Liputan6.com, Jakarta Harga emas naik tipis pada perdagangan Selasa (Rabu waktu Jakarta). Harga emas dunia bersiap untuk mengakhiri penurunan empat hari berturut-turut, karena para investor menunggu data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis minggu ini untuk mendapatkan kejelasan lebih lanjut mengenai waktu pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) tahun ini.
Dikutip dari CNBC, Rabu (24/7/2024), harga emas di pasar spot naik 0,2% menjadi USD 2.402,39 per ons pada pukul 14.15 GMT. Sedangkan harga emas berjangka AS naik 0,4% menjadi USD 2.403,40.
Advertisement
"Pasar telah mengalihkan fokusnya dari politik AS ke data ekonomi dan berhipotesis bahwa kita berada di jalur yang tepat untuk mulai melihat penurunan suku bunga pada bulan September,” kata Kepala Strategi Komoditas TD Securities, Bart Melek.
Menurut mayoritas ekonom dalam jajak pendapat Reuters, The Fed akan memangkas suku bunga dua kali tahun ini. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Pasar mengantisipasi peluang sebesar 96% terjadinya penurunan suku bunga oleh bank sentral AS pada bulan September, menurut CME FedWatch Tool.
Fokus minggu ini akan tertuju pada laporan produk domestik bruto AS untuk kuartal kedua yang dirilis pada hari Kamis dan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi terbaru - pengukur inflasi pilihan The Fed yang akan dirilis pada hari Jumat.
“Apa pun yang lebih lemah dari yang diharapkan (data PCE) akan menjadi hal yang positif, terutama karena hal itu akan meyakinkan pasar bahwa bank sentral AS akan melonggarkan kebijakan moneternya pada bulan September,” kata Melek.
Bea Masuk Impor
Sementara itu, India memangkas bea masuk impor emas dan perak dalam sebuah langkah yang menurut pejabat industri dapat meningkatkan permintaan ritel dan membantu mengurangi penyelundupan di konsumen emas batangan terbesar kedua di dunia.
Permintaan emas yang lebih tinggi dari India dapat meningkatkan harga global.
“Posisi teknis keseluruhan untuk logam kuning tetap bullish. Hal itu terus mengundang spekulan berbasis grafik ke sisi long pasar, termasuk melakukan perburuan harga murah saat pasar turun,” kata Jim Wyckoff, analis pasar senior di Kitco Metals.
Berbeda dengan harga emas, harga perak spot turun 0,6% menjadi USD 29,04, harga platinum turun 0,6% menjadi USD 941,50, dan harga paladium naik sekitar 1% menjadi USD 916,75.
Joe Biden Mundur dari Pilpres AS, Harga Emas Langsung Naik Segini
Harga emas naik pada perdagangan Senin disebabkan pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) sebagai respons atas pengumuman yang dilakukan oleh Presiden AS Joe Biden.
Sementara, gerak harga emas ke depan akan dipengaruhi oleh data pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai waktu penurunan suku bunga AS.
Seperti diketahui, dalam unggahan di media sosial X (dulunya Twitter), Biden mengatakan bahwa sebenarnya ia berniat untuk mencalonkan diri kembali, tetapi demi kepentingan terbaik partai dan negara ia memutuskan mengundurkan diri dan hanya fokus pada pemenuhan tugas sebagai presiden selama sisa masa jabatan.
Mengutip CNBC, Selasa (23/7/2024), harga emas di pasar spot turun 0,2% menjadi USD 2.394,17 per ounce. Sementara harga emas berjangka AS turun lebih dari 0,1% menjadi USD 2.395,70 per ounce.
Dolar AS melemah menyusul keputusan Biden pada hari Minggu untuk membatalkan upayanya untuk terpilih kembali, membuat emas batangan lebih menarik bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.
Advertisement
Data AS
Pelaku pasar kini menunggu data produk domestik bruto AS untuk kuartal UU yang akan dirilis pada Kamis, serta data pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) pada hari Jumat.
Investor juga akan fokus pada komentar Ketua Fed Jerome Powell pada akhir pertemuan Fed pada 30-31 Juli, dengan pelaku pasar sepenuhnya memperkirakan penurunan suku bunga Fed sebesar 25 basis poin pada bulan September.
“Meskipun kita masih melihat dua kali penurunan suku bunga oleh Fed AS, ada kemungkinan penurunan suku bunga pada Juli jika data minggu ini, seperti PCE terus menunjukkan perlambatan ekonomi,” kata analis UBS Giovanni Staunovo.
“Kami masih yakin emas akan mengalami kenaikan lebih jauh dari level saat ini, (dan) menargetkan level USD 2.600 per oz pada akhir tahun ini.” tambah dia.
Harga Tertinggi
Harga emas mencapai level tertinggi sepanjang masa di USD 2.483,60 per ounce pada minggu lalu karena meningkatnya peluang penurunan suku bunga AS tahun ini.
Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
“Kami telah melihat peningkatan substansial dalam kepemilikan spekulatif di emas berjangka dalam beberapa minggu terakhir. Namun, masih ada ruang untuk melihat peningkatan kepemilikan ETF, yang menurut pandangan kami memerlukan kejelasan mengenai penurunan suku bunga oleh The Fed,” tambah Staunovo.
Advertisement