Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan saham Senin (22/7/2024). Penguatan IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang menghijau.
Mengutip data RTI, IHSG dibuka stagnan di posisi 7.294,49. Pada pukul 09.51 WIB, IHSG menguat 0,46 persen ke posisi 7.328. Indeks LQ45 menguat 0,32 persen ke posisi 922,43. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.
Advertisement
Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 7.341,90 dan level terendah 7.310,26. Sebanyak 237 saham menguat dan 192 saham melemah. 205 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 266.215 kali dengan volume perdagangan 3,6 miliar saham.Nilai transaksi harian Rp 2,1 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.212.
Mayoritas sektor saham yang dipimpin sektor saham energi. Sektor saham energi naik 0,94 persen, sektor saham basic menguat 0,34 persen, sektor saham industri bertambah 0,38 persen.
Selain itu, sektor saham siklikal mendaki 0,19 persen, sektor saham keuangan melesat 0,04 persen, sektor saham teknologi melambung 0,74 persen dan sektor saham infrastruktur melonjak 0,77 persen. Selain itu, sektor saham nonsiklikal susut 0,11 persen dan sektor saham kesehatan merosot 0,27 persen.
Review IHSG
Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG melemah ke posisi 7.294 pada Jumat, 19 Juli 2024. Sejumlah saham alami tekanan. Saham TLKM merosot 2,2 persen, saham TPIA tergelincir 2,1 persen dan saham MDKA susut 3,3 persen sehingga jadi beban IHSG.
Indeks tersebut relatif tangguh pada pekan lalu meski tampaknya reaksi pasar terbatas pada pelantikan Thomas Djiwandono sebagai wakil menteri keuangan.
Di sisi lain, saham bank cenderung mendatar seiring kinerja lebih rendah menjelang rilis kuartal kedua yang dimulai pekan ini. Adapun ACES melaporkan kenaikan SSSG sebesar 8,7 persen pada Juni sehingga mendorong SSSG year to date naik 10,7 persen yang berada di atas panduan perusahaan sebesar 7 persen.
Top Gainers-Losers
Saham-saham LQ45 yang masuk top gainers antara lain:
- Saham BRPT melonjak 3,79 persen
- Saham ISAT melonjak 2,61 persen
- Saham ADRO melonjak 2,26 persen
- Saham UNTR melonjak 2,64 persen
- Saham SMGR melonjak 2,22 persen
Saham-saham LQ45 yang masuk top losers antara lain:
- Saham MTEL merosot 1,46 persen
- Saham SIDO merosot 1,34 persen
- Saham MAPI merosot 1,08 persen
- Saham CPIN merosot 0,91 persen
- Saham AMMN merosot 0,88 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham BBRI senilai Rp 228,9 miliar
- Saham BREN senilai Rp 142 miliar
- Saham BOGA senilai Rp 135,9 miliar
- Saham TLKM senilai Rp 121,9 miliar
- Saham AMMN senilai Rp 111 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham BSBK tercatat 25.147 kali
- Saham GUNA tercatat 12.974 kali
- Saham GZCO tercatat 11.552 kali
- Saham LABS tercatat 9.752 kali
- Saham BDKR tercatat 9.129 kali
Advertisement
Prediksi IHSG dan Saham Pilihan dari BNI Sekuritas
Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman mengatakan, IHSG berpotensi bergerak sideways cenderung koreksi karena masih sepinya katalis pada Senin, 22 Juli 2024.
“Level support IHSG di 7.230-7.260, sedangkan level resist berada di 7.330-7.370,” ujar dia.
Berikut saham pilihan BNI Sekuritas untuk Senin (22/7/2024):
1. TLKM: Buy on Weakness
Beli di 3120-3140, cutloss jika break di bawah 3090.
Jika tidak break di bawah 3090, potensi naik ke 3200-3260 short term.
2. PSAB: Spec Buy
Beli di 176, cutloss jika break di bawah 170.
Jika tidak break di bawah 170, potensi naik ke 190-200 short term.
3. PNLF: Spec Buy
Beli di 322, cutloss jika break di bawah 314.
Jika tidak break di bawah 322, potensi naik ke 334-344 short term.
4. MYOR: Spec Buy
Beli di 2570, cutloss jika break di bawah 2500.
Jika tidak break di bawah 2570, potensi naik ke 2600-2640 short term.
5. JSMR: Spec Buy
Beli di 5250, cutloss jika break di bawah 5175.
Jika tidak break di bawah 5250, potensi naik ke 5450-5550 short term.
6. PWON: Spec Buy
Beli di 420, cutloss jika break di bawah 415.
Jika tidak break di bawah 415, potensi naik ke 428-434 short term.
Bursa Saham Asia Pasifik pada 22 Juli 2024
Bursa saham Asia Pasifik merosot pada perdagangan Senin (22/7/2024) di tengah kabar Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mundur dari pemilihan presiden (Pilpres) AS. Joe Biden mendukung Wakil Presiden Kamala Harris sebagai calon dari Partai Demokrat.
Mengutip CNBC, investor juga akan menilai dampak dari pemadaman teknologi informasi (TI) global secara besar-besaran pada Jumat, 19 Juli 2024. Mesin yang menjalankan sistem operasi Microsoft Windows mogok pada Jumat, 19 Juli 2024 karena kesalahan dalam pembaruan yang dikeluarkan oleh perusahaan keamanan siber CrowdStrike. Saham CrowdStrike anjlok 11 persen.
Dalam unggahan di blog, Microsoft memperkirakan 8,5 juta perangkat Windows atau kurang dari 1 persen dari seluruh Windows terkena dampaknya.
Di sisi lain, pada Senin pekan ini, pelaku pasar akan fokus pada keputusan suku bunga pinjaman utama bank sentral China. Suku bunga pinjaman satu tahun dan lima tahun diperkirakan masing-masing tetap 3,45 persen dan 3,95 persen, menurut ekonom yang disurvei oleh Reuters.
Suku bunga pinjaman satu tahun sebagai patokan bagi sebagian besar pinjaman korporasi, sedangkan lima tahun berfungsi sebagai suku bunga acuan untuk hipotek.
Advertisement
Menanti Data Ekonomi
Pada pekan ini, investor juga akan menantidakan data Produk Domestik Bruto (PDB) Korea Selatan dan Amerika Serikat, serta data aktivitas pabrik dari seluruh kawasan. Korea Selatan dan AS akan umumkan data PDB kuartal kedua pada Kamis pekan ini.
Data ekonomi lainnya minggu ini mencakup angka inflasi dari AS dan Singapura masing-masing pada Jumat dan Selasa.
Indeks Nikkei 225 di Jepang melemah 0,5 persen. Indeks Topix terpangkas 0,41 persen. Ini pertama kalinya dlaam tiga minggu, indeks merosot di bawah 40.000. Indeks Kospi di Korea Selatan merosot 0,16 persen dan indeks Kosdaq tergelincir 0,39 persen. Indeks ASX 200 merosot 0,8 persen.
Sementara itu, indeks Hang Seng menguat. Indeks Hang Seng berjangka berada di posisi 17.450 dari posisi sebelumnya 17.417,68.
Di wall street, tiga indeks acuan tertekan seiring rotasi saham dari kapitalisasi besar ke kapitalisasi kecil. Indeks S&P 500 melemah 0,71 persen. Indeks Nasdaq merosot 0,81 persen dan indeks Dow Jones terpangkas 0,93 persen.