Bumi Serpong Damai Kantongi Prapenjualan Rp 4,84 Triliun pada Semester I 2024

PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) optimistis capai target prapenjualan Rp 9,5 triliun pada akhir 2024.

oleh Agustina Melani diperbarui 23 Jul 2024, 16:39 WIB
PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) telah mengamankan 51 persen dari target prapenjualannya atau marketing sales dalam enam bulan pertama 2024. (Foto: laman PT Bumi Serpong Damai Tbk)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) telah mengamankan 51 persen dari target prapenjualannya atau marketing sales dalam enam bulan pertama 2024.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI),ditulis Selasa (23/7/2024), PT Bumi Serpong Damai Tbk yang mencatat prapenjualan Rp 4,84 triliun, Perseroan menunjukkan kinerja positif menuju pencapaian target tahunan Rp 9,5 triliun. Prapenjualan itu naik 1 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,79 triliun.

Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk, Hermawan Wijaya menuturkan, kinerja penjualan yang kuat pada semester I 2024 mencerminkan keberhasilan efektifvitas strategi Perseroan, yang disertai dengan daya tarik Perseroan.

"Proyek unggulan kami, BSD City terus menjadi kontributor utama kesuksesan kami. Raihan angka penjualan kawasan residensial dan komersial mencerminkan respons positif dari konsumen,” kata dia seperti dikutip dari keterbukaan informasi BEI.

Selain itu, Bumi Serpong Damai berkomitmen untuk terus berkontribusi positif terhadap industri properti berkelanjutan di Indonesia. Berdasarkan lokasi, prapenjualan proyek-proyek di BSD City berkontribusi sekitar 71 persen dari total prapenjualan semester I 2024 antara lain Nava Park (8 persen), The Zora (7 persen), dan Hiera (5 persen).

Sementara itu, Grand Wisata Bekasi dan Kota Wisata Cibubur masing-masing berkontribusi 12 persen dan 5 persen terhadap total prapenjualan semester I 2024.

Jika berdasarkan segmen, prapenjualan segmen residensial berkontribusi Rp 2,61 triliun atau 54 persen dari total prapenjualan. Sementara prapenjualan segmen komersial yang mencakup lot komersial, apartemen dan ruko berkontribusi Rp 1,67 triliun, mewakili 34 persen dari total prapenjualan.

Selain itu, penjualan tanah kepada perusahaan joint venture mencatatkan Rp 565 miliar atau 12 persen dari total prapenjualan selama semester I 2024.

Dari segmen residensial, pencapaian sebesar Rp 2,61 triliun terutama didukung oleh produk-produk di BSD City antara lain Enchante, Tresor, Nava Park, Hiera, The Zora, Eonna, Tanakayu dan Terravia.

Sementara itu, prapenjualan segmen komersial tercatat Rp 1,67 triliun pada semester I 2024 yang terdiri dari prapenjualan ruko sebesar Rp 986 miliar, lot komersial Rp 339 miliar, dan prapenjualan unit apartemen Rp 341 miliar.

 


Peluncuran Produk Baru

PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) (Foto: Laman Bumi Serpong Damai)

Peluncuran produk baru antara lain Cascade Studio Loft, Akasa Promenade dan West Village di BSD City, Devant Business Loft di Kota Wisata Cibubur dan 7th Avenue Biztown di Grand City Balikpapan, beserta dengan penjualan produk-produk yang sudah berjalan, memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pencapaian kinerja semester I 2024.

Penjualan unit apartemen terutama didorong oleh Southgate dan Aerium di Jakarta, serta Akasa dan Upper West di BSD City. Penjualan tanah kepada perusahaan joint venture, khususnya PT Sinar Mitbana Mas untuk proyek Hiera, turut berkontribusi sebesar Rp565 miliar terhadap prapenjualan pada paruh pertama 2024.

“Kami optimis bahwa dengan dukungan dari program penjualan nasional 'Infinite Living' dan kebijakan pengembalian PPN sepanjang tahun 2024, BSDE akan mencapai target prapenjualan sebesar Rp9,50 triliun pada akhir tahun 2024," ujar Hermawan.

Pada penutupan perdagangan Selasa, 23 Juli 2024, saham BSDE melemah 0,48 persen ke posisi Rp 1.035 per saham. Saham BSDE dibuka stagnan di posisi Rp 1.040 per saham. Saham BSDE berada di level tertinggi Rp 1.045 dan terendah Rp 1.030 per saham. Total frekuensi perdagangan 937 kali dengan volume perdagangan 89.546 saham. Nilai transaksi Rp 9,3 miliar.


Pendapatan Naik, Laba Bumi Serpong Damai Susut 20 % pada 2023

Ilustrasi laporan keuangan (Foto: Isaac Smith/Unsplash)

Sebelumnya, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) mengumumkan pencapaian kinerja tahun buku 2023. Pada periode tersebut, Bumi Serpong Damai meraih pendapatan usaha sebesar Rp 11,54 triliun, tumbuh 12,74 persen yoy, dibandingkan tahun lalu tercatat sebesar Rp 10,24 triliun.

“Pendapatan dari segmen penjualan tanah, bangunan dan strata title mendominasi pendapatan usaha. Pada akhir tahun 2023, segmen ini membukukan angka Rp 9,83 triliun atau setara 85,15 persen dari total Pendapatan Usaha secara konsolidasian.” papar Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk, Hermawan Wijaya dalam keterangan resmi, Jumat (15/3/2024).

Adapun segmen dengan kontributor terbesar kedua sepanjang 2023 berasal dari segmen sewa. Segmen tersebut membukukan Pendapatan usaha sebesar Rp 917,69 miliar atau 7,95 persen terhadap total pendapatan usaha secara konsolidasian.

Pertumbuhan pendapatan usaha juga diikuti oleh pertumbuhan beban pokok penjualan (BPP) yang naik 50,39 persen menjadi Rp 5,13 triliun. Tahun lalu, pos ini tercatat sebesar Rp 3,41 triliun. Besaran pertumbuhan BPP yang lebih tinggi ketimbang pertumbuhan pendapatan usaha menekan laba kotor menjadi Rp 6,41 triliun. Terkoreksi tipis 6,07 persen dari pencapaian tahun sebelumnya Rp 6,83 triliun.

Total beban usaha di akhir 2023 tercatat tumbuh 12,19 persen menjadi Rp 3,50 triliun dibandingkan 2022 sebesar Rp 3,12 triliun. Menjadikan laba usaha terkoreksi 21,45 persen menjadi Rp 2,91 triliun dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp  3,71 triliun.

 


Aset Perseroan

Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Keputusan manajemen untuk berinvestasi pada proyek-proyek yang potensial kembali membuahkan hasil. Pendapatan dividen tumbuh 51,01 persen menjadi Rp 4,97 triliun dibandingkan tahun lalu Rp 3,29 triliun.

Sedangkan pendapatan bunga dan investasi pun tumbuh positif 49,56 persen menjadi Rp 497,14 miliar dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp 332,40 miliar. Setelah dikurangi beban pajak, laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2023 tercatat sebesar Rp 1,95 triliun.

Laba itu turun 20,04 persen dibandingkan pencapaian 2022 sebesar Rp 2,43 triliun, hal ini disebabkan oleh naiknya harga pokok penjualan dan biaya operasional.

"BSDE tahun ini kembali membukukan kinerja positif, baik top line maupun bottom line. Harapan kami, pasca pemilu, perekonomian nasional kembali berjalan normal. Dengan posisi Kas dan setara kas sebesar Rp 9,43 triliun, serta persediaan sebesar Rp 14,31 akan menjadi bekal positif bagi kami untuk melanjutkan pertumbuhan berkelanjutan,” imbuh Hermawan.

Melansir laporan keuangan perseroan, aset sampai dengan akhir 2023 tercatat sebesar Rp 66,83 triliun, naik dari Rp 65 triliun pada 2022. Liabilitas pada 2023 susut menjadi Rp 25,63 triliun dari Rp 26,95 triliun pada 2022. Sementara ekuitas pada 2023 naik menjadi Rp 41,2 triliun dari Rp 38,05 triliun pad 2022.

Pada perdagangan Jumat, 15 Maret 2024, harga saham BSDE melemah 4,93 persen ke posisi Rp 965 per saham. Saham BSDE dibuka turun 15 poin ke posisi Rp 1.000 per saham. Saham BSDE berada di level tertinggi Rp 1.005 dan terendah Rp 930 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.539 kali dengan volume perdagangan 339.726 saham. Nilai transaksi Rp 33,1 miliar.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya