Liputan6.com, Jakarta Cornelia Agatha jadi salah satu narasumber peluncuran Road To Kids Biennale Indonesia (KBI), yang merupakan bagian dari peluncuran Yayasan Kids Biennale Indonesia. Yayasan KBI sendiri berfokus pada kegiatan pameran seni dan budaya khusus anak-anak dan remaja.
Seperti diketahui, kegiatan seni punya banyak manfaat bagi anak-anak dan remaja. Karenanya, Cornelia Agatha menyambut hangat Kids Biennale Indonesia, sebagai platform anak-anak dan remaja dalam meningkatkan apresiasi seni, budaya, hingga merangsang kreativitas.
Advertisement
Bintang sinetron Si Doel Anak Sekolahan mengingatkan, anak-anak butuh banyak ruang untuk berkembang, mengekspresikan perasaan, pikiran, ingin didengar, membentuk jati diri, termasuk melakukan penerimaan diri. Kegiatan seni salah satu yang mampu mewadahi.
“Saya pikir dampak lain yang bisa didapat dari kegiatan seperti ini selain menyembuhkan dan membahagiakan, itu bisa menjaga kesehatan mental anak sebetulnya,” kata Cornelia Agatha kepada Showbiz Liputan6.com di Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Memahami Arti Penerimaan Diri
Setelahnya, ia menyorot fenomena perundungan atau bullying. Kegiatan seni mengajari anak-anak maupun remaja untuk memahami perspektif orang lain yang belum tentu sama, menerima perbedaan, maupun kekurangan orang lain.
“Satu lagi, anak jadi bisa memahami arti penerimaan diri. Kebanyakan anak-anak pelaku bullying itu, mereka punya masalah dengan kesejahteraan psikologis. Karena kurang bahagia, mereka mungkin di luar (berusaha) mendapat validasi dan sebagainya,” urai Cornelia Agatha.
Advertisement
Seni Membentuk Karakter Anak
Seni dan kasih sayang diyakini punya kekuatan besar untuk menciptakan perubahan. Cornelia Agatha berharap Kids Biennale Indonesia menjadi platform untuk perubahan bersama sekaligus jadi wadah bagi anak dan remaja mengekspresikan diri dengan bebas.
“Lewat seni, sebenarnya bisa membentuk karakter anak dan memberi ruang mereka untuk mengekspresikan diri dan perasaan. Itu sangat baik bagi perkembangan anak untuk jadi manusia yang bermanfaat, membawa kebaikan buat sesama,” ulasnya.
Belajar Menghargai Keindahan
Sementara itu, Ketua Yayasan Kids Biennale Indonesia sekaligus kurator, Gie Sanjaya menjelaskan, tahun ini program Road To Kids Biennale Indonesia mengusung tema “Speak Up On Bullying and Intolerance.”
“Lewat seni, mereka belajar menghargai keindahan, memahami emosi, mengembangkan empati, dan jadi agen perubahan. Seni itu investasi untuk masa depan Indonesia yang lebih kreatif, inklusif, dan berbudaya,” Gie Sanjaya menjelaskan.
Perencana Ahli Madya Pada Asdep Perlindungan Khusus Anak dari Kekerasan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Ir. FB. Didiek Santosa, merespons positif program Road To Kids Biennale Indonesia.
“Seni dan budaya alat ampuh untuk perlindungan anak di Indonesia. Kids Biennale Indonesia langkah penting dalam menciptakan ruang aman bagi anak-anak Indonesia untuk berkembang dan jadi agen perubahan,” pungkasnya.
Advertisement