Review Sepatu Adidas SL 72, It Sneaker 2024 yang Digadang-gadang Tidak Kalah Beken dari Samba

Adidas SL 72 disebut-sebut bisa jadi alternatif Samba dengan kenyamanan ekstra, karena solnya yang ringan.

oleh Asnida Riani diperbarui 23 Jul 2024, 14:01 WIB
Sepatu adidas SL 72. (Liputan6.com/Asnida Riani)

Liputan6.com, Jakarta - Tidak lagi dapat disangkal bahwa Samba merupakan salah satu sepatu terlaris Adidas. Setelah tujuh dekade memenuhi relevansi budaya, godaan "Samba baru," sebagimana disebut banyak publikasi asing, dari jenama Jerman itu setidaknya akan membuat dahi Anda mengeryit, tapi coba menoleh dulu ke SL 72.

GQ Inggris menyebut bahwa siluet terbaru dari desain warisan yang pertama kali diluncurkan pada musim panas tahun 1972 ini dengan cepat jadi "It sneaker" tahun ini, dikutip Senin, 22 Juli 2024. Secara visual, desain sepatu Adidas ini langsung terasa akrab, dengan kombinasi suede dan nilon di bagian upper shoes.

Karena SL merupakan akronim dari "Super Light," saya otomatis mengecek klaim tersebut dengan menangkat sepasang sepatu itu, dan benar saja. Semula, sol yang terlihat cukup tebal saya kira akan sedikit memberatkan alas kaki tersebut, tapi ternyata tidak.

Ringannya membuat saya bisa mengangkat sepasang sepatu ini hanya dengan dua jari tangan dominasi saya tanpa kepayahan sama sekali. Menurut Esquire, dilansir Minggu, 21 Juli 2024, sol sangat ringan membuat desain seri ini dinilai revolusioner saat pertama kali dirilis.

Kini, Adidas SL 72 merupakan salah satu sepatu paling ringan di pasar gaya hidup, kendati tampilannya agak sporty. Siuetnya ramping, namun tidak sampai sempit di bagian depan. Jadi, menurut saya, Anda bisa menggunakan patokan ukuran kaki yang sebenarnya, tanpa menambah atau mengurangi size.

 


Potongan Low-Top yang Dicintai

Rangkaian sepatu adidas SL 72 yang diperkenalkan di We the Fest 2024. (Liputan6.com/Asnida Riani)

Bila tipe kaki Anda lebar di bagian tengah, ada baiknya berkonsultasi lebih dulu dengan staf saat pembelian. Bantalan di bagian dalam sepatu empuk, tapi tetap kokoh menopang kaki, tidak sampai membuatnya "tenggelam." Adidas SL 72 membuat saya merasa tidak pakai sepatu saking entengnya.

Potongan low-top yang jadi fitur kecintaan pemakai sepatu Adidas juga tidak absen di seri ini. Desain tersebut membuatnya kian versatile, dengan look yang bisa diubah-ubah dengan pemakaian kaus kaki yang bisa disesuaikan mood. Fitur ini pula yang membuatnya disebut sebagai alternatif menarik untuk menggantikan Samba yang telah usang.

Di Indonesia, peluncuran SL 72 ditandai dengan kerja sama Adidas dan We the Fest 2024. Di edisi 10 tahun festival musik tersebut, merek produk olahraga ini membuka booth spesial berkonsep "Giving Our Originals Their Flower."

Sesuai namanya, booth yang berhadapan dengan main stage We the Fest 2024 itu didekorasi dengan ragam bunga. Itu bermaksud melambangkan penghargaan pada para insan yang tetap orisinal dan berjaya di bidang masing-masing.

 


Sentuhan Personalisasi Berpadu Siluet Klasik SL 72

Sepatu adidas SL 72. (Liputan6.com/Asnida Riani)

Menambah penghargaan itu, Adidas menyiapkan custom station di booth mereka. Karena sepatu saya berwarna hitam, saya bermain-main dengan beberapa shoe charm cerah, bahkan bermotif lucu, untuk menyeimbangkan visual SL 72 yang klasik.

Sensasi kaki terpeluk sempurna, karena siluetnya ramping, membuat sepatu ini nyaman dipakai jalan saat saya pindah menonton pertunjukan dari satu pangung ke yang lainnya di festival musik tersebut. Saya sengaja tidak pakai kaus kaki tebal untuk tahu apakah kaki saya akan lecet, dan syukurnya tidak.

Setelah dipakai terus-menerus selama delapan jam, tidak ada sensasi pegal di bagian telapak maupun pergelangan kaki yang saya rasakan. Selain hitam seperti yang saya pakai, Adidas memperkenalkan kembali seri sepatu seharga Rp1,6 juta ini melalui beberapa jalur warna lain, yakni merah, putih, kuning, dan biru.

Disebutkan bahwa SL 72 diperkenalkan sebagai sneaker yang mengubah kancah dunia lari. Setelah 50 tahun, dunia olahraga dan gaya hidup makin berpadu, dan siluet koleksi ini kini dipakai untuk melengkapi gaya sehari-hari.


Menerbitkan Kembali Seri SL dari Waktu ke Waktu

Logo adidas di booth-nya di We the Fest 2024. (Liputan6.com/Asnida Riani)

Dengan arsip Adidas sebagai landasannya, adidas Originals ingin terus mengembangkan warisan melalui komitmen mereka terhadap inovasi produk dan kemampuan menyaring kreativitas dari lapangan, serta arena olahraga melalui lensa budaya kontemporer. Ditandai dengan logo Trefoil ikonis yang pertama kali digunakan pada 1972 dan didukung mereka yang terus mendefinisikan budaya kreatif, jenama ini bermaksud terus memimpin sebagai pionir merek pakaian olahraga.

Dengan semangat "We Gave The World an Original, You Gave Us a Thousand Back" yang diperkenalkan tahun lalu, Adidas kembali memberi "buket bunga" untuk memperingati siluet SL 72 terbaru bagi para penggemar Originals. Sejak 2022, rangkum Vogue, mereka telah memantapkan diri sebagai merek sepatu kets paling produktif.

Keberhasilan ini berkat beberapa strategi utama dan kolaborasi. Adidas telah merayakan warisannya dengan menerbitkan kembali seri SL dari waktu ke waktu. Setiap edisi memuat penambahan inovasi segar dan mutakhir sambil terus menggunakan komponen asli yang tidak lekang waktu. 

 

Infografis Fakta-Fakta Menarik tentang Fashion. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya