Erick Thohir Puji Kru PHE ONWJ Selamatkan Awak Kapal Karam di Kepulauan Seribu

Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi langkah PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) yang berhasil menyelamatkan awak kapal karam di Kepulauan Seribu beberapa waktu lalu. Utamanya, terkait kesigapan dalam mengantisipasi keadaan genting tersebut.

oleh Septian Deny diperbarui 22 Jul 2024, 21:45 WIB
PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) dari Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina, berhasil selamatkan 18 awak kapal kargo Glorie Indah 1 yang karam. (Foto: PHE ONWJ)

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi langkah PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) yang berhasil menyelamatkan awak kapal karam di Kepulauan Seribu beberapa waktu lalu. Utamanya, terkait kesigapan dalam mengantisipasi keadaan genting tersebut.

"Atas respon cepat dan ketrampilan kru yang dimiliki oleh PHE ONWJ, keseluruhan awak kapal Glorie Indah berhasil diselamatkan," ucap Erick melalui keterangannya, Senin (22/7/2024).

Informasi, seluruh awak kapal kargo Glorie Indah 1 yang karam pada Rabu (17/7/2024) lalu, di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta berhasil selamat. Keseluruhan awak kapal yang berhasil diselamatkan berjumlah 18 orang.

"Hal ini sesuai dengan komitmen PHE ONWJ untuk menjaga keamanan dan keselamatan dalam setiap operasi, serta siaga dan responsif dalam mendukung keselamatan di sekitar wilayah operasi," ungkap Erick.

Kronologinya, sekitar pukul pukul 18.30 WIB, tim area lapangan Zulu PHE ONWJ, yang berjarak 6-7 mil laut (sekitar 11,11 kilometer) dari lokasi kapal Glorie Indah 1, menerima sinyal darurat dan langsung merespon dengan mengirim unit kapal TB Mulia untuk proses evakuasi. Tim PHE ONWJ melaporkan insiden ini ke Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) dan Polair.

Awalnya, kapal TB Mulia direncanakan menarik kapal Glorie Indah 1 ke daratan terdekat. Namun, kondisi tidak memungkinkan karena buritan Glorie Indah 1 sudah dipenuhi air, bahkan air sudah menggenangi ruang mesin kapal.

Karena kondisi yang semakin darurat, kru PHE ONWJ memprioritaskan upaya penyelamatan 18 kru yang terjebak di dalam kapal kargo tersebut.

Minimnya penerangan semakin menyulitkan penyelamatan. Berkat keterampilan kru PHE ONWJ yang sudah dibekali dasar-dasar penyelamatan di laut, seluruh awak kapal Glorie Indah 1 berhasil dipindahkan ke kapal TB Mulia tepat sebelum kapal karam. Sekitar pukul 20.30 WIB, proses evakuasi yang berlangsung selama 20 menit berhasil diselesaikan.

 


Seluruh Awak Kapal Selamat

PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) dari Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina, berhasil selamatkan 18 awak kapal kargo Glorie Indah 1 yang karam. (Foto: PHE ONWJ)

Kapal TB Mulia yang berisi kru PHE ONWJ dan 18 awak kapal Glorie Indah 1 yang diselamatkan, bergerak meninggalkan kapal Glorie Indah 1 yang sudah tenggelam. Para awak kapal Glorie Indah 1 yang selamat dibawa ke lokasi operasi PHE ONWJ terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis.

Pada Kamis siang (18/7/2024), seluruh awak kapal Glorie Indah 1 dimobilisasi ke Jakarta menggunakan kapal Pan Marine-12 milik PHE ONWJ. Penyelamatan darurat di perairan yang terjadi di sekitar wilayah operasi ini bukan yang pertama dilakukan oleh tim PHE ONWJ.

Sebelum mengalami insiden di perairan Kepulauan Seribu, kapal kargo Glorie Indah 1, yang membawa material besi dan bahan makanan pokok, berangkat dari Pelabuhan Sunda Kelapa dengan tujuan Tanjung Balai Karimun.


Tim Pertamina Hulu Energi ONWJ Selamatkan 18 Awak Kapal Karam di Perairan Kepulauan Seribu

Ilustrasi kapal tenggelam. Ilustrasi: Kriminologi.id

Sebelumnya, PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) dari Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina, berhasil selamatkan 18 awak kapal kargo Glorie Indah 1 yang karam pada Rabu, 17 Juli 2024 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta. Sekitar pukul pukul 18.30 WIB.

Tim area lapangan Zulu PHE ONWJ, yang berjarak 6-7 mil laut (sekitar 11,11 kilometer) dari lokasi kapal Glorie Indah 1, menerima sinyal darurat dan langsung merespons dengan mengirim unit kapal TB Mulia untuk proses evakuasi. Tim PHE ONWJ melaporkan insiden ini ke Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) dan Polair. Demikian mengutip dari keterangan resmi, Jumat (19/7/2024).

Evakuasi berjalan dramatis. Awalnya, kapal TB Mulia direncanakan menarik kapal Glorie Indah 1 ke daratan terdekat. Namun, kondisi tidak memungkinkan karena buritan kapal Glorie Indah 1 sudah dipenuhi air, bahkan air sudah menggenangi ruang mesin kapal. Karena kondisi yang semakin darurat, kru PHE ONWJ memprioritaskan upaya penyelamatan 18 kru yang terjebak di dalam kapal kargo tersebut.

Minimnya penerangan semakin menyulitkan penyelamatan. Berkat keterampilan kru PHE ONWJ yang sudah dibekali dasar-dasar penyelamatan di laut, seluruh awak kapal Glorie Indah 1 berhasil dipindahkan ke kapal TB Mulia tepat sebelum kapal karam. Sekitar pukul 20.30 WIB, proses evakuasi yang berlangsung selama 20 menit berhasil diselesaikan.

Kapal TB Mulia yang berisi kru PHE ONWJ dan 18 awak kapal Glorie Indah 1 yang diselamatkan, bergerak meninggalkan kapal Glorie Indah 1 yang sudah tenggelam.

Kapal Para awak kapal Glorie Indah 1 yang selamat dibawa ke lokasi operasi PHE ONWJ terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis. Pada Kamis siang, 18 Juli 2024, seluruh awak kapal Glorie Indah 1 dimobilisasi ke Jakarta menggunakan kapal Pan Marine-12 milik PHE ONWJ.

 

 


Penyelamatan Darurat

Ilustrasi kapal karam. (NOAA/Unsplash)

General Manager PHE ONWJ, Muzwir Wiratama, menyampaikan apresiasi kepada kru PHE ONWJ yang sigap dan profesional saat melakukan evakuasi. "Terima kasih atas dedikasi dan keberanian dalam memastikan keselamatan 18 awak kapal yang terjebak. Kita semua berharap agar para awak kapal yang telah diselamatkan dapat pulih dengan cepat," kata Muzwir.

Penyelamatan darurat di perairan yang terjadi di sekitar wilayah operasi ini bukan yang pertama dilakukan oleh tim PHE ONWJ. “PHE ONWJ berkomitmen untuk menjaga keamanan dan keselamatan dalam setiap operasi, serta siaga dan responsif guna mendukung keselamatan pihak lain di sekitar wilayah operasi,” tambah Muzwir.

Sebelum mengalami insiden di perairan Kepulauan Seribu, kapal kargo Glorie Indah 1, yang membawa material besi dan bahan makanan pokok, berangkat dari Pelabuhan Sunda Kelapa dengan tujuan Tanjung Balai Karimun.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya