Liputan6.com, Washington D.C - Usai mundur dari pemilihan presiden (Pilpres AS), Joe Biden mengumumkan bahwa ia mendukung Kamala Harris untuk maju menjadi calon presiden dari Partai Demokrat.
"Hari ini saya ingin memberikan dukungan penuh dan dukungan kepada Kamala untuk menjadi calon dari partai kita tahun ini. Saatnya bersatu dan mengalahkan Donald Trump. Mari kita lakukan," kata Joe Biden di akun X.
Advertisement
Kini, nama Kamala Harris kembali jadi sorotan. Lalu seperti apa profil Kamala Harris? Berikut selengkapnya:
Berdasarkan profil di situs resminya, Kamala Harris lahir di Oakland, California, pada 20 Oktober 1964. Ia meniti karier di bidang hukum dan pernah bekerja di kantor kejaksaan California.
Pada 2017, Kamala Harris terpilih menjadi senator California. Ia menyebut prestasinya yakni melindungi pemilik rumah dari penyitaan, membela pernikahan LGBT, mendukung layanan kesehatan terjangkau, serta pro-lingkungan hidup.
Ibu dari Kamala Harris adalah Shyamala Goppalan Harris yang merupakan seorang aktivis dan peneliti kanker. Shyamala lahir di Tamil Nandu, kemudian ia menuntut ilmu di University California di Berkeley (UC Berkeley).
Shyamala menikahi Donald Harris, seorang imigran kulit hitam dari Jamaika. Keduanya bercerai saat usia Kamala Harris masih belia.
Kamala Harris merupakan cawapres keturunan kulit hitam pertama di AS. Ia pun mendapat dukungan dari mantan Presiden Barack Obama.
"Saya telah mengenal Senator Kamala Harris sejak lama. Ia lebih dari siap untuk pekerjaan ini. Ia telah menghabiskan kariernya melindungi Konstitusi kita dan berjuang untuk orang-orang yang butuh keadilan," ujar Barack Obama via Twitter.
Joe Biden Mundur dari Pilpres AS 2024: Keputusan Terbaik untuk Partai dan Negara
Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengumumkan bahwa ia mundur dari Pilpres AS 2024 yang akan digelar pada 5 November mendatang.
Pengumuman ini ia sampaikan empat bulan sebelum pesta demokrasi tersebut berlangsung.
Dikutip dari laman BBC, keputusan Joe Biden muncul ketika beberapa minggu terakhir mendapatkan tekanan hebat dari sesama anggota partai Demokrat.
Ditambah lagi penampilan debatnya yang dinilai tersendat-sendat dan terkadang tidak koheren melawan Donald Trump dari Partai Republik pada akhir Juni 2024.
Pria berusia 81 tahun itu sebelumnya menolak seruan untuk mundur, bahkan ketika banyak pihak yang mulai khawatir atas masalah mental dan kapasitasnya untuk mengalahkan Trump.
Advertisement
Buka Kesempatan Bagi Anggota Partai Demokrat Lainnya
Pengumuman tersebut membuka jalan bagi anggota dari partai Demokrat lainnya untuk menjadi kandidat presiden partai.
Meski demikian, Joe Biden tetap akan menjadi presiden AS hingga Januari 2025.
"Meskipun saya berniat untuk mencalonkan diri kembali, saya yakin bahwa demi kepentingan terbaik partai dan negara, saya harus mengundurkan diri dan hanya fokus pada pemenuhan tugas sebagai presiden selama sisa masa jabatan," tulis Biden dalam surat yang diunggah di X (dulunya Twitter).
"Saya akan menyampaikan pernyataan kepada publik pada akhir minggu ini secara rinci tentang keputusan saya."
Joe Biden juga mengucapkan terima kasih kepada Kamala Harris yang ia nilai sudah menjadi mitra yang luar biasa.