Mentan Kembangkan Padi Tahan Perubahan Iklim di Merauke, Bisa Panen 10,2 Ton per Hektare

Varietas Cakrabuana memiliki kemampuan adaptasi yang baik, menjadikannya pilihan ideal bagi petani, terutama saat pemerintah tengah membidik Merauke sebagai lumbung pangan di Indonesia Timur.

oleh Arthur Gideon diperbarui 24 Jul 2024, 13:29 WIB
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengunjungi lokasi pengembangan varietas unggul padi Cakrabuana Agritan di Distrik Kurik, Kabupaten Merauke. (Dok Kementan)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mendorong secara masif pengembangan varietas unggul padi Cakrabuana Agritan di Kabupaten Merauke. Varietas ini disebut adaptif perubahan iklim dan memiliki produktivitas tinggi, sehingga penggunaannya diyakini mampu meningkatkan hasil produksi petani.

Andi Amran Sulaiman menjelaskan, pengembangan varietas unggul padi Cakrabuana Agritan ini sejalan dengan upaya pemerintah yang saat ini fokus melakukan akselerasi produksi beras untuk menghindari ancaman krisis pangan yang melanda banyak negara di dunia.

“Ini bagus sekali, subur sekali, ini luar biasa, potensinya. Kita uji coba varietas Cakrabuana, potensi produksinya hingga 9-10 ton per hektar. Ini kita kembangkan di Merauke, nantinya untuk 1 juta hektar,” jelas Amran di Distrik Kurik, Kabupaten Merauke, dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (24/7/2024).

Penanaman varietas ini di Merauke telah melalui uji coba dan menunjukkan hasil yang maksimal meskipun diimplementasikan di lahan rawa. Varietas Cakrabuana memiliki kemampuan adaptasi yang baik, menjadikannya pilihan ideal bagi petani, terutama saat pemerintah tengah membidik Merauke sebagai lumbung pangan di Indonesia Timur.

“Bapak Presiden (Joko Widodo) mendukung penuh pengembangan padi di Merauke dengan teknologi, full mekanisasi, dan benih unggul. Varietas ini bisa menghasilkan hingga 10 ton per hektar,” tambah Amran.


Peningkatan Produksi

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengunjungi lokasi pengembangan varietas unggul padi Cakrabuana Agritan di Distrik Kurik, Kabupaten Merauke. (Dok Kementan)

Sekretaris Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP), Haris Syahbuddin, menambahkan bahwa selain produktivitas tinggi, umur tanaman yang cepat merupakan keunggulan lain dari varietas ini, sehingga cocok untuk peningkatan indeks pertanaman.

“Varietas Cakrabuana Agritan, milik Kementerian Pertanian, memiliki potensi 10,2 ton per hektar. Di Merauke, bisa mencapai 8 ton lebih per hektar. Varietas ini juga lebih genjah 10 hari dibandingkan dengan varietas lain,” jelas Haris.

Haris juga menyoroti bahwa varietas ini tahan terhadap hama dan penyakit, serta mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan, seperti kekeringan dan banjir. Petani di sekitar Merauke sangat antusias dengan varietas ini.

“Varietas ini terbukti tahan terhadap penyakit blas, sehingga petani memiliki cukup waktu untuk mengelola ketersediaan air, terutama saat musim kering. Banyak petani yang meminta Cakrabuana,” ungkap Haris.


Dongkrak Pendapatan Petani

Implementasi varietas Cakrabuana di berbagai daerah, termasuk Merauke, telah menunjukkan hasil yang positif. Petani yang menanam varietas ini melaporkan peningkatan hasil panen yang signifikan.

Selain berkontribusi pada peningkatan produksi padi nasional, pengembangan varietas ini diharapkan dapat berdampak langsung pada peningkatan pendapatan petani dan kesejahteraannya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya