Elektabilitas Ahok Tinggi di Pilkada Jakarta, PDIP: Warga Rindu Pemimpin Tegas

Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah menanggapi hasil survei Litbang Kompas yang menempatkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berada di urutan kedua setelah Anies Baswedan.

oleh Aries Setiawan diperbarui 20 Jul 2024, 00:35 WIB
Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah. (DPP PDIP)

Liputan6.com, Jakarta Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah menanggapi hasil survei Litbang Kompas yang menempatkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berada di urutan kedua setelah Anies Baswedan.

Said menyatakan elektabilitas Ahok yang masih tinggi dan bisa bersaing di Pilkada Jakarta 2024, membuktikan bahwa warga Jakarta menginginkan pemimpin kredibel dan tegas.

"Ahok yang kembali dipopulerkan untuk maju di Pilkada Jakarta bersaing dengan Anies adalah isu yang muncul dari keinginan publik di akar rumput. Kami sebagai sejawat Ahok di PDIP merasa memang Ahok layak memperoleh hasil elektabilitas tersebut. Sepertinya ada kerinduan publik Jakarta pada tipe pemimpin yang punya ketegasan," ujar Said Abdullah dalam keterangannya, Jumat (19/7/2024).

Menurut Said, apa yang sudah pernah dilakukan Ahok semasa menjabat wakil gubernur dan gubernur DKI Jakarta, tidak bisa dinafikkan manfaatnya. Banyak legasi Ahok yang sampai sekarang masih dinikmati oleh warga Jakarta.

"Bagaimana dia bekerja dengan sangat baik. Terlebih, dia punya integritas yang saya kira semua masyarakat sangat mengerti itu. Mungkin itulah yang menyebabkan namanya kembali muncul. Jadi ini murni suara yang berasal dari Bawah," kata Said.

Bahkan, suara arus bawah bukan hanya berasal dari warga Jakarta. Nama Ahok bahkan didorong agar ikut dalam perhelatan Pilgub Sumatera Utara 2024.

"Ini tidak berasal dari partai PDIP, melainkan luar partai atau publik yang menyuarakan itu," ujar Said.

Meski begitu, Said mengaku belum tahu Ahok akan maju di Pilkada Jakarta tahun ini atau tidak.

"Keputusan itu masih harus menunggu rapat DPP yang akan dipimpin langsung oleh Ketua Umum Megawati Sukarnoputri nanti. Di situlah akan memutuskan siapa yang akan diutus untuk Pilkada Jakarta. Tetapi yang pasti kami di DPP memperhatikan betul bagaimana pertarungan kontestasi di Jakarta yang terjadi menjelang pilkada ini," tuturnya.

Kapan penentuannya, Said juga mengaku belum mengetahuinya. Sebab, sampai saat ini dia belum mendengar Ketua Umum akan memberikan rekomendasi kepada siapa untuk Pilkada Jakarta 2024.

"Kapan rapat DPP ini? Sejauh ini masih belum ada kabar pasti kapan tanggal dan tempatnya. Tetapi insyallah dalam waktu dekat. Karena waktunya juga sudah semakin dekat, sekitar tinggal 47 hari lagi. Dan kami harus mengurus 514 kabupaten/kota serta 38 provinsi," jelas Said.


PDIP: Warga Jakarta Pemilih Rasional

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bersama Anies Baswedan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengapresiasi hasil survei yang dikeluarkan Litbang Kompas terkait Pilkada Jakarta 2024 pada Selasa (16/7/2024).

"Tentu kami mengapresiasi atas survei Litbang Kompas, di mana di antara dua besar top of nine, figur yang ada dalam benak warga Jakarta yaitu satu di antaranya adalah Pak Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang merupakan kader PDIP, dan begitupun juga ada nama Pak Anies," kata politikus PDIP, Masinton Pasaribu, Rabu (17/7/2024).

Anies Baswedan yang memperoleh 29,8 persen dan Ahok mendapat 20,0 persen disebutnya sangat wajar. Mengingat keduanya itu memang pernah memimpin dan menjabat sebagai gubernur di Jakarta.

"Nah, tentu beliau berdua ini sebagai figur yang pernah memimpin di Jakarta. Dan tentu pemilih Jakarta pemilih yang rasional, tentu tidak ingin Jakarta ini dipimpin oleh orang-orang yang tidak berpengalaman," ujar Masinton.

Sehingga, menurutnya, jika ada calon lain dalam Pilkada Jakarta nanti disebutnya sebagai barang atau orang baru akan tetapi sudah kedaluwarsa.

"Itu berdasarkan hasil survei Litbang Kompas itu. Tentu barang baru rasa kedaluwarsa, orang-orang Jakarta tidak menginginkannya," pungkasnya.


Hasil Survei Terbaru Litbang Kompas untuk Pilkada Jakarta 2024

Litbang Kompas mempublikasi temuan anyarnya, terkait pemilihan gubernur Jakarta 2024. Hasilnya, nama petahana Anies Baswedan masih berada di urutan paling atas dengan raihan elektabilitas 29,8 persen.

"Survei elektabilitas calon gubernur rujukan publik Jakarta, Anies Baswedan 29,8%, urutan kedua Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok 20%," tulis Litbang Kompas seperti dikutip Selasa (16/7/2024).

Ada nama-nama lain yang dirujuk oleh publik Jakarta untuk menjadi gubernur. Namun nama-nama tersebut angkanya terpaut jauh dari Anies maupun Ahok yang sudah berada dua digit.

Mereka adalah mantan gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan raihan 8,5% dan Menteri BUMN Erick Thohir dengan capaian 2,3%.

Sisanya ada sejumlah nama yang elektabilitasnya masih di angka 1% seperti Menteri Sosial Tri Rismaharini, Pj Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono, Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa dan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang meraih 1,3%.

Meski demikian, pada survei ini masih ada 30% responden yang mengaku tidak tahu atau memilih untuk tidak menjawab saat disodorkan nama-nama tersebut.

Metode penelitian survei periodik Litbang Kompas dilakukan dengan wawancara tatap muka dan diselenggarakan pada 15-20 Juni 2024. Total ada 400 responden yang berpartisipasi yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Provinsi Daerah Khusus Jakarta.

Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, dengan margin or error kurang lebih 4,9 persen.

Infografis Bursa Kandidat dan Prediksi Koalisi Pilkada Jakarta 2024. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya