Liputan6.com, Jakarta - Setiap harta yang Allah berikan untuk hamba-Nya, ada sebagian hak orang lain yang harus disalurkan. Sedekah adalah cara menyalurkan harta hak orang lain yang Allah titipkan pada setiap hamba-Nya.
Sedekah adalah ibadah yang baik dan dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Namun, ulama kharismatik KH Ahmad Bahauddin Nursalim alias Gus Baha pernah bilang kalau sedekah itu sebaiknya jangan banyak-banyak. Lho, kenapa, Gus?
Awalnya, Gus Baha membahas soal harta. Jika seseorang punya uang Rp1 miliar, ia boleh mengelolanya sendiri dengan tujuan agar tidak dikuasai orang zalim.
Baca Juga
Advertisement
“Semisal kamu punya uang Rp1 miliar. Yang kamu pakai kan Rp50 juta. Maka, Rp950 juta sisanya itu anggap saja harta untuk berkompetisi dengan orang kafir,” katanya dikutip dari YouTube Santri Gayeng, Rabu (24/7/2024).
Gus Baha mengatakan, Allah juga pernah memberi Nabi Sulaiman AS banyak harta dan kerajaan.
“Sulaiman! Kamu Aku beri uang banyak dan kerajaan. Boleh kamu berikan ke orang lain atau kamu ambil sendiri. Tapi kalau kamu ambil sendiri niati agar harta itu tidak diambil orang fasik atau orang zalim,” demikian disampaikan Gus Baha.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Sedekah Cukup Sepertiga dari Harta yang Dimiliki
Ketika memiliki harta berlimpah, kata Gus Baha jangan dihabiskan dengan sedekah. Menurutnya, sedekah itu tidak perlu banyak-banyak. Ikuti saja apa yang dianjurkan Rasulullah SAW.
“Sedekah ke kiai juga jangan banyak-banyak. Pokoknya kata nabi, sedekah itu jangan melewati sepertiga (dari harta yang dimiliki),” kata Gus Baha.
Gus Baha mencontohkan. Misalnya, ada jemaah Gus Baha yang punya uang Rp1 miliar. Lalu ia mau sedekah kepadanya.
“Gus, aku beri uang Rp500 juta. Harusnya saya menolak. Maksimal itu Rp250 juta (Rp300 juta, red), karena sepertiga. Paham ya?” tutur ulama asal Rembang, Jawa Tengah ini.
“Jadi kalau bisa sedekah itu jangan melewati sepertiga. Sebab, Kanjeng Nabi makhluk terbaik saja diberi sedekah oleh sahabat semua hartanya tidak berkenan,” lanjut Gus Baha.
Advertisement
Gus Baha Sering Tolak Sedekah Banyak
Tak hanya mengingatkan, tapi Gus Baha sendiri juga mempraktikkannya. Jika ada yang bersedekah banyak kepadanya, ia selalu tolak.
“Saya berkali-kali ditawari uang banyak. Bukan hanya pernah, berkali-kali. Dipasrahi tanah wakaf, saya tanya, memangnya kamu gak bakal mati?” tanya Gus Baha.
“Tentu mati, Gus,” jawab orang yang dikisahkan Gus Baha.
“Ya sudah, buat cucumu saja,” pintanya.
“Tidak Gus. Kalau untuk cucuku belum tentu benar. Kalau buat pondok pasti benar,” timpalnya.
“Karena kamu mulai, jadi gak benar,” kata Gus Baha.
“Sedekahmu itu tidak benar. Saya bukan kiai yang mudah menerima sedekah. Kamu mau mengajakku melawan hukum nabi?” ujar Gus Baha lagi.
“Paling banyak itu sepertiga. Itu pun jangan cuma diberikan kepadaku. Gurumu bukan cuma saya. Jangan cuma saya. Tidak baik,” jelas Gus Baha.