Liputan6.com, Jakarta Tak ada manusia yang sempurna, begitulah pepatah yang sering seseorang dengar. Hal ini juga berlaku bagi Arumi Bachsin dan suaminya, Emil Dardak. Meski terlihat selalu romantis dan harmonis, mereka juga memiliki kekurangan masing-masing.
Dalam acara Pagi Pagi Ambyar yang ditayangkan di kanal YouTube Trans TV, Arumi Bachsin menceritakan salah satu kebiasaan suaminya yang kurang disukai. Emil Dardak sering berwudhu di wastafel, meskipun sudah ada keran yang lebih sesuai untuk itu.
Advertisement
Selain itu, Emil juga memiliki kebiasaan mencukur rambut wajahnya dengan berbagai alat cukur. Sayangnya, sisa-sisa rambut yang dicukurnya sering kali dibiarkan berserakan dan tidak dibersihkan.
"Suami saya sering berwudhu di wastafel, padahal sudah ada keran yang lebih tepat. Akibatnya, air dan sabun berceceran ke mana-mana, bahkan mengenai sikat gigi dan barang-barang lain. Begitu juga dengan sisa-sisa jenggot yang sering tidak dibersihkan," ungkap Arumi Bachsin seperti dilansir Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (25/9/2024).
Dapat Surat Cinta
Karena kebiasaan tersebut, Arumi yang merasa kesal selalu menegur suaminya. Namun, pada suatu titik, Arumi mengambil tindakan tegas karena tegurannya tidak dihiraukan oleh sang suami. Emil pun menganggap teguran itu sebagai bentuk surat cinta.
"Saya pernah menerima 'surat cinta', semua alat cukur dikumpulkan dan diberi kertas bertuliskan mana yang masih digunakan, kalau tidak akan dibuang semuanya," ujar Emil Dardak.
"Waktu itu kami jarang bertemu karena aku sering dinas ke luar kota. Jadi aku tinggalkan tulisan, aku jejerkan alat cukurnya. Tolong dipilih mana yang masih digunakan, kalau tidak, akan aku buang semuanya," sambung Arumi Bachsin.
Advertisement
Pilih Mengikhlaskan
Walaupun merasa jengkel dengan kebiasaan suaminya, Arumi Bachsin kini telah mampu menerimanya. Baginya, kekurangan tersebut tidaklah sebanding dengan banyaknya kebaikan yang dimiliki oleh Emil Dardak.
Apalagi, setelah 10 tahun menjalani kehidupan rumah tangga dengan Emil Dardak dan dikaruniai anak-anak yang luar biasa, Arumi sebagai istri berusaha dengan sepenuh hati menerima segala kekurangan pasangannya.
"Sudah 10 tahun menikah. Meskipun diomelin setiap hari, rasanya tidak ada gunanya. Jadi, itu hanya satu kekurangan yang aku terima di antara semua kebaikan," ungkapnya.
