Liputan6.com, Bandung - Para peserta Clash of Champions belakangan ini kerap menjadi sorotan publik karena prestasinya. Salah satunya adalah peserta asal Universitas Indonesia bernama Afra Moedya Abadi atau akrab disapa Maudy.
Sebagai informasi, Maudy merupakan salah satu peserta batch 5 acara Clash of Champions yang digelar oleh Ruang Guru. Maudy tergabung bersama beberapa peserta lainnya yaitu Yaya, Ganang, Lycaa, Nasywa, Ghaza, Chindita, dan Fasial.
Advertisement
Melansir dari data singkat yang dibagikan di media sosialnya, Maudy merupakan mahasiswi jurusan Teknik Kimia di Universitas Indonesia. Maudy juga memiliki GPA 3.75 dari 4.0 yang termasuk tinggi.
Maudy juga tercatat memiliki sederet prestasi membanggakan mulai dari Ericsson Innovation Awards, Stockholm 2022 dan SCG ESG Idea Pitching Competition, Thailand 2022. Sosoknya dikenal sebagai gadis berprestasi, cerdas, dan menginspirasi banyak orang.
Belakangan ini setelah dikenal dalam acara Clash of Champions, Maudy juga kerap tampil di beberapa acara. Salah satunya sempat diundang dalam acara TalkPod di NETVERSE bersama peserta lainnya yaitu Axel dan Kevin.
Profil Singkat Maudy Clash of Champions
Melansir dari beberapa sumber Maudy mempunyai nama lengkap Afra Moedya Abadi. Maudy merupakan mahasiswi dari jurusan Teknik Kimia di Universitas Indonesia (UI) dengan IPK 3,75.
Saat ini, Maudy juga aktif di media sosial pribadinya khususnya di Instagram dengan nama akun (@aframaudy). Melansir dari Instagramnya Maudy telah memiliki sejumlah pengikut yang cukup besar sekitar 143 ribu pengikut.
Kemudian dalam akun Linkedinnya, Maudy tercatat sebagai lulusan SMA Negeri 28 Jakarta dan cukup aktif mengikuti sederet organisasi baik saat SMA dan kuliah. Maudy juga pernah meraih prestasi saat SMA.
Sementara itu, ketika kuliah, Maudy aktif mengikuti beberapa organisasi seperti Society of Petroleum Engineers (SPE UI SC), Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI SM UI), Ikatan Mahasiswa Teknik Kimia (IMTK FTUI), American Institute of Chemical Engineers (AIChE UI SC).
Advertisement
Prestasi Maudy Clash of Champions
Berikut ini sejumlah prestasi yang berhasil diraih oleh Maudy:
- Global Champion Visual Management Competition (2024).
- Juara 2 Makarapreneur Business Plan Competition (2024).
- Juara 2 Eureca Business Plan Competition (2024).
- Juara 2 Frisian Flag Business Case Competition (2023).
- Juara 1 Ideatex Competition Jerman (2023).
- Juara 2 Business Plan Competition Makarapreneurs (2023).
- Indonesia’s Representative Above Asia Students Veneture Forum Korea (2023).
- Global Champion Ericsson Innovation Awards (2022).
- Social Media Winner Ericsson Innovation Awards, Stockholm Swedia (2022).
- Juara 1 PKM-VGK OIM UI (2022).
- Top 10 Essay Competition HKExperTalk (2022).
- Juara 3 Kompetisi Inovasi Astranauts Student Track (2022).
- Best Board of Directors AIChE UI SC (2022).
- ASEAN Champion Hacks to Heal Our Planet: ESG Idea Pitching Competition, Thailand (2022).
- Individual Quiz Winner Hacks to Heal Our Planet (2022).
- Country Winner Hacks to Heal Our Planet: ESG Idea Pitching Competition SCG (2022).
- Juara 1 PKM-GFK OIM FT UI (2022).
- Staf Terbaik Marketing and Communication Associate SPE UI SC Periode 2 (2022).
- Juara 2 Kompetisi Karya Tulis Ilmiah Pekan Metalurgi dan Material ke-16 (2021).
- Staf Terbaik Marketing and Communication Associate SPE UI SC Periode 1 (2021).
- Juara 1 Gagasan Futuris Petroforia (2021).
- Achieving a Perfect Score in Mathematic’s National Exam (2017).
- Achieving a Perfect Score in Science’s National Exam (2017).
Pernah Membuat Inovasi Berprestasi
Maudy juga tercatat pernah menjadi bagian dari sebuah tim yang membuat inovasi panel surya untuk mengatasi masalah lingkungan. Melansir dari situs Fakultas Teknik UI, Maudy bersama dua rekannya Tiffany Liuvinia an Yosep Dhimas Sinaga membuat inovasi bernama PARASOL.
PARASOL sendiri singkatan dari Printable Alternative Solar Roll yang salah satu komponennya memanfaatkan limbah plastik. Timnya bahkan berhasil menjadi juara SG Symposium 2022 “Hacks to Heal Our Planet: ESG Idea Pitching”.
Sebuah regional competition yang diinisiasi oleh PT Siam Cement Group (SCG) dan timnya berhasil mengalahkan sekitar 230 rival dari seluruh Indonesia pada tingkat nasional. Melalui prestasi tersebut ia dan timnya bahkan sukses mengalahkan lima lawan asal negara di Asia Tenggara lain.
Berdasarkan pendapat Dekan FTUI, Heri Hermansyah, temuan Maudy dan kedua rekannya tersebut bisa menghasilkan efisiensi konversi listrik 15-20 persen dengan masa pakai mencapai 20 tahun.
Temperatur kerja yang dihasilkan maksimum lebih dari 100 derajat celcius dan PARASOL disebut sebagai salah satu inovasi yang tepat untuk menyediakan akses energi bersih dan terjangkau.
Advertisement