Mau Dengar Omongan Donald Trump di Konferensi Bitcoin? Beli Tiket Dulu Harga Segini

Juru bicara tim kampanye Donald Trump belum memberi keterangan resmi mengenai kehadiran capres mereka di Konferensi Bitcoin Nashville.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 21 Jul 2024, 06:00 WIB
Sebelumnya, mantan Presiden dan kandidat calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump menjadi sasaran penembakan saat berkampanye di Pennsylvania pada Sabtu (13/7/2024) lalu. (Jim WATSON/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Donald Trump akan menghadiri Konferensi Bitcoin, yang menjadi salah satu audiensinya berkampanye dalam Pemilu Amerika Serikat 2024. 

Melansir CNBC International, Minggu (21/7/2024) konferensi itu kabarnya cukup prestisius, dengan harga tiket dibanderol USD 844,600 atau sekitar Rp 13,6 juta per orang.

Menurut undangan yang beredar, konferesi yang mempertemukan para penggemar kripto itu akan berlangsung pada 27 Juli mendatang di Nashville, Tennessee, di mana Trump akan menyampaikan pidato.

Tiket kelas atas, termasuk kursi di meja bundar dengan Trump, diberi harga sesuai dengan jumlah donasi maksimum yang diperbolehkan bagi individu untuk diberikan kepada Trump dan komite penggalangan dana gabungan terbesar Partai Republik, yang dikenal sebagai Komite Trump 47.

Tingkat berikutnya termasuk foto dengan mantan presiden AS tersebut dengan biaya USD 60.000 per orang atau USD 100.000 per pasangan, menurut undangan.

Sementara itu, juru bicara tim kampanye Trump belum memberi keterangan resmi mengenai kehadiran capres mereka di Nashville.

Seperti diketahui, Trump dalam beberapa bulan terakhir telah memposisikan dirinya sebagai kandidat presiden AS yang pro-kripto, kebalikan dari posisinya sebelumnya selama ia menjabat di Gedung Putih.

Pada April 2024, Trump meluncurkan koleksi token non-fungible terbarunya di blockchain solana dan telah membuat komentar yang semakin bullish terhadap kripto sejak saat itu.

Tim kampanye Trump bahkan menerima sumbangan mata uang kripto dalam kampanye Pilpres AS tahun ini.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.


Donald Trump Mau Jadikan AS Pusat Penambangan Kripto

Presiden Donald Trump berbicara tentang hasil pemilihan presiden AS 2020 di Gedung Putih, Kamis (5/11/2020). Hingga saat ini proses penghitungan suara pemilihan presiden Amerika masih berlangsung, namun perolehan suara Donald Trump maupun Joe Biden masih bersaing ketat. (AP Photo/Evan Vucci)

Calon presiden Amerika Serikat 2024, Donald Trump mengungkapkan salah satu alasannya mendukung industri kripto. 

Seperti diketahui, Trump tengah aktif mendorong peningkatan industri kripto dalam kampanyenya di Pilpres AS 2024. Ia menargetkan agar penambangan kripto marak dilakukan di AS.

"Jika kita tidak melakukan hal ini, China akan mengambil alih dan memilikinya, atau negara lain, tapi kemungkinan besar adalah China . China sangat tertarik dengan hal ini. Ini luar biasa," ujar Trump, dikutip dari News.bitcoin.com, Jumat (19/7/2024).

"Sekarang, jika saya mengesampingkannya, (kemajuan kripto) hal ini akan terjadi di negara lain, kemungkinan besar adalah China dan negara-negara yang cukup maju dalam bidang tersebut. Jadi Anda harus melihatnya: apa yang saya inginkan, sekali lagi, adalah apa yang baik bagi negara (AS)," ucap Trump, dalam sebuah wawancara dengan outlet media Bloomberg.

Mantan Presiden AS sekaligus miliarder itu lebih lanjut membahas koleksi non-fungible token (NFT) miliknya. Dia menjelaskan, dengan tiga koleksi NFT miliknya, sebagian besar pembayarannya menggunakan mata uang kripto.

"Saya perhatikan bahwa 80% uang itu dibayarkan dalam bentuk kripto. Itu luar biasa," beber Trump, seraya menambahkan bahwa NFT-nya sangat sukses.

Dia juga mengatakan, "Kami punya waktu satu tahun untuk menjualnya, dan terjual habis dalam satu hari. Semuanya terjual habis: 45.000 kartu. Dan saya melakukannya tiga kali".

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya