Liputan6.com, Jakarta - Kebaya bukan hanya simbol budaya. Pakaian dengan ragam potongan hasil alkulturasi di berbagai daerah di Indonesia ini merupakan kebanggaan bagi pemakainya. Untuk terus melestarikan kebaya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menetapkan Hari Kebaya Nasional yang pertama kali dirayakan pada Rabu (24/7/2024).
Di acara yang dihelat Kongres Wanita Indonesia (Kowani) itu, Ibu Negara Iriana Jokowi ikut serta, menampilkan keanggunan dan sisi feminin perempuan Indonesia. Wanita kelahiran 1963 itu tampil glamor mengenakan kebaya beludru warna biru.
Advertisement
Menariknya, kebaya panjang model kutubaru itu juga berhiaskan bebatuan kristal dan tampak serasi dengan perhiasan yang melingkar di leher Iriana . Namun untuk mengimbanginya, ibu tiga anak ini memakai sepasang anting lebih sederhana di telinganya.
Riasan wajahnya pun lebih soft, karena sekilas saja, penampilan wanita kelahiran Surakarta ini sudah begitu menyilaukan mata. Pulasan bibirnya menggunakan warna pink terang, dan tak ada perona pipi yang berlebihan.
Tatanan rambutnya mencerminkan kesan klasik, dengan ronce melati di atas kondenya. Pesona feminin Iriana itu ikut dilengkapi kain bernuansa cokelat. Ia pun menyisipkan selendang batik di pundaknya, yang senada dengan padanan kainnya.
Iriana menambahkan pump shoes dengan heels rendah,dalam warna hitam yang cenderung netral dan masih cocok dengan kebayanya. Kehadiran Iriana di acara peringatan Hari Kebaya Nasional juga sekaligus menandai momen dirinya menerima penghargaan sebagai Ibu Bangsa yang diserahkan Ketua Kowani Giwo Rubianto Wiyogo.
Momen Jokowi dan Iriana di Peringatan Hari Kebaya Nasional
Tak banyak berkata-kata, Iriana maju ke atas panggung. Kehebohan terjadi saat Iriana turun setelah berfoto, karena ia turut dijemput Presiden Jokowi yang sebelumnya duduk menonton. Momen itu langsung mengundang sambutan riuh hadirin yang memenuhi Istora Senayan, karena melihat keromantisan Jokowi dan Iriana.
Setidaknya sebanyak 9.250 perempuan berkebaya hadir memperingati Hari Kebaya Nasional yang pertama, jumlah yang memecahkan rekor Muri. Di tengah kerumunan para perempuan berkebaya, Iriana menyempatkan diri melihat pameran dan booth jualan dari anggota Kowani.
Tampak Iriana tertarik membeli kain di salah satu booth yang ia datangi bersama Annisa Pohan, istri Menteri Agraria dan Tata Ruang, merangkap sebagai Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN). Kemudian usai melihat-lihat, Presiden Jokowi dan rombongan meninggalkan lokasi.
Mengutip kanal News Liputan6.com, acara peringatan perdana Hari Kebaya Nasional mengambil tema "Lestarikan Budaya dengan Bangga Berkebaya." Berdasarkan pantauan di Istora Senayan, Jokowi datang mengenakan batik cokelat.
Advertisement
Rangkaian Acara Hari Kebaya Nasional
Di momen itu, Iriana duduk di samping Ketua Umum Kowani Giwo Rubianto Wigoyo yang mengenakan kebaya oranye. Acara dibuka dengan pembacaan puisi mengenai kebaya yang dibawakan perancang busana Indonesia Anne Avantie.
Di hadapan Jokowi dan peserta, Anne tampak menghayati sambil terharu mengutarakan kata-katanya mengenai kebaya. Setelahnya, acara berlanjut dengan hiburan sejumlah penyanyi yang mengenakan kebaya, termasuk Sundari Soekotjo dan Putri Ariani.
Beragam wanita dari berbagai profesi ikut tampil mengenakan kebaya di atas panggung. Presiden Jokowi terlihat senang dan memberi tepuk tangan dengan penampilan yang disajikan. Acara lalu ditutup dengan doa yang dibacakan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar.
Penyelenggaraan HKN bertujuan memperkenalkan dan menggaungkan kembali kebaya sebagai bagian dan sejarah perjuangan para perempuan Indonesia, meningkatkan wujud cinta, bangga pada identitas bangsa dan Tanah Air, melestarikan warisan budaya dengan menjadikan kebaya sebagai salah satu wadah kreativitas tanpa menghilangkan nilai pakem dari kebaya, serta menjadikan kebaya sebagai busana wanita yang dipakai dalam berbagai acara.
Kebaya Menuju Pengakuan UNESCO
Hari Kebaya Nasional juga jadi salah satu upaya mendorong pengakuan UNESCO akan kebaya. Tahun lalu, Indonesia bergabung dengan empat negara Asia Tenggara: Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, dan Thailand, dalam pengajuan joint nomination kebaya sebagai Warisan Budaya Takbenda ke UNESCO.
Kendati demikian, Indonesia juga mengajukan kebaya labuh dan kebaya kerancang dalam single nomination. Terkait itu, Giwo menyebut pihaknya fokus pada inisiasi joint nomination kebaya di peringatan bulan depan.
"Waktu kami hadir di (sidang) UNESCO dua tahun lalu, sudah disampaikan bahwa target kita untuk joint nomination dulu," ungkapnya pada Lifestyle Liputan6.com usai jumpa pers di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, 6 Juni 2024. "Kita hilangkanlah egoisme dengan adanya joint nomination. Bersama-sama, kita sinergi, berkolaborasi untuk mewujudkan perdamaian."
Dalam upaya jangka panjang, supaya semangat berkebaya tidak semata jadi peringatan anual, KOWANI menyebut tengah mengadvokasi terwujudnya "Selasa Berkebaya." Terkait itu, mereka hanya meneruskan gerakan sudah dilakukan berbagai organisasi dan komunitas, termasuk Perempuan Berkebaya.
Advertisement