Liputan6.com, Jakarta Tentu Anda tidak asing mendengar istilah diabetes yang merujuk pada sebuah penyakit gula darah tinggi. Adapun tanda utama dari penyakit ini adalah meningkatnya kadar gula darah melebihi nilai normal. Biasanya diabetes terjadi ketika tubuh tidak mampu mengatur gula darah dengan baik, dan jika tidak ditangani dengan baik, dapat berdampak signifikan.
Gejala diabetes pun tidak bisa diabaikan, seperti kelelahan yang berlebihan, rasa haus yang tak terkendali, serta sering buang air kecil. Tidak hanya itu, penurunan berat badan yang tidak disengaja, luka yang sulit sembuh, dan masalah penglihatan juga bisa menjadi tanda diabetes. Penting bagi kita untuk mengenali gejala-gejala ini agar kita dapat mendeteksi dan mengelola diabetes dengan baik, serta mengurangi risiko komplikasi yang lebih serius.
Advertisement
Hanya saja yang perlu dipahami bahwa mencegah diabetes tidak mudah. Dibutuhkan kesungguhan untuk sembuh atau mencegah mulai dari rutin mengatur pola hidup sehat hingga penggunaan obat-obatan sesuai anjuran dokter. Pencegahan juga memainkan peran penting dalam menghindari faktor risiko seperti obesitas dan gaya hidup tidak sehat.
Dengan mengikuti pemantauan yang teratur dan melakukan perubahan gaya hidup yang tepat, banyak komplikasi dapat dicegah atau dikelola dengan baik. Hal ini akan memungkinkan penderita diabetes untuk menjalani kehidupan yang lebih sehat dan produktif. Jadi, sudahkah kamu mengenali apa itu diabetes? Yuk, kita cari tahu penyebab, jenis gejala, dan cara mengobati diabetes agar kita dapat hidup dengan lebih sehat dan bugar sebagiamana dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (19/7/2024):
1. Penyebab Diabetes
Gula darah adalah penyedia energi hebat bagi tubuh kita agar bisa beraktivitas dengan maksimal. Hanya aja ketidakseimbangan antara asupan gula dan kurangnya aktivitas fisik bisa membuat gula darah menumpuk. Hal ini bisa meningkatkan risiko diabetes dalam jangka panjang.
Beberapa hal bisa menjadi pemicu kurangnya gula darah salah satunya adalah kurangnya aktivitas fisik. Tubuh sebaiknya harus rajin bekerja agar gula darah tetap terkendali. Misalnya dengan memperbanyak olahraga dan bekerja, asalkan tubuh berkeringat.
Selain itu, konsumsi gula yang berlebihan juga bisa memicu diabetes. Cara yang bisa dilakukan misalnya dengan mengontrol asupan makanan manis.
Selanjutnya, ada juga masalah respons tubuh terhadap insulin yang bisa bikin gula darah tidak terkontrol. Sekadar diketahui Insulin adalah hormon penting yang membantu tubuh menyerap glukosa ke dalam sel-sel tubuh. Selain itu, pankreas kita juga punya peran penting dalam produksi insulin. Kalau produksinya berkurang, bisa bikin gula darah nggak teratur.
Advertisement
2. Jenis-jenis Diabetes
Ada tiga jenis diabetes utama yang perlu kita ketahui:
1. Diabetes Tipe 1: Diabetes ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh yang salah mengenali sel-sel beta di pankreas sebagai ancaman dan menghancurkannya. Padahal, sel-sel beta ini bertanggung jawab dalam memproduksi insulin yang diperlukan untuk mengatur kadar gula darah. Meskipun penyebab pastinya belum diketahui dengan pasti, faktor genetik dan infeksi virus diduga berperan dalam timbulnya diabetes tipe 1 ini.
2. Diabetes Tipe 2: Pada jenis diabetes ini, tubuh masih mampu memproduksi insulin, namun tidak efektif dalam merespons kadar gula darah yang tinggi. Hal ini sering terkait dengan gaya hidup tidak sehat seperti kurangnya aktivitas fisik dan pola makan yang tidak seimbang. Faktor genetik dan obesitas juga dapat berperan dalam meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.
3. Diabetes Gestasional: Diabetes ini muncul selama kehamilan dan biasanya bersifat sementara. Namun, jika tidak diatasi dengan baik, dapat meningkatkan risiko komplikasi baik pada ibu maupun bayi yang dikandung. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk memantau kadar gula darahnya dengan teliti dan mengikuti anjuran dokter untuk menjaga kesehatan selama masa kehamilan.
3. Gejala dan Diagnosis Diabetes
Kelelahan yang berlebihan
Seringkali dirasakan oleh penderita diabetes, meskipun mereka tidak melakukan aktivitas fisik yang terlalu berat. Sensasi kelelahan yang luar biasa ini dapat mengganggu kualitas hidup mereka.
Rasa haus yang berlebihan
Rasa haus yang berlebihan juga merupakan gejala yang sering muncul pada penderita diabetes. Hal ini disebabkan oleh tubuh yang berusaha mengeluarkan kelebihan gula melalui urin, sehingga membuat seseorang merasa haus terus-menerus.
Sering buang air kecil
Penderita diabetes juga cenderung sering buang air kecil, terutama pada malam hari. Hal ini disebabkan oleh ginjal yang berusaha mengeluarkan gula berlebih dari darah. Fenomena ini dikenal dengan istilah nokturia.
Penurunan berat badan yang tidak disengaja
Penurunan berat badan yang tidak disengaja juga dapat menjadi tanda diabetes. Hal ini terjadi karena tubuh kehilangan energi yang seharusnya digunakan. Penurunan berat badan yang tidak wajar ini perlu diperhatikan dan segera dikonsultasikan dengan dokter.
Luka yang sulit sembuh
Luka yang sulit sembuh juga sering dialami oleh penderita diabetes. Kadar gula darah yang tinggi dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, sehingga luka dan infeksi memerlukan waktu lebih lama untuk sembuh.
Kesemutan atau mati rasa
Kesemutan atau mati rasa juga merupakan gejala yang dapat muncul pada penderita diabetes. Diabetes dapat menyebabkan kerusakan saraf, yang dapat menimbulkan sensasi kesemutan atau mati rasa, terutama di tangan dan kaki.
Sering infeksi kulit
Infeksi kulit yang sering juga menjadi masalah umum pada penderita diabetes. Kulit yang kering dan gatal dapat menjadi tanda adanya infeksi jamur atau bakteri, karena kadar gula yang tinggi dapat memicu pertumbuhan mikroorganisme tersebut.
Perubahan mendadak pada penglihatan
Perubahan mendadak pada penglihatan juga dapat menjadi tanda bahwa diabetes mempengaruhi pembuluh darah di mata. Penglihatan kabur atau buram adalah gejala yang perlu diwaspadai dan segera mendapatkan perawatan medis.
Kehadiran keton dalam urine
keton adalah produk sampingan dari pemecahan otot dan lemak yang terjadi ketika tidak ada cukup insulin yang tersedia. Jika Anda kehadiran keton dalam urine, bisa jadi ini tanda-tanda diabates. Jadi segera konsultasikan ke dokter sebagai upaya pencegahan.
Advertisement
4. Pengobatan dan Pencegahan Diabetes
Mencegah diabetes membutuhkan pendekatan yang menyeluruh. melibatkan edukasi yang tepat, pengaturan pola makan yang seimbang, rutinitas olahraga yang konsisten, dan penggunaan obat-obatan sesuai anjuran dokter. Selain itu diperlukan pemantauan rutin kadar gula darah.
Untuk mencegah diabetes, sangatlah penting untuk menjalani gaya hidup sehat dan menghindari faktor-faktor risiko seperti obesitas dan kurangnya aktivitas fisik. Jadi mari bersemangat menerapkan langkah-langkah ini agar hidup bisa jauh dari diabetes.
5. Pertanyaan Umum Mengenai Diabetes
Advertisement
Apa ciri ciri orang mengalami diabetes?
Sensasi lapar yang tak terkendali, adalah gejala diabetes yang tak boleh diabaikan. Infeksi yang sulit sembuh, luka yang tak kunjung pulih, serta memar yang tak cepat memudar, juga bisa menjadi petunjuk adanya diabetes. Ketika kadar gula darah melonjak, tergantung seberapa lama gejala ini dirasakan, tubuh pun kerap merasa kurang fit dan tidak nyaman.
Apa aja keluhan diabetes?
Tanda-tanda Diabetes Melitus yang Perlu Diwaspadai. Gejala yang Mendasar: A. Sering-sering ke kamar kecil, rasanya seperti tak ada habisnya. B. Perut sering terasa kosong, selalu ingin makan. C. Rasa haus yang tak kunjung terpuaskan. Gejala Tambahan: A. Turunnya berat badan secara drastis tanpa alasan yang jelas. B. Sensasi kesemutan yang mengganggu. C. Rasa gatal di area intim wanita. D. Keputihan yang tidak normal pada wanita. E. Luka yang tak kunjung sembuh meski sudah berusaha.
Advertisement
Kapan seseorang dikatakan menderita diabetes?
Apabila kadar glukosa dalam tubuh mencapai 200 mg/DL (11,1 mmol/L) atau lebih setelah dua jam mengonsumsi glukosa.
Apa bedanya gula darah dan diabetes?
Kadar gula darah yang ideal berada di bawah angka 100 mg/dL. Namun, jika gula darah Anda berada di rentang 100-125 mg/dL, maka perlu diwaspadai karena ini menunjukkan kondisi prediabetes. Sedangkan, jika angkanya mencapai 126 mg/dL atau lebih, maka Anda sudah masuk ke dalam kategori diabetes.
Advertisement
Tindakan apa yang dilakukan jika terkena diabetes?
Bagi yang mengidap diabetes, sangatlah krusial untuk tetap aktif bergerak setiap harinya dan menjauhi kebiasaan duduk terlalu lama. Penelitian terbaru membuktikan bahwa rutinitas olahraga dapat memperkuat kinerja insulin, sehingga membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.