Evaluasi Indeks52 Bakal Pertimbangkan Emiten Dalam Pemantauan Khusus

Komite Indeks52, Luther Kembaren menjelaskan, saat ini perhitungan konstituen (Indeks52) belum mempertimbangkan emiten yang masuk dalam papan pemantauan khusus.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 23 Jul 2024, 21:10 WIB
Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Indeks Tempo IDNFinancials52 (Indeks52) telah melakukan evaluasi konstituen yang akan resmi diumumkan pada Malam Apresiasi 26 Juli nanti. Berdasarkan hasil evaluasi, terdapat 23 emiten keluar dan 11 emiten masuk.

Dari 11 emiten yang masuk itu, ada emiten milik Prajogo Pangestu, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN). Informasi saja, saham BREN sempat masuk dalam papan pemantauan khusus beberapa waktu lalu, seiring penerapan full call auction (FCA).

Komite Indeks52, Luther Kembaren menjelaskan, saat ini perhitungan konstituen (Indeks52) belum mempertimbangkan emiten yang masuk dalam papan pemantauan khusus. Dia menjelaskan, indeks saham ini diluncurkan pada 23 Juni 2023, artinya perumusan indeks dilakukan sebelum kebijakan papan pemantauan khusus diberlakukan.

"Untuk saat ini belum memperhitungkan emiten dalam pemantauan khusus atau FCA. Mungkin evaluasi ke depannya bisa kami pertimbangkan," kata Luther dalam bincang media, Selasa (23/7/2024).

Pada Juni 2023, Bursa meluncurkan papan pemantauan khusus untuk saham-saham yang memiliki karakteristik tertentu atau memenuhi kriteria tertentu.

Selain itu, mulai 25 Maret 2024, seluruh saham dalam papan pemantauan khusus diperdagangkan dengan mekanisme periodic call auction.

Kategori Indeks

Adapun Indeks52 memiliki empat kategori indeks, yaitu main indeks, high growth, high dividend, dan big market capitalization (big market cap). Masing-masing kategori indeks memiliki 52 konstituen. Dari empat kategori tersebut terdapat 84 emiten. di mana beberapa emiten masuk dalam lebih dari satu kategori.

"Jadi masing-masing kategori ini beranggotakan 52 emiten. Tapi secara keseluruhan Indeks 52 ini dari 4 kategori itu beranggotakan 84 konstituen atau emiten. Nah jumlah ini lebih sedikit dibandingkan sebelumnya di mana jumlahnya 96 emiten," imbuh Luther.

 


Kapitalisasi Market

Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dari 84 konstituen gabungan tersebut menghasilkan market capitalization sebesar Rp 8,96 kuadriliun atau 77,61% dari total marketcap seluruh emiten di pasar modal per Maret 2024 yang mencapai Rp 11,55 kuadriliun. Persentase dari marketcap tersebut dianggap mewakili dari kondisi riil pergerakan harga saham di pasar modal.

Tempo.co dan IDNFinancials.com bersinergi menerbitkan INDEKS TEMPO-IDNFINANCIALS 52 pada 23 Juni 2023. Indeks ini terdiri dari 52 perusahaan publik (emiten) yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), yang telah melangsungkan Initial Public Offering (IPO) dalam lima tahun terakhir sebelum 31 Desember 2022.

Konstituen dalam indeks diseleksi melalui proses pemilahan data laporan keuangan dari tahun 2018 hingga 2022 milik seluruh emiten di BEI.

Pemilihan juga dibantu dengan tabulasi beberapa variabel dan kriteria, termasuk nilai kapitalisasi pasar (market cap) terbesar, saham free-float minimal 7,5%, pemegang saham minimal 3.000 investor, rerata frekuensi saham ditransaksikan, rerata volume saham ditransaksikan, serta pertumbuhan laba bersih, laba usaha, dan pendapatan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya