Liputan6.com, Tangerang - Merek premium Smart, hasil kolaborasi antara Swatch dan Mercedes-Benz, kembali menghampiri Indonesia melalui gelaran Gaikindo International Indonesia Autoshow (GIIAS 2024), setelah absen dari pasar sejak 2014.
Sebelumnya, Smart memperkenalkan mobil bensin mungil formasi dua kursi, Smart Fortwo, yang bahkan lebih pendek dari Wuling Air ev yang kini dikenal di Indonesia. Tujuannya adalah menyediakan solusi mobilitas perkotaan untuk melibas kemacetan dan tetap muat di lahan parkir yang terbatas.
Advertisement
Pada Kamis (18/7/2024), di booth Mercedes, Smart kembali memperkenalkan diri sebagai sosok baru yang kini secara penuh ditenagai listrik dari sel baterai. Portofolio mereknya juga telah diperbarui total sejak 2022 berkat joint venture Jerman-China untuk mengadopsi arsitektur listrik canggih SEA milik Geely.
Meski tetap mempertahankan prinsip mobil kompak, Smart kini dapat mengakomodir 5 penumpang. Debutnya di pasar Indonesia dimulai dengan Smart #3, sebuah crossover SUV kompak yang ukurannya mirip dengan Mini Countryman.
"Kami adalah merek global, oleh karena itu kami ingin pergi ke tempat-tempat di mana ada permintaan pelanggan untuk produk kami. Kami melihat bahwa Indonesia, terutama Jakarta, adalah salah satu dari kota-kota yang harus kami tuju," kata Mandy Zhang, Chief Marketing Official Global Smart, ketika diwawancarai Liputan6.com di sela-sela agenda GIIAS 2024.
"Dari dimensi, desain, dan juga HMI kami, #3 adalah pilihan yang sangat cerdas sebagai produk pertama yang diperkenalkan ke pasar ini," imbuhnya.
Smart #3 ditawarkan dalam dua varian, yakni Smart #3 Premium dan tuning performa tingi dari rumah modifikasi Jerman yang menghasilkan Smart #3 Brabus.
Bicara spesifikasi, tenaga varian Premium didapat dari motor listrik 272 tenaga kuda dan torsi 343 Nm yang dialiri arus listrik dari baterai NCM 66 kWh untuk menggerakkan roda belakangnya. Baterai itu dapat membawanya sejauh 455 km.
Sementara Brabus meningkatkan tenaganya dengan sistem penggerak seluruh roda melalui motor ganda yang menghasilkan 428 tenaga kuda dan torsi 543 Nm untuk mengebut hingga 180 km/jam dan berakselerasi dari 0-100 km/jam dalam 3,6 detik. Namun, daya jelajahnya harus dikorbankan menjadi 415 km.
Belum Dijual, Cek Ombak di GIIAS
Sayangnya, untuk mendapatkan mobil dengan desain khas teknisi Jerman dan teknologi terdepan China tersebut masih belum bisa dilakukan. Pasalnya, belum ada label harga yang disematkan untuk kedua varian Smart #3.
PT Inchcape Indomobil Distribution Indonesia dan pihak Smart masih ingin mengecek ombak pasar Indonesia dengan memanfaatkan gelaran akbar GIIAS 2024, untuk kemudian menentukan harganya.
"Kami berniat melihat bagaimana pasar dan pelanggan merespons produk ini dan oleh karena itu, kami ingin memastikan bahwa meski ini adalah produk yang bagus, tetapi kami juga harus menemukan posisi yang tepat di sini," kata Mandy.
Di samping itu, Mandy juga menyadari penuh bahwa pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia masih belum mencapai tingkat yang mengesankan.
Namun dirinya tetap optimis dengan itu, dan akan terus berdiskusi bersama Inchcape sebagai Agen Pemegang Merek mereka di Indonesia untuk berinvestasi jangka panjang dan membawakan model-model lainnya.
"Kami memahami penetrasi kendaraan listrik sekitar 6,7 atau 7 persen tahun lalu, namun pemerintah dan industri juga berupaya mempromosikan pertumbuhan sektor ini sepenuhnya. Kami merasa bahwa Smart perlu ada di sini untuk juga menyediakan mobilitas perkotaan ini," tuturnya optimistis.
Advertisement
Akan Memanfaatkan Jaringan Dealer dan Purnajual Mercedes-Benz
Dalam menyambut kembalinya ke Indonesia, di mana kini Mercedes telah digandeng Indomobil melalui Inchcape, Khoo Shao Tze, President Director PT Inchcape Automobile Indonesia, menjamin jaringan luas miliknya untuk membuat peminat mobil Smart merasa aman.
"Smart di Indonesia memang brand baru, tapi network ini tidak baru karena di sini ada Mercedes," ujar Khoo Shao Tze.
Dirinya juga menuturkan bahwa kedepannya, Smart akan memanfaatkan jaringan dealer dan purnajual Mercedes-Benz yang sudah mapan, untuk menjual mobilnya dan melayani pelanggan di Indonesia.
"Kalau kita mendirikan dealer hanya untuk satu model, mungkin banyak pemilik showroom yang khawatir, untuk aftersales pun sulit. Tapi, karena Smart 50 persen milik Mercedes, soal dealership sudah ada, karena Mercedes ada di seluruh Indonesia," ungkpanya.
Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia
Advertisement