IHSG Diperkirakan Kembali Fluktuatif Awal Pekan Ini

Tim Riset Phintraco Sekuritas memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali fluktuatif di kisaran 7.250-7.330, pada Senin, 22 Juli 2024 . Sementara untuk sepekan kedepan, IHSG diyakini masih bergerak dalam bullish trend dengan potensi uji resistance baru di 7.350-7.380.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 22 Jul 2024, 06:00 WIB
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Jumat (22/9/2023). Tim Riset Phintraco Sekuritas memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali fluktuatif di kisaran 7.250-7.330, pada Senin, 22 Juli 2024 . Sementara untuk sepekan kedepan, IHSG diyakini masih bergerak dalam bullish trend dengan potensi uji resistance baru di 7.350-7.380. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Tim Riset Phintraco Sekuritas memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali fluktuatif di kisaran 7.250-7.330, pada Senin, 22 Juli 2024 . Sementara untuk sepekan kedepan, IHSG diyakini masih bergerak dalam bullish trend dengan potensi uji resistance baru di 7.350-7.380.

Tim Riset Phintraco Sekuritas menjelaskan Indeks-indeks global, di AS dan Eropa melemah pada Jumat lalu. Pelemahan tersebut salah satunya disebabkan oleh respon pada terhadap IT blackout yang sempat mengganggu operasional sejumlah bidang usaha dan pelayanan umum.

“Disamping itu, pelemahan indeks-indeks utama di Wall Street juga masih dipicu oleh rotasi ke saham-saham berkapitalisasi kecil yang diyakini pasar memperoleh keuntungan signifikan dari pemangkasan suku bunga acuan oleh the Fed,” kata Tim Riset Phintraco Sekuritas, dikutip Minggu (21/7/2024).

Adapun untuk sentimen dari dalam negeri, Tim Riset Phintraco Sekuritas menuturkan pasar menantikan data investasi riil oleh BKPM. 

Kondisi ini diyakini mempengaruhi pandangan pasar terhadap outlook ekonomi jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden di Oktober 2024 mendatang. Pasar nampaknya sudah mengantisipasi kemungkinan perlambatan pertumbuhan investasi riil.

“Saham-saham yang dapat dicermati meliputi ADMR, AKRA, AVIA, BRIS, INDF, SIDO, dan INCO,” pungkas Tim Riset Phintraco Sekuritas.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi


Meneropong Prospek Saham Teknologi pada Semester II 2024

Layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (4/3/2020). IHSG kembali ditutup Melesat ke 5.650, IHSG menutup perdagangan menguat signifikan dalam dua hari ini setelah diterpa badai corona di hari pertama pengumuman positifnya wabah corona di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Emiten sektor teknologi menarik dicermati, mengingat sektor ini cukup sensitif terhadap kebijakan suku bunga. Seiring meningkatnya biaya pendanaan, investor kini memprioritaskan fokus terhadap profitabilitas perusahaan.

Di dalam negeri, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) telah menyatakan minatnya untuk melakukan pembelian kembali (buyback) saham. Aksi tersebut tampaknya dilakukan untuk memberikan kepercayaan bagi investor mengenai kelangsungan usaha perusahaan.

GOTO telah menerima persetujuan untuk melakukan penyertaan senilai USD 200 juta atau Rp 3,2 triliun. Di sisi lain, BUKA sudah menyatakan minatnya untuk melakukan buyback, tetapi saat ini masih berdiskusi dengan manajemen dan pemangku kepentingan.

"Kami melihat hal ini sebagai langkah positif ke depan bagi kedua perusahaan karena hal ini menunjukkan komitmen mereka untuk memberikan nilai kepada pemegang saham-nya," ujar Analis Mirae Asset, Christopher Rusli dalam risetnya, dikutip Minggu (21/7/2024).

 

 

 

 


Hasil Kinerja GOTO

Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Senin (27/7/2020). Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,66% atau 33,67 poin ke level 5.116,66 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dalam catatannya, Christopher menerangkan bahwa GOTO kembali ke mode pertumbuhan sambil mempertahankan profitabilitas. Hasil kinerja GOTO pada kuartal I 2024 beragam, dengan peningkatan GTV sebesar 20% YoY tetapi EBITDA yang disesuaikan (adjusted EBITDA) tercatat negatif sebesar Rp 102 miliar. Meski begitu, perusahaan tetap optimis untuk mencapai EBITDA positif yang disesuaikan pada 2024.

"Kami mengantisipasi 2Q24 mungkin lebih lemah karena libur Lebaran dan berkurangnya daya beli. Kami juga memperkirakan segmen GTF akan tetap tumbuh namun tidak dengan kecepatan yang sama seperti pada kuartal I 2024 terutama karena faktor musiman yang berdampak pada pertumbuhan saldo pinjaman yang lebih lambat dibandingkan kuartal sebelumnya," jelas Christopher.

Sementara, BUKA terus mencatatkan pertumbuhan profitabilitas BUKA tercatat terus meningkat. Hasil kinerja BUKA pada kuartal I 2024 melampaui ekspektasi, mencapai EBITDA positif yang disesuaikan sebesar Rp 15 miliar. Perusahaan terus menargetkan EBITDA yang disesuaikan sebesar Rp 200 miliar pada akhir tahun 2024, didorong oleh peningkatan margin kontribusi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya