Adidas Minta Maaf Jadikan Bella Hadid Modelnya Usai Diprotes Pendukung Israel

Adidas meminta maaf setelah merilis kampanye iklan yang melibatkan Bella Hadid dan mengingat peristiwa tragis Olimpiade Munich 1972. Kontroversi ini memicu reaksi dari berbagai kelompok, menyoroti ketegangan antara pendukung Israel dan Palestina.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 20 Jul 2024, 14:30 WIB
Bella Hadid. (Andreea Alexandru/Invision/AP)

Liputan6.com, Jakarta - Adidas baru-baru ini menghadapi kontroversi setelah merilis kampanye iklan yang mengaitkan sepatu kets retro. Keputusan untuk menjadikan Bella Hadid, seorang model Palestina-Amerika, sebagai wajah kampanye ini memicu protes dari berbagai kelompok, terutama dari komunitas Yahudi dan Israel.

Mengutip dari CNN, Sabtu (20/7/2024), kampanye iklan Adidas yang dimaksud menampilkan sepatu kets retro yang pertama kali dirilis pada Olimpiade Munich 1972. Olimpiade ini terkenal karena tragedi yang menimpa 11 atlet Israel yang disandera dan dibunuh oleh kelompok teror Palestina, yang dikenal dengan nama "Black September".

Kontroversi ini semakin memanas ketika Bella Hadid, yang dikenal sebagai pendukung utama upaya bantuan Palestina, dipilih sebagai model utama kampanye. Setelah menerima kritik tajam dari berbagai kelompok Yahudi dan Israel, Adidas menghapus semua unggahan media sosial yang menampilkan Bella Hadid.

"Kami sadar bahwa ada kaitan dengan peristiwa sejarah yang tragis – meskipun ini sepenuhnya tidak disengaja – dan kami meminta maaf atas segala kekecewaan atau kesusahan yang ditimbulkan," ungkap juru bicara Adidas dalam pernyataan yang dikirim kepada CNN.

Adidas juga menyatakan bahwa mereka akan merevisi sisa kampanye dan menegaskan komitmen mereka terhadap keberagaman dan kesetaraan. Namun, langkah ini juga mendapat kritik dari suara-suara pro-Palestina yang menilai bahwa penghapusan Hadid dari kampanye adalah bentuk pembungkaman terhadap orang-orang keturunan Palestina. Reaksi sang model atas kampanye Adidas tersebut menuai tanda tanya.

 


Reaksi Bella Hadid

Ekspresi Bella Hadid saat menghadiri Met Gala 2018 di Metropolitan Museum of Art, New York (7/5). Bella tampil cantik dalam balutan korset lateks mengkilap oleh Chrome Hearts Official, dengan tombak sculptural. (AP Photo/Evan Agostini)

Bella Hadid, yang lahir pada 1996 dan merupakan warga Palestina-Amerika, belum memberikan komentar secara terbuka tentang kontroversi ini. Namun, dia baru-baru ini mengunggah foto dirinya berdiri di depan papan reklame Adidas, mengenakan salah satu atasan produsen pakaian olahraga tersebut.

Hadid sering berbicara tentang kekerasan terhadap warga Palestina dan perang yang sedang berlangsung di Gaza. Pada bulan Oktober 2023 lalu, dia menulis di Instagram, "Hati saya terluka karena rasa sakit akibat trauma yang saya lihat, serta trauma generasi dari darah Palestina saya, merujuk pada mereka yang terbunuh oleh serangan udara dan operasi militer Israel di Gaza."

Bagi Komite Yahudi Amerika (AJC), memilih Bella Hadid sebagai model untuk mengingat kembali Olimpiade Munich adalah sebuah kekeliruan besar atau sengaja menghasut. Keduanya tidak dapat diterima, kata AJC dalam sebuah postingan di X. Kelompok ini tidak memberikan bukti atau rincian atas tuduhannya bahwa Hadid adalah anti-Israel.  

 


Kritik Adidas Terhadap Bella Hadid

Bella Hadid mengikuti jejak adiknya dengan menyumbangkan pendapatan fashion weeknya untuk Ukraina dan Palestina (dok.Instagram/@bellahadid/https://www.instagram.com/p/Ca5AF8cO8oD/Komarudin)

Jonathan Greenblatt, CEO Liga Anti-Pencemaran Nama Baik (ADL), juga mengkritik keterlibatan Hadid dalam kampanye tersebut sebagai kesalahan penilaian serius yang tidak menghormati para korban serangan teroris tahun 1972.  Di sisi lain, jurnalis Mehdi Hasan mempermasalahkan kritik terhadap Adidas dan Hadid.

"Bella Hadid sama sekali tidak memiliki kesamaan dengan teroris tahun 1972 – selain fakta bahwa dia adalah orang Palestina," kata Hasan yang diunggah di X.

Menurutnya, menyalahkan orang atas kejahatan orang lain yang memiliki ras atau etnis yang sama adalah murni rasisme dan kefanatikan. Ketika dihubungi oleh CNN untuk menanggapi kritik ini, juru bicara AJC mengatakan bahwa kritik mereka terhadap Adidas yang menjadikan Bella Hadid salah satu wajah kampanye ini tidak ada hubungannya dengan etnisnya

Kontroversi ini terjadi hanya seminggu sebelum upacara pembukaan Olimpiade Paris, menambah dimensi baru pada perdebatan yang sudah kompleks ini. Sementara Adidas berusaha memperbaiki kesalahan dengan meminta maaf dan merevisi kampanye mereka, reaksi beragam dari berbagai kelompok menunjukkan betapa sensitifnya isu ini. 


Ketegangan Israel-Palestina Terus Disorot

Bella Hadid tampil dengan gaya modis saat turun ke jalan bela Palestina (@bellahadid)

Kejadian ini juga menyoroti ketegangan yang terus berlangsung antara pendukung Israel dan Palestina, serta tantangan yang dihadapi perusahaan global dalam navigasi isu-isu politik dan sosial yang kompleks.

Kontroversi ini bukan hanya tentang sebuah kampanye iklan, tetapi juga tentang bagaimana sejarah, identitas, dan politik dapat mempengaruhi persepsi publik dan keputusan bisnis. Bagaimana Adidas menangani situasi ini di masa depan akan menjadi perhatian banyak pihak yang terlibat dalam perdebatan ini.

Indonesia sendiri termasuk salah satu negara yang mendukung. Mengutip dari kanal Islami, 19 Juli 2024, melalui Kementerian Luar Negeri RI Indonesia menyatakan akan mengggalang dukungan untuk kemerdekaan Palestina di kalangan negara-negara Asia Tenggara dalam Pertemuan ke-57 Menteri Luar Negeri se-ASEAN (AMM ke-57).

Menurut Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kemlu RI Sidharto R. Suryodipuro, hal tersebut merupakan salah satu hal yang akan ditekankan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, sebagai perwakilan Indonesia, dalam rangkaian AMM ke-57 pada 21--27 Juli 2024.

"Ini akan menjadi satu pesan konsisten yang akan disampaikan Bu Menlu dalam pertemuan-pertemuan tersebut," sebut dia dalam konferensi pers di kompleks Kementerian Luar Negeri Jakarta.

 

Infografis DK PBB Setujui Resolusi Gencatan Senjata Palestina-Israel. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya