Surah Al-Fatihah Bisa Lemahkan Iblis, Caranya Begini Kata Gus Baha

Iblis jatuh sakit dan begitu sangat tersiksa saat turunnya surah Al-Fatihah

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Jul 2024, 13:30 WIB
Ilustrasi Al-Qur'an. (Photo by Ali Burhan on Unsplash)

Liputan6.com, Cilacap - Mubaligh kondang KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) pernah menyampaikan fadhilah atau keutamaan yang dahsyat dari Surah Al-Fatihah.

Santri Mbah Moen ini menjelaskan bahwa saat turunnya surah yang merupakan pembuka dalam susunan mushaf Al-Qur’an ini membuat Iblis jatuh sakit dan sangat tersiksa.

Sebagai informasi, iblis merupakan makhluk Allah SWT yang terkategori sebagai makhluk ghaib yang tercipta dari api.

Iblis memiliki sifat yang sangat sombong. Hal ini diketahui dari saat dirinya disuruh oleh Allah SWT untuk sujud kepada Nabi Adam, namun ia menolaknya.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Iblis Sakit dan Tersiksa

Ilustrasi Iblis Lucifer (Gambar oleh Büşra Akpolat dari Pixabay)

Gus Baha mengisahkan kejadian dahsyat atau luar biasa tatkala surah Al-Fatihah ini diturunkan. Saat Surah tersebut turun, maka seketika itu juga iblis merasakan sakit yang sangat menyiksa dirinya.

“Cerita dramatisnya surat Al-Fatihah. Ketika Fatihah turun itu iblis kesakitan, kaya orang sakit gigi lah, tersiksa setersiksa-siksanya karena turunnya surat apa? al-fatihah,” kisah Gus Baha dikutip dari tayangan YouTube Short @AlGhifari27, Sabtu (20/07/2024).

Penyebab sakitnya iblis karena bagi yang membaca surah ini dengan penjiwaan, maka efeknya dpaat melemahkan setan dan iblis yang selalu menggoda kita menuju kepada keburukan.

"Artinya kalau anda baca Fatihah dijiwai, maka anda melemahkan setan, melemahkan iblis,” terangnya.

Bukan hanya merasakan sakit, iblis juga sampai terkapar. Saking parahnya kondisi iblis ketika itu, sampai-sampai dijenguk oleh banyak anak buahnya, setan.

“Jadi ketika Fatihah itu turun, iblis itu terkapar, sampai dijenguk anak buahnya setan. Saya ini bukan sakit fisik kata iblis, kamu nggak usah datangkan dokter terbaik ndak usah,” paparnya.

Gus Baha juga menjelaskan kondisi mengerikan yang dialami iblis ini karena turunnya surah yang membuat pelafalnya ini selamat dari neraka. Tentu saja iblis sangat frustasi dan stres berat karena misi terbesarnya ialah membuat manusia masuk ke dalam neraka.

“Saya ini tidak sakit fisik, saya ini sakit karena ada surat yang diturunkan yang pahala yang melafalkan surat itu pasti selamat dari neraka,” katanya

“Padahal misi terbesar saya ini supaya manusia masuk neraka, sekarang punya tamengnya, wah pusing kan, mereka sekalian sekarang itu tidak ada gunanya,” pungkasnya.


Fadhilah Lain Surah Al-Fatihah

Ilustrasi membaca Al-Qur'an. (Foto oleh Alena Darmel: https://www.pexels.com/id-id/foto/tangan-gadis-duduk-dalam-ruangan-8164742/)

Menukil NU Online, berikut ini keistimewaan membaca surat Al-Fatihah:

1. Mengandung tujuh ayat pujian dibaca berulang-ulang 

Banyak perawi menegaskan, surat ini tidak pernah diturunkan dalam Taurat, Injil, dan Zabur serta tidak ada yang menyerupai dalam Al-Qur'an. Bahkan, surat ini sab'un minal matsani (tujuh ayat yang selalu terulang).

وَلَقَدْ ءَاتَيْنَـٰكَ سَبْعًا مِّنَ ٱلْمَثَانِى

Artinya : Dan sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang. (QS Al-Hijr: 87)

2. Jalinan hubungan antara hamba dan Allah sebagai pernyataan keimanan dan permohonan makhluk kepada Allah.

Nabi menyatakan bahwa Allah membagi shalat (Al-Fatihah) antara Allah dan hamba-Nya. Satu bagian untuk-Nya, satu bagian lagi untuk hamba-Nya dan bagi hamba-Nya apa yang ia minta.

Jadi, membaca Al-Fatihah yang merupakan paling agung dalam Al-Qur'an menjadi bagian komunikasi (hablum min Allah), sehingga seorang hamba bisa berhubungan dengan-Nya sebagai bentuk permohonan pada-Nya. Allah berfirman.

يَـٰأَيُّهَا ٱلَّذِيْنَ ءَامَنُوا ٱسْتَجِيبُوا ِلِلهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ 

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, patuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu. (Al-Anfal: 24)

3. Surat Al-Fatihah dan penutup surat Al-Baqarah adalah dua cahaya Allah yang hanya diberikan pada Rasulullah.

Sebagaimana dikatakan Abu Umamah, ada empat ayat yang termasuk dalam perbendaharaan Arsy. Tidak ada satupun yang diturunkan selain ummul Kitab, ayat Kursi, penutup surat Al-Baqarah dan Al-Kautsar.

وَإِنَّهُ فِى أُمِّ الْكِتَـٰبِ لَدَيْنَا لَعَلِىٌّ حَكِيمٌ

Artinya : Dan sesungguhnya Al-Qur'an itu dalam induk al-Kitab (lauh mahfudz) di sini Kami, adalah benar-benar tinggi (nilainya) dan sangat banyak mengandung hikmah. (Az-Zukhruf: 4)


Memberikan Kebaikan dan Kesembuhan

Ilustrasi Islami, muslim membaca Al-Qur'an. (Photo Copyright by Freepik)

4. Allah akan memberikan apa yang terkandung dalam surat Al-Fatihah walaupun membaca satu huruf.

Abu Musa Al-Asy'ari meriwayatkan, Rasulullah bersabda, apabila seorang Imam mengucapkan غَيرِ ٱلْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ kemudian makmum mengucapkan amin, maka, niscaya Allah akan mengabulkannya untuk kalian. 

Diceritakan Wa'il bin Huhr mendengar bahwa Nabi Muhammad membaca wa ladh dhallin, lalu mengucapkan amin dengan mengeraskan suaranya hingga para makmum mendengarnya. Pada saat itu pula Malaikat juga mengucapkan amin, sehingga dosa terdahulu diampuni.

5. Sebagai Penyembuhan 

Kisah yang diriwayatkan Ibnu Abbas, ada salah satu kaum yang terkena sengatan binatang di dekat mata air. Atas kepanikan tersebut, datanglah salah satu sahabat untuk meruqyah dengan membacakan Al-Fatihah yang pada akhirnya sembuh.

Abu Sa'id Al-Khudri dan Abu Hurairah yang menjelaskan.

فَاتِحَةُ الْكِتَابِ شِفَاءٌ مِنَ السَّمِّ

Artinya :Fatihatul kitab adalah obat bagi yang terkena racun. (HR abu Syaikh dalam At-Tsawab dan Al-Baihaqi: V/378)

Sedangkan Abdul Malik bin Umair berkata, Rasulullah bersabda.

فَاتِحَةُ الْكِتَابِ شِفَاءٌ مِنْ كُلِّ دَاءٍ

Artinya : Dalam Fatihatul kitab terdapat obat untuk segala penyakit.

Dengan demikian surat al-fatihah memiliki keistimewaan yang melimpah, bahkan berfaidah menyembuhkan orang yang terkena racun atau penyakit. Tentu itu semua dengan izin Allah.

Penulis : Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya