Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meninjau pembangunan jalur tambahan kereta api Makassar-Parepare di Stasiun Mangilu, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Jumat, 19 Juli 2024.
Jalur tersebut merupakan siding track yang menghubungkan kereta api dengan pabrik Semen Tonasa. Tinjauan ini juga untuk memastikan percepatan pembangunan jalur kereta api Makassar-Parepare untuk mendukung angkutan logistik.
Advertisement
"Saya sedang di Mangilu, Sulsel. Di lokasi ini ada pabrik Semen Tonasa. Kami memastikan bahwa kereta api Makassar-Parepare bukan hanya sebagai angkutan penumpang, melainkan juga sebagai moda transportasi barang," kata Menhub dalam keterangan tertulis, Sabtu (20/7/2024).
Budi Karya menyampaikan, konektivitas KA dari Pelabuhan Garongkong (Stasiun Mandai) menuju Stasiun Mangilu atau pabrik Semen Tonasa sedang diupayakan. Harapannya, jalur kereta api ini dapat berkelanjutan sehingga dapat mempermudah mobilitas logistik serta dalam jangka panjang dapat mengurangi biaya pengiriman.
Jalur kereta api/KA Makassar-Parepare telah terbangun sepanjang 118 km, termasuk jalur Stasiun Mangilu hingga Stasiun Garongkong sepanjang 56,7 km. Adapun siding track yang menghubungkan kereta api dengan Pelabuhan Garongkong dan Pabrik Semen Tonasa sepanjang 15,7 km.
"Tentu ada upaya-upaya yang dilakukan sehingga konektivitas barang atau semen dari pabrik Semen Tonasa sampai ke pelabuhan, bisa diangkut menggunakan kereta api," tutur Menhub.
Direktur Utama PT Semen Tonasa Asruddin menyampaikan, moda transportasi logistik menggunakan kereta api bermanfaat tidak hanya bagi pelaku industri, melainkan juga bagi masyarakat luas.
"Kami harapkan moda ini memberi dampak baik kepada perkembangan industri di Kabupaten Pangkep dan Sulawesi secara keseluruhan," ujarnya.
Adapun untuk angkutan penumpang, KA Makassar-Parepare telah beroperasi dari Stasiun Garongkong hingga Stasiun Mangilu, dan melewati tujuh stasiun. Kereta api melayani empat perjalanan setiap harinya, dengan kapasitas tempat duduk sebanyak 270 kursi. Dari awal operasi hingga 15 Juli 2024, total penumpang 377.456, dengan load factor 76,24 persen.
Jalur Kereta Api Trans Sulawesi akan Tersambung dari Makassar hingga Manado
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa jalur kereta api Makassar-Parepare di Sulawesi Selatan akan tersambung hingga ke bagian utara Sulawesi atau ke Manado, Sulawesi Utara.
Hari ini, Jokowi meresmikan operasional kereta api atau KA Makassar-Parepare lintas Maros-Garongkong. Ini disebut jadi satu kado yang menghadirkan sensasi baru bagi masyarakat di Sulawesi Selatan menjelang momen Lebaran 2023.
“Nantinya Insya Allah akan sambung-menyambung dari Makassar sampai utara di Sulawesi Utara di Manado, meski sekarang ini baru dari Makassar sampai Parepare, dan yang sekarang ini yang kita resmikan ini jalur dari Maros ke Barru,” kata Jokowi melansir Antara, Rabu (29/3/2023).
Jokowi menjelaskan proyek Kereta Api (KA) Makassar-Parepare ini akan menjadi bagian dari megaproyek KA Trans Sulawesi.
Menurut dia, jika nanti sudah banyak kereta beroperasi di jalur tersebut baik kereta penumpang, wisata, atau barang, akan meningkatkan daya saing nasional.
Jokowi juga menjelaskan bahwa pembangunan jalur kereta api Makasaar - Parepare menjadi solusi dari kepadatan lalu lintas yang menyebabkan kemacetan, sekaligus penunjang konektivitas orang dan jasa yang berbiaya murah.
Saat ini, kata Jokowi, kemacetan telah terjadi di kota-kota besar di Indonesia. Kemacetan yang terjadi di berbagai kota besar, ditekankan Presiden Jokowi, karena keterlambatan dalam membangun transportasi publik atau transportasi massal.
"Terlambat padahal itu hal yang sangat basic untuk menghubungkan antarprovinsi antarkota dan kabupaten. Tentu saja yang kita pilih adalah yang paling murah. Oleh sebab itu kereta api menjadi hal yang sangat dasar untuk dibangun," jelas Jokowi.
Advertisement
Terlambat Membangun
Kepala Negara menambahkan bahwa karena keterlambatan membangun transportasi massal baik untuk penumpang maupun untuk barang, semua pihak berbondong-bondong menggunakan kendaraan pribadi. Karena itu, kemacetan padat terjadi di semua kota.
“Di Jakarta terlambat 30 tahun kira-kira. Meskipun sekarang sudah ada MRT tapi baru satu jalur, LRT tapi juga belum jalan, sehingga kalau di Jakarta pagi macet, siang macet, sore macet, malam macet sekarang ini, karena keterlambatan dalam membangun itu,” kata Jokowi.
Proyek KA Makassar-Parepare merupakan bagian dari pembangunan KA Trans Sulawesi dan menjadi salah satu proyek strategis nasional (PSN).
Menurut data KPBU Kementerian Keuangan, nilai proyek Kerja sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) perkeretaapian Makassar-Parepare mencapai Rp1 triliun.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan mengatakan KA Makassar-Parepare Antar Maros-Barru mendapat antusiasme yang tinggi dari masyarakat. Proyek KA tersebut sudah beroperasi sejak Oktober 2022 dan telah mengangkut penumpang berjumlah 25.699 orang, dengan rata-rata okupansi 78,02 persen dari kapasitas total 90 penumpang menggunakan kereta wisata, hingga Maret 2023.
Sejarah, Jokowi Resmikan Kereta Api Pertama di Sulawesi Rute Makassar-Parepare
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada hari ini Rabu (29/3/2023), meresmikan pengoperasian Kereta Api Makassar-Parepare, Sulawesi Selatan, untuk rute Maros-Barru. Dalam kesempatan yang sama, Presiden Jokowi juga meresmikan Depo Kereta Api Maros.
“Sekarang ini baru dari Makassar sampai Parepare, dan yang sekarang ini yang kita resmikan ini jalur dari Maros ke Barru,” kata Jokowi dikutip dari Antara.
Jalur kereta api (KA) dari Stasiun Maros, Kabupaten Maros, sampai Stasiun Garongkong di Kabupaten Barru, Sulsel, memiliki panjang 80 kilometer dan merupakan bagian dari proyek KA Makassar-Parepare sepanjang 145 kilometer (km), yang sudah terbangun sepanjang 120 km.
Dengan pengoperasian pada hari ini dan semakin banyaknya gerbong kereta serta layanan perjalanan, akan meningkatkan daya saing perekonomian di Sulawesi karena jasa transportasi menggunakan kereta api memiliki biaya yang murah.
“Ini kalau nanti betul-betul keretanya sudah banyak, ada penumpang, ada wisata, ada barang, ini akan memberikan daya saing, competitiveness negara kita semakin baik, karena barang diangkut oleh transportasi yang murah,” kata dia.
Jokowi mengharapkan kereta api di Pulau Sulawesi tersebut dapat dimanfaatkan dengan optimal oleh masyarakat dan juga kalangan pelaku usaha.
Kepala Negara juga menekankan pentingnya pembangunan transportasi massal di berbagai kota di Indonesia karena transportasi massal merupakan infrastruktur konektivitas yang sangat mendasar.
“Pada saat saya perintah, sudah kita fokus dulu apakah di Kalimantan atau di Sulawesi, diputuskan di Sulawesi, karena kalau tidak, semua orang nanti naik mobil pribadi, tidak ada yang mau menggunakan transportasi massal,” kata Presiden Jokowi.
Proyek KA Makassar-Parepare merupakan bagian dari pembangunan KA Trans Sulawesi dan menjadi salah satu proyek strategis nasional (PSN).
Menurut data KPBU Kementerian Keuangan, nilai proyek Kerja sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) perkeretaapian Makassar-Parepare mencapai Rp 1 triliun.
Advertisement