6 Minuman untuk Bantu Kurangi Gejala Asam Lambung Naik, Susu sampai Air Kelapa

Istilah refluks asam dan GERD yang menyebabkan asam lambung naik acap kali digunakan beriringan, namun sebenarnya memiliki arti yang berbeda.

oleh Asnida Riani diperbarui 23 Jul 2024, 05:00 WIB
Ilustrasi susu untuk mengurangi gejala asam lambung. (dok. Pixabay.com/Couleur)

Liputan6.com, Jakarta - Refluks asam lambung dan penyakit refluks gastroesofageal (GERD) dapat menyebabkan asam lambung naik. Istilah refluks asam dan GERD memang acap kali digunakan beriringan, namun sebenarnya memiliki arti yang berbeda.

Melansir Healthline, Senin (22/7/2024), refluks asam mengacu pada gejala yang muncul sesekali, sedangkan GERD didefinisikan sebagai refluks asam yang berulang secara kronis. Hal ini dapat terjadi jika sfingter esofagus bagian bawah melemah atau tidak berfungsi, sehingga memungkinkan asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan. 

Minuman tertentu mungkin tidak menyebabkan gejala naiknya asam lambung, sementara ada juga yang membantu meringankan gejala yang Anda alami. Di antaranya, berikut beberapa minuman untuk membantu mengurangi gejala asam lambung naik.

1. Teh herbal

Teh herbal dapat membantu melancarkan pencernaan dan meredakan masalah perut, seperti gas dan mual. Beberapa herbal yang umum digunakan untuk meredakan gejala GERD, yakni chamomile, akar manis, jahe, dan akar marshmallow.

Sebuah studi pada 2017 menemukan bahwa formula herbal yang mengandung licorice deglisirrhizinated secara konsisten meredakan gejala GERD lebih baik daripada antasida biasa. Sementara, teh jahe bersifat anti-inflamasi dan dapat membantu meredakan mual, menurut penelitian pada 2019.

Penyajian yang disarankan, yakni satu sendok teh herbal kering per satu cangkir air panas. Rendam daun atau bunga dalam keadaan tertutup selama 5–10 menit. Jika menggunakan akar, diamkan selama 10-20 menit. Untuk hasil terbaik, Anda bisa minum 2–4 gelas per hari.

 

 


2. Susu Rendah Lemak atau Skim

Ilustrasi susu rendak lemak. Foto: Cats Coming-Pexels.

Susu sapi mungkin sulit dicerna sebagian orang. Perlu dipahami juga bahwa susu murni mengandung banyak lemak. Mengonsumsi susu sapi full fat dan makanan tinggi lemak lain dapat mengendurkan sfingter esofagus bagian bawah, yang dapat menyebabkan atau memperburuk gejala refluks, menurut penelitian pada 2019.

Namun, penelitian yang sama juga menemukan bahwa lemak dapat mengurangi motilitas lambung, sehingga makanan berlemak tinggi dapat bertahan lebih lama di perut. Jika memasukkan produk susu sapi ke dalam makanan Anda, pertimbangkan memilih opsi dengan kandungan lemak lebih rendah.

3. Susu nabati

Bagi penderita intoleransi laktosa atau mereka yang mengalami peningkatan gejala refluks asam akibat mengonsumsi produk susu, susu nabati mungkin bisa jadi alternatif yang baik. Opsinya termasuk susu kedelai, susu gandum, dan susu almond.

Susu kedelai dan susu nabati lain biasanya mengandung lemak lebih rendah dibandingkan kebanyakan produk susu. Itu menjadikan mereka pilihan yang lebih aman bagi penderita GERD.


4. Jus Buah

Jus wortel untuk mengurangi gejala asam lambung naik (Sumber: freepik.com)

Beberapa jus buah, seperti jeruk dan apel, memang bisa sangat asam dan menyebabkan gejala naiknya asam lambung. Namun, jus yang kurang asam cenderung tidak memicu gejala GERD.

Jus dengan keasaman lebih rendah meliputi jus wortel, jus lidah buaya, jus kubis, serta minuman yang dibuat dengan bahan kurang asam, seperti bit, semangka, bayam, mentimun, atau pir. Di sisi lain, smoothie juga jadi cara populer untuk memasukkan lebih banyak vitamin dan mineral ke dalam makanan Anda.

Ini juga merupakan pilihan yang enak untuk penderita GERD. Saat membuat smoothie, cobalah memasukkan buah-buahan dengan tingkat keasaman rendah yang sama dengan yang digunakan dalam jus ramah refluks, seperti pir atau semangka.

Selain itu, coba tambahkan sayuran hijau, seperti bayam atau kangkung, untuk menambah nutrisi dan mengurangi risiko refluks. Anda juga bisa mencoba resep smoothie sederhana yang menggunakan bayam dan susu nabati. Anda bahkan mungkin mempertimbangkan membekukan potongan alpukat untuk digunakan saat membuat smoothie dalam keadaan darurat.


5. Air Mineral

ilustrasi minum air mineral untuk mengurangi gejala asam lambung naik/unsplash

PH sebagian besar air bersifat netral, atau 7,0, yang berarti hanya sedikit berisiko meningkatkan pH lambung. Di sisi lain, air dapat membantu pencernaan dan motilitas makanan dari lambung hingga usus kecil yang akhirnya dapat membantu mengurangi gejala refluks asam.

Sebuah studi tahun 2019 menemukan bahwa minum air alkali yang dielektrolisis dapat membantu gejala gastrointestinal seperti refluks asam. Air ini memiliki pH yang dimodifikasi, yang dapat membantu menetralkan asam lambung.

Meski jarang terjadi, terlalu banyak air dapat mengganggu keseimbangan mineral dalam tubuh, sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya refluks asam. Seorang dokter atau ahli diet terdaftar dapat membantu Anda menentukan kebutuhan hidrasi jika memiliki kekhawatiran terkait konsumsi air harian.

6. Air Kelapa

Air kelapa tanpa tambahan gula atau pemanis lain bisa jadi pilihan bagus bagi penderita refluks asam maupun GERD. Minuman ini merupakan sumber elektrolit yang baik, seperti potasium. Ini juga meningkatkan keseimbangan pH dalam tubuh, yang sangat penting untuk menjaga kadar refluks asam.

Infografis Manfaat Berjalan Kaki Bagi Kesehatan. Source: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya