Hot Hatch Hyundai Ioniq 5 N Dibanderol Rp 1,3 Miliar, Bakal Dirakit Lokal

Hyundai Ioniq 5 N tak seperti versi standarnya, ia adalah hot hatch spesialis trek dengan beragam penyetelan khusus yang kini dijual di Indonesia

oleh Khizbulloh Huda diperbarui 21 Jul 2024, 20:12 WIB
Till Wartenberg, Vice President Hyundai N & Motorsport bersama Hyundai Ioniq 5 N yang mulai dijual di GIIAS 2024. (Liputan6.com/Khizbulloh Huda)

Liputan6.com, Tangerang - Ioniq 5 adalah mobil listrik yang populer di jalanan Indonesia. Jika model standarnya diklaim sebagai SUV, Hyundai Ioniq 5 N adalah hot hatch yang dirancang untuk trek.

Kini, model tersebut dibawa oleh PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) ke Indonesia melalui gelaran otomotif akbar Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024, dan menyandang harga Rp 1,3 miliar untuk dipesan.

"Kami percaya bahwa performa tinggi adalah hal yang membuat sebuah merek menarik, dan mengapa mobil listrik, saya percaya kita semua ingin sedikit lebih berkelanjutan, kita semua ingin masa depan yang baik," kata Till Wartenberg, Vice President Hyundai N & Motorsport saat ditemui Liputan6.com di sela-sela agenda GIIAS 2024, di ICE BSD, Tangerang, Kamis (18/7/2024).

"Namun itu bukan satu-satunya alasan, kami percaya bahwa masa depan adalah mobil listrik bertenaga baterai," dirinya mengimbuhi.

Karena dirancang divisi balap N milik Hyundai, hot hatchback listrik ini jauh lebih bertenaga. Ditanamkan motor listrik ganda yang mengambil daya listrik dari baterai 84 kWh, sosoknya mampu mengeluarkan 600 tenaga kuda dan torsi 740 Nm.

Tak cukup dengan itu, menekan tombol N Grin Boost di setirnya akan menambahkan suntikan tenaga untuk memperoleh  641 tenaga kuda dan torsi maksimum 770 Nm selama 10 detik.

Di atas aspal, itu berarti kemampuan mengebut 260 km/jam dan akselerasi dari 0-100 km/jam dalam 3,4 detik.

"Banyak orang mengatakan bahwa ini adalah kendaraan listrik performa tinggi pertama yang nyata dan bisa dibeli," kata Wartenberg.

Tak hanya itu, Fransiscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia bahkan mengatakan bahwa mobil listrik pertama divisi N itu juga akan menjadi kendaraan listrik performa tinggi pertama yang diproduksi lokal.

Memaparkan alasan keberaniannya membawa Ioniq 5 N ke pasar Indonesia, Wartenberg melihat Indonesia sebagai salah satu pasar terbesar mereka di Asia.


Sensasi Berkendara Bak Mobil Konvensional

Hyundai Ioniq 5 N meluncur di GIIAS 2024 seharga Rp 1,3 miliar. (Liputan6.com/Khizbulloh Huda)

Menjualnya sebagai kendaraan performa yang terbilang mahal, Ioniq 5 N tak sekadar menawarkan output besar, tapi juga kenyamanan berkendara.

"Semua ini tentang karakter performa tinggi, jadi dari mesin pembakaran bahan bakar ke listrik baterai, kami tidak pernah ingin mengubah apapun," papar Wartenberg tentang upaya divisi N pada Ioniq 5.

Dikatakan bahwa divisi N telah membawa kesenangan berkendara dari i30 N, Elantra N, dan Kona N ke dalam Ioniq 5 N. Namun itu semua tak semudah menjentikkan jari.

Tantangan terbesarnya adalah bobot kendaraan listrik yang cenderung berat akibat baterainya. Bahkan Wartenberg mengatakan bahwa kendaraan listrik adalah kebalikan dari fun to drive.

Untuk membuatnya menyenangkan dikendarai, mereka harus membuat Ioniq 5 seolah-olah lebih ringan. 

"Jadi ini tentang kemudi, rasio, pengaturan peredam dan suspensi, dan kendali sasis melalui titik pengelasan, untuk  menghasilkan rigiditas mobil," jelasnya.

Rasio kemudi diatur oleh fitur N R-MDPS (Rack-Mounted Motor-Driven Power Steering) yang menawarkan rasio lebih tinggi dan umpan balik torsi yang lebih baik.

Suspensi belakang menggunakan sistem lima link yang umumnya ditemui pada mobil berukuran besar. Fungsinya bersifat adaptif yang dapat dikontrol secara elektronik untuk presisi.

Penyetelan tambahan mencakup penambahan 42 titik pengelasan tambahan, penambahan 2,1 meter lebih banyak perekat, penguatan titik pemasangan suspensi, penambahan dudukan penyangga subframe baru, hingga penguatan dudukan tengah palang cowl.


Rasa Mengemudikan Mesin Bensin di Mobil Listrik

Tampak belakang Hyundai Ioniq 5 N terlihat lebih sporty. (Liputan6.com/Khizbulloh Huda)

Selain bobot, masalah lain ada di sensibilitas mengemudi. "Kendaraan listrik sangat cepat di jalur lurus, mereka memiliki banyak tenaga, namun saat mengendarainya, Anda merasa mual karena mobil hanya melakukan sesuatu tanpa Anda benar-benar tahu apa yang dilakukannya," kata Wartenberg.

Untuk membuat pengemudi merasa mengendalikan mobilnya, perlu sentuhan khusus dalam menyajikan sensasi berkendara. Hal ini penting untuk memberikan pengalaman mengemudi yang memuaskan, bukan sekadar berpindah tempat dengan cepat.

"Supaya dia mendapatkan semua isyarat mengemudi, supaya tidak merasa mual, itu adalah tentang suara, itu tentang pergeseran gigi," paparnya.

"Ya, itu virtual tapi dikerjakan dengan sangat baik, sehingga Anda merasa mengemudikan mobil seakan ada mesin di dalamnya," tambahnya.

Untuk mengatasi tantangan ini, Hyundai memasang N Drift Optimizer yang secara real-time menyeimbangkan berbagai sistem kendali.

Fitur ini mencakup Torque Kick Drift yang mensimulasikan tendangan kopling mobil pembakaran internal, serta sistem pengereman regeneratif N Brake Regen untuk deselerasi maksimal dengan transisi yang halus.

Sistem pengereman tadi akan memanfaatkan cakram depan 400 mm dengan kaliper empat piston dan cakram belakang 360 mm.

Sensasi perpindahan gigi diurus oleh N e-Shift. Sementara N Pedal mengaktifkan turn-in instan dan meningkatkan sensitivitas throttle untuk manuver menikung yang cepat dan bertenaga.

Namun yang paling menonjol adalah karakteristik suara dari N Active Sound yang menyediakan mode pengapian, evolusi, dan suara supersonik, yang dapat dimatikan sesuai preferensi pengemudi.


Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya