Liputan6.com, Cilacap - Tak ada satupun manusia yang tidak memiliki dosa, kecuali mereka yang tergolong sebagai nabi dan Rasul Allah SWT yang memiliki sifat maksum artinya terpelihara dari dosa. Semua manusia pasti memiliki dosa, entah itu dosa besar atau kecil.
Dosa secara umum terbagi menjadi dua yakni dosa besar dan kecil. Adapun perbedaan dosa besar dan dosa kecil tergantung dari dampak yang ditimbulkan. Jika sedikit maka itu termasuk dosa kecil, jika bear maka terkategori dosa besar.
Baca Juga
Advertisement
Tak jarang seseorang yang memiliki dosa besar muncul pertanyaan dalam hatinya, yakni apakah dosa-dosanya ini diampuni Allah SWT?
Terkait cara taubat dari dosa besar, Imam an-Nawawi menjelaskan agar mendapatkan ampunan dari Allah SWT.
Simak Video Pilihan Ini:
Dosa Besar Sebabkan Murka Allah
menukil merdeka.com, terjerumus ke dalam dosa besar menjadikan seorang Muslim berada dalam posisi yang kemungkinan dimurkai oleh Allah. Terlebih, dosa besar merupakan dosa yang tidak akan diampuni, kecuali pelaku dosa besar tersebut melakukan taubat kepada Allah SWT.
Hal ini dijelaskan oleh Imam An-Nawawi ketika beliau menjelaskan makna dari hadis Nabi shallallahu ’alaihi wasallam yang berbunyi,
“Tidaklah seorang Muslim menghadiri shalat wajib (di masjid), ia membaguskan wudhunya dan membaguskan khusyuk serta rukuknya, kecuali itu semua menjadi kafarah (penghapus) dosa-dosanya yang telah berlalu, selama ia tidak mengerjakan dosa besar. Dan itu berlaku sepanjang masa” (HR. Muslim).
Advertisement
Cara Tobat dari Dosa Besar menurut Imam an-Nawawi
Dalam kaitannya dengan cara tobat dari dosa besar, Imam an-Nawawi menjelaskan demikian,
“Maknanya bahwa semua dosa akan diampuni (karena amalan tersebut) kecuali dosa besar. Adapun dosa besar tidak diampuni (dengan sebatas amalan tersebut) … Al-Qadhi Iyadh mengatakan bahwa yang disebutkan dalam hadits, yaitu keyakinan bahwa dosa-dosa akan diampuni selama bukan dosa besar, ini adalah keyakinan Ahlussunnah. Dan dosa besar itu hanya dapat dihapuskan dengan taubat atau dengan rahmat dari Allah Ta’ala dan keutamaan dari Allah” (Syarah Shahih Muslim lin Nawawi).
Oleh karena itu, satu-satunya cara bertaubat dari dosa besar hanyalah dengan taubat yang sungguh-sungguh atau taubat nasuha. Cara bertaubat dari dosa besar ini penting diketahui setiap umat Islam, karena tidak sedikit dari kita yang mungkin pernah terlibat dengan dosa-dosa besar.
Doa Taubat Abu Bakar as-Shiddiq
Menukil Rumaysho.com, do’a yang bisa diamalkan adalah do’a meminta ampunan yang diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada Abu Bakr Ash Shiddiq radhiyallahu ‘anhu.
Dari Abu Bakr Ash Shiddiq, beliau berkata kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
عَلِّمْنِى دُعَاءً أَدْعُو بِهِ فِى صَلاَتِى . قَالَ « قُلِ :اللَّهُمَّ إِنِّى ظَلَمْتُ نَفْسِى ظُلْمًا كَثِيرًا وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ ، فَاغْفِرْ لِى مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ ، وَارْحَمْنِى إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ »
“Ajarkanlah aku suatu do’a yang bisa aku panjatkan saat shalat!” Maka Beliau pun berkata, “Bacalah: ‘ALLAHUMMA INNII ZHOLAMTU NAFSII ZHULMAN KATSIIRAN WA LAA YAGHFIRUDZ DZUNUUBA ILLAA ANTA FAGHFIRLII MAGHFIRATAN MIN ‘INDIKA WARHAMNII INNAKA ANTAL GHAFUURUR RAHIIM (Ya Allah, sungguh aku telah menzhalimi diriku sendiri dengan kezhaliman yang banyak, sedangkan tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. Maka itu ampunilah aku dengan suatu pengampunan dari sisi-Mu, dan rahmatilah aku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang) ‘.” (HR. Bukhari no. 834 dan Muslim no. 2705)
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
Advertisement