jabodetabek. Tercatat peningkatan sebesar 15 persen pada paruh pertama 2024  jika dibanding dengan tahun 2023 lalu yang tercatat sebanyak 156.816.151 orang pengguna. 

Sedangkan pada volume pengguna KRL Commuter Line Merak juga mencatatkan peningkatan 29 persen dengan melayani sebanyak 2.106.257 orang pengguna.

Untuk layanan KRL Commuter Line di wilayah 2 Bandung, KAI Commuter juga mencatat tren kenaikan volume penggunanya. Dari total pengguna semester pertama 2023 kemarin sebanyak 7.238.438 orang, kini meningkat sebesar 7 persen pada semester pertama tahun ini atau sebanyak 7.759.017 orang.

Lonjakan penumpang juga terjadi pada Commuter Line Prameks dan Commuter Line di wilayah 8 Surabaya. Tercatat peningkatan sebesar 10 persen untuk volume pengguna Commuter Line Prameks, total melayani 476.002 orang. 

Sementara untuk peningkatan volume pengguna Commuter Line pada semester I ini di wilayah 8 Surabaya sebesar 10 persen, atau total sebanyak 7.145.567 orang pengguna yang dilayani.

"Pada semester II Tahun 2024, KAI Commuter akan terus berinovasi untuk dapat meningkatkan layanannya kepada seluruh penggunanya," imbuh Joni. 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya