Liputan6.com, Jakarta Mendukung gerak tubuh, menopang tubuh, dan melindungi tulang belakang adalah beberapa fungsi dari tulang belakang. Menurut Dokter Spesialis Ortopedi & Traumatologi, Konsultan Tulang Belakang, dr. Nicko Perdana Hardiansyah, Sp.OT (K) Spine dari RS EMC Pulomas, tulang belakang berpotensi mengalami berbagai gangguan yang dapat dialami oleh segala usia.
Gangguan tulang belakang salah satunya adalah nyeri. Ketika kondisi itu terjadi, tentunya dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan kualitas hidup. Lalu apa yang menyebabkan munculnya rasa nyeri di tulang belakang?
Advertisement
Ya, penyebab nyeri tulang belakang, kata dr. Nicko disebabkan karena beberapa hal, mulai dari faktor usia, kelainan genetik, cedera dan kecelakaan. Oleh karena itu, terjadi nyeri tulang belakang, jangan dianggap sebagai masalah sepele karena dapat berujung pada kelemahan kaki dan bahkan bisa mengakibatkan kelumpuhan.
Hernia nukleus pulposus (HNP) atau Saraf Terjepit
Kamu pasti sering mendengar istilah saraf kejepit yang dirasakan nyeri di area tulang belakang. Jadi, HNP atau saraf kejepit adalah kondisi ketika bantalan ruas tulang belakang menonjol dan menekan saraf tulang belakang.
Kondisi tersebut paling sering dialami usia dewasa muda, dengan rentang usia 20-40 tahun. dr. Nicko menjelaskan kalau HNP atau saraf terjepit dapat menimbulkan gejala nyeri di punggung bagian bawah (pinggang), sakit punggung atas, atau leher, tergantung pada lokasi terjadinya HNP.
Gejalanya pun tergantung bagian saraf tulang belakang mana yang terkena, mulai dari leher, punggung, dan punggung bawah. Namun gejala yang sering dialami adalah:
- Nyeri punggung bawah atau tulang ekor
- Nyeri seperti tertusuk di daerah bokong dan menjalar ke salah satu kaki
- Rasa kesemutan dan kelemahan di kaki.
Jika kamu terdiagnosis mengalami masalah pada tulang belakang, umumnya dokter akan melakukan pembedahan dengan metode BESS atau Biportal Endoscopic Spine Surgery. dr. Nicko menjelaskan, kalau masalah tulang belakang disebabkan oleh jepitan saraf, kini tidak perlu dilakukan operasi bedah terbuka.
"Tindakan BESS adalah tindakan minimal invasif menggunakan alat endoskopi untuk mengatasi masalah tulang belakang," ujar dr. Nicko.
Lalu apa sih kelebihan BESS? Pertama, dokter dapat melihat dengan jelas bagian dalam saraf karena lapang pandang yang luas. Kedua, dokter juga dengan mudah mengakses sisi yang berlawanan.
"BESS juga lebih cocok untuk tindakan stenosis spinal atau pengapuran karena proses penyembuhan relatif cepat," katanya.
Jadi, apabila dirasakan gejala penyakit HNP dan spondylolisthesis seperti yang telah dijelaskan di atas, ada baiknya kamu segera konsultasikan ke rumah sakit yang memiliki fasilitas lengkap dan dokter spesialis berpengalaman, untuk mendapat penanganan sedini mungkin. Kamu bisa berkonsultasi dengan dr. Nicko Perdana Hardiansyah, Sp.OT (K) Spine dari RS EMC Pulomas.
(*)
Advertisement