Mengenal Love Bombing, Asal Usul, Dampak, dan Cara Mengatasinya

Pelaku love bombing akan membanjiri pasangannya dengan ungkapan-ungkapan manis, hadiah-hadiah istimewa, dan perhatian yang terus-menerus.

oleh Ricka Milla Suatin diperbarui 23 Jul 2024, 12:23 WIB
Ilustrasi pria yang posesif. (Shutterstock/Roman Samborskyi)

Liputan6.com, Jakarta Dalam dunia percintaan, istilah Love Bombing mungkin masih terdengar asing bagi sebagian orang. Love bombing adalah bentuk manipulasi emosional yang sering dilakukan oleh individu dengan sifat narsistik atau manipulatif untuk mengendalikan pasangannya. Taktik ini melibatkan pemberian perhatian yang berlebihan, pujian, dan kasih sayang dalam waktu yang sangat singkat, sehingga membuat korbannya merasa sangat dihargai dan dicintai.

Namun, di balik semua perhatian itu, terdapat niat tersembunyi untuk mengendalikan dan memanipulasi perasaan korban demi keuntungan pribadi. Pada awalnya, love bombing bisa tampak seperti kisah cinta yang sempurna. Pelaku love bombing akan membanjiri pasangannya dengan kata-kata manis, hadiah, dan perhatian yang terus-menerus. Mereka sering membuat pasangannya merasa istimewa dan tak tergantikan.

Pujian yang diberikan juga sangat intens dan berlebihan, membuat korban merasa seakan-akan mereka adalah pusat dunia pelaku. Semua ini dilakukan untuk membangun kepercayaan dan ketergantungan emosional dalam waktu singkat. Namun, setelah beberapa waktu, pola perilaku ini akan mulai berubah.

Pelaku love bombing akan mulai menunjukkan tanda-tanda manipulatif, seperti mengendalikan perilaku pasangannya, cemburu berlebihan, atau bahkan mengisolasi mereka dari teman dan keluarga. Mereka akan menggunakan kasih sayang dan perhatian sebagai alat untuk mengendalikan dan memanipulasi pasangannya.

Ketika korban mulai merasa tidak nyaman atau mencoba menarik diri, pelaku love bombing sering kali akan kembali ke pola awal mereka untuk menarik korban kembali ke dalam lingkaran manipulasi. Perilaku love bombing tentu saja berbahaya dalam sebuah hubungan antara pasangan. Karena hubungan kian lama akan berubah menjadi toxic. Seringkali korban pun tidak menyadari bahwa ia terkena love bombing.

Nah, berikut penjelasan asal usul love bombing, tanda-tanda, cara mengatasi, hingga dampaknya, yang diulas Liputan6.com dari berbagai sumber pada Selasa (23/7/2024).


Asal Usul Love Bombing

Ilustrasi kata cinta. (Pixabay.com)

Pernahkah kamu merasa seolah-olah melayang di atas awan karena perhatian dan cinta yang melimpah dari seseorang, hanya untuk kemudian merasa terjebak dalam hubungan yang membingungkan? Jika iya, mungkin kamu telah menjadi korban dari fenomena yang dikenal sebagai love bombing.

Love bombing adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan tindakan memberikan perhatian, pujian, dan kasih sayang yang berlebihan kepada seseorang dalam waktu singkat. Hal ini sering kali dilakukan dengan tujuan untuk mengendalikan atau memanipulasi perasaan orang tersebut. Pada awalnya, love bombing mungkin terasa sangat menyenangkan dan memabukkan, tetapi seiring berjalannya waktu, bisa berubah menjadi pengalaman yang menguras emosi.

Istilah love bombing pertama kali muncul pada tahun 1970-an, digunakan oleh kelompok kultus untuk menggambarkan taktik mereka dalam merekrut anggota baru. Mereka membanjiri calon anggota dengan cinta, perhatian, dan rasa memiliki yang intens, sehingga membuat mereka merasa diterima dan dihargai. Taktik ini kemudian diadopsi oleh individu dalam hubungan pribadi untuk mencapai tujuan yang serupa.


Tanda-Tanda Love Bombing

Ilustrasi love boming. (Shutterstock/Halay Alex)

Mengenali tanda-tanda love bombing adalah langkah awal yang penting untuk melindungi diri kamu. Berikut adalah beberapa tanda yang perlu diwaspadai:

1. Perhatian Berlebihan: Pada tahap awal hubungan, pasangan memberikan perhatian yang sangat berlebihan dan tidak seimbang.

2. Pujian yang Berlebihan: Pasangan terus-menerus memberikan pujian yang sering kali tidak realistis dan terlalu berlebihan.

3. Kecepatan Hubungan: Ada dorongan untuk mempercepat perkembangan hubungan, seperti membicarakan masa depan bersama dalam waktu yang sangat singkat.

4. Ketergantungan Emosional: Pasangan menciptakan ketergantungan emosional dengan membuat kamu merasa bahwa kamu tidak bisa hidup tanpa mereka.


Cara Mengatasi Love Bombing

Ilustrasi jatuh cinta. (Credit: pexels.com/Scott)

Jika kamu merasa menjadi korban love bombing, ada beberapa langkah yang bisa kamu ambil untuk melindungi diri:

1. Kenali Tanda-tanda: Mengetahui tanda-tanda love bombing adalah langkah awal yang penting untuk melindungi diri.

2. Tetapkan Batasan: Jangan ragu untuk menetapkan batasan dalam hubunganmu dan pastikan kamu berpegang teguh pada batasan tersebut.

3. Bicarakan dengan Orang Terpercaya: Diskusikan perasaan dan pengalamanmu dengan teman atau keluarga yang bisa memberikan perspektif yang objektif.

4. Cari Bantuan Profesional: Jika kamu merasa kesulitan mengatasi situasi ini sendiri, jangan ragu untuk mencari bantuan dari profesional seperti psikolog atau konselor.

Menghadapi love bombing memang tidak mudah, tetapi dengan kesadaran dan langkah-langkah yang tepat, kamu bisa melindungi diri dan menjaga kesejahteraan emosionalmu. Ingatlah, hubungan yang sehat dibangun atas dasar saling menghormati dan keseimbangan, bukan manipulasi dan kontrol.


Dampak Love Bombing

Ilustrasi pasangan. (Credit: unsplash.com/Milan)

Dampak dari love bombing bisa sangat merusak bagi korban. Ketergantungan emosional yang terbentuk membuat korban sulit untuk melepaskan diri dari hubungan yang tidak sehat tersebut.

Seringkali, mereka merasa bingung dan tidak yakin dengan perasaan mereka sendiri, karena pelaku love bombing mampu membuat mereka merasa dicintai sekaligus terperangkap dalam lingkaran manipulasi.

Hal ini dapat menyebabkan rasa rendah diri, kebingungan, dan bahkan depresi. Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda love bombing agar dapat melindungi diri dari manipulasi emosional.

Beberapa tanda yang perlu diwaspadai antara lain perhatian yang berlebihan dan tidak wajar dalam waktu singkat, pujian yang berlebihan, serta usaha untuk mengendalikan atau mengisolasi dari orang-orang terdekat.

Jika kamu merasa bahwa hubunganmu bergerak terlalu cepat atau merasa tertekan oleh perhatian yang diberikan, ada baiknya untuk berhati-hati dan mempertimbangkan kembali hubungan tersebut. Mengenali dan menghindari love bombing adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan emosional dan membangun hubungan yang sehat.

Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal mengalami love bombing, penting untuk mencari bantuan dan dukungan dari teman, keluarga, atau profesional. Memahami apa itu love bombing dan bagaimana mengenalinya dapat membantu mencegah kerusakan emosional yang lebih dalam dan menjaga kesejahteraan diri dalam hubungan romantis.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya