Liputan6.com, Bandung - Direksi PT Dirgantara Indonesia (PTDI) merancang ulang (re-organisasi) perubahan struktur organisasi secara menyeluruh dan sistematis pada level Unit Organisasi (BOD-1).
Hal ini merupakan salah satu inisiatif PTDI dalam mendorong peningkatan bisnis dan meraih potensi pasar di tiap segmen bisnis kedepan, serta mempersiapkan Perusahaan dalam menghadapi setiap tantangan bisnis yang ada.
"Organisasi perusahaan akan diarahkan ke dalam bentuk yang dapat bergerak lebih lincah dan mampu memperkuat ekosistem kolaborasi untuk mengembangkan bisnis. Perusahaan juga akan berfokus pada pengembangan talenta para pegawai dan membantu para pegawai agar memiliki pemahaman atas kontribusinya terhadap kinerja Perusahaan, sehingga tercipta personal ownership," kata Direktur Utama PTDI Gita Amperiawan, Bandung, Jumat (19/7/2024).
Baca Juga
Advertisement
Gita mengatakan PTDI melakukan penyesuaian organisasi dan optimalisasi SDM, serta membentuk 2 SBU (Strategic Business Unit), yaitu SBU Aerostructure dan Aircraft Services, berikut penyesuaian proses bisnisnya.
Gita menerangkan landscape bisnis yang dihadapi PTDI saat ini sudah sangat dinamis, sehingga PTDI pun dituntut untuk adaptif dengan melakukan perubahan.
“Perubahan yang tengah dilakukan PTDI saat ini menuntut peran aktif para pejabat struktural sebagai aktor utama. PTDI membutuhkan sosok transformational leader untuk menggerakkan perubahan dan mencapai perbaikan," ujar Gita.
Salah satu strategi utama untuk menjawab tantangan yang ada dalam mencapai visi misi Perusahaan adalah melalui program percepatan penyehatan Perusahaan, transformasi SDM dan organisasi.
Simak Video Pilihan Ini:
Megy Sismandany Jadi Direktur PTDI
Dilansir Kanal Bisnis Liputan6.com, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengubah susunan direksi PT Dirgantara Indonesia (PTDI). Dalam perubahan ini Megy Sismandany diangkat sebagai Direktur Keuangan, Manajemen Risiko & SDM PTDI.
Keputusan perubahan manajemen PTDI ini dituangkan dalam Surat Keputusan Menteri BUMN dan Direktur Utama PT Len Industri (Persero) Nomor : SK-158/MBU/07/2024; 003/KRUPS/LEN-PTDI/VII/2024.
Dalam surat ini Erick Thohir memberhentikan dengan hormat Wildan Arief sebagai Direktur Keuangan, Manajemen Risiko & SDM PTDI, serta mengangkat Megy Sismandany sebagai Direktur Keuangan, Manajemen Risiko & SDM PTDI.
Manager Komunikasi Perusahaan & Promosi PT Dirgantara Indonesia Adi Prastowo menjelaskan, penyerahan Surat Keputusan tersebut dilaksanakan di Kantor PT Len Industri (Persero) di Bandung, dihadiri oleh Direktur Utama PT Len Industri (Persero) selaku Induk Holding Defend ID, Bobby Rasyidin dan jajaran Direksi PTDI, serta Asisten Deputi Bidang Industri Manufaktur Kementerian BUMN, Lily Chairiah dan Komisaris PTDI, Jamaluddin Malik yang menyaksikan secara daring.
Perusahaan menyampaikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Wildan Arief atas pengabdian, dedikasi, serta kontribusinya kepada PTDI selama menjabat sebagai Direktur Keuangan, Manajemen Risiko & SDM pada periode tahun 2021 sampai dengan 2024.
Selain itu PTDI juga mengucapkan selamat atas dilantiknya Megy Sismandany sebagai Direktur Keuangan, Manajemen Risiko & SDM yang baru, semoga dapat membantu mendorong peningkatan kinerja dan prestasi PTDI menuju Perusahaan Industri Pertahanan yang mandiri, kuat dan semakin maju.
Advertisement
Cari Peluang Kontrak Baru di Pameran Kuala Lumpur
PT Dirgantara Indonesia (PTDI) bersama 10 Perusahaan asal Indonesia lainnya mencari peluang kontrak baru dalam pameran pertahanan Defence Service Asia (DSA) 2024 yang akan berlangsung pada 6-9 Mei 2024 di Kuala Lumpur, Malaysia.
Menurut Direktur Niaga, Teknologi dan Pengembangan PTDI, Moh Arif Faisal, PTDI dalam pameran ini merupakan langkah strategis Perusahaan dalam memasarkan produk industri pertahanan tanah air di pasar global, juga kesempatan bagi PTDI untuk memperoleh potensi pekerjaan baru.
"Keterlibatan PTDI di DSA 2024 merupakan salah satu upaya perluasan pasar, peningkatan penjualan, serta penjajakan terhadap potensi-potensi kontrak baru, baik untuk produk pesawat maupun jasa after sales, begitu pula membuka peluang kerja sama baru dengan partner," ujar Moh Arif Faisal dalam keteranga tertulisnya, Bandung, 7 Mei 2024.
Arif mengatakan dalam hal rekam jejak produk PTDI di Malaysia, sejak tahun 1999 telah tercatat sebanyak 7 (tujuh) unit pesawat CN235 hasil produksi PTDI yang dioperasikan oleh Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM).
PTDI juga tidak hanya mendukung kebutuhan armada udaranya saja, melainkan juga layanan after sales-nya, dimana PTDI memberikan layanan maintaining serviceability rate untuk seluruh pesawat yang dioperasikan oleh TUDM.
"Termasuk pemenuhan program Follow on Support (FoS) yang terdiri dari kegiatan service, repair component & spare part untuk jangka waktu tertentu," kata Arif.
Modifikasi 3 Pesawat CN235
Arif menuturkan di samping itu, pada tahun 2023 lalu PTDI juga melakukan modifikasi terhadap tiga unit pesawat CN235 milik TUDM, dari konfigurasi Military Transport menjadi Maritime Patrol Aircraft (MPA) melalui program US Aid yang telah berhasil diselesaikan dan dikirimkan kembali ke TUDM pada tahun yang sama.
Pameran yang digelar di Malaysia International Trade & Exhibition Centre (MITEC) ini merupakan pameran industri pertahanan terbesar di Asia Pasifik, dimana PTDI tergabung dalam booth Indonesia Defence Industries yang dipimpin oleh Kementerian Pertahanan RI.
Dalam ajang internasional pameran DSA 2024 ini PTDI pasarkan berbagai macam produk unggulannya, seperti pesawat CN235-220, NC212i dan N219, maupun MRO, bersama-sama dengan Anak Perusahaannya, dalam hal ini PT Nusantara Turbin & Propulsi (PT NTP) dan Holding Industri Pertahanan Defend ID – PT Len Industri (Persero), PT Pindad, PT PAL Indonesia dan PT Dahana.
Advertisement