Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih rawan melanjutkan koreksi pada perdagangan saham Kamis (25/7/2024). IHSG akan menguji rentang 7.026-7.199 pada perdagangan Kamis pekan ini.
IHSG kembali melemah 0,70 persen ke posisi 7.262 dan masih didominasi oleh volume penjualan pada perdagangan Rabu, 24 Juli 2024. IHSG akan menguji rentang 7.026-7.199.
Advertisement
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, selama IHSG belum mampu break 7.354 sebagai resistance terdekatnya, saat ini posisi IHSG diperkirakan berada pada bagian awal dari wave 2 dari wave (3) sehingga pergerakan IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya.
“Adapun area koreksi IHSG diperkirakan menguji ke rentang 7.026-7.199,” kata dia.
Herditya menuturkan, IHSG akan berada di level support 7.207,7.099 dan level resistance 7.354,7.396 pada perdagangan Kamis pekan ini.
Analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat melakukan koreksi disertai volume dan breakdown support garis moving average (MA)5 harian. Selama di bawah garis MA, IHSG berpeluang untuk menguji support garis MA20 sekaligus support sideways channel-nya.
“Namun, jika kembali breakout garis MA5 maka berpeluang untuk kembali membuat rebound dan melanjutkan fase bullish-nya,” tutur dia.
Wafi menuturkan, range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 7.200-7.400.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Wafi memilih saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Avia Avian Tbk (AVIA), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), dan PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO).
Sedangkan Herditya memilih saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Blue Bird Tbk (BIRD), PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Astra International Tbk (ASII) - Buy on Weakness
Saham ASII menguat 1,80% ke 4.530 disertai dengan munculnya volume pembelian, dan penguatannya pun mampu berada di atas MA20.
"Saat ini, posisi ASII diperkirakan berada pada bagian dari wave (iii) dari wave [iii], sehingga ASII masih berpeluang melanjutkan penguatannya," ujar dia.
Buy on Weakness: 4.490-4.530
Target Price: 4.640, 4.800
Stoploss: below 4.450
2.PT Blue Bird Tbk (BIRD) - Buy on Weakness
Saham BIRD menguat 7,79% ke 1.660 disertai dengan tingginya volume pembelian. "Kami perkirakan, posisi BIRD saat ini sedang berada di akhir wave (i) dari wave [c], sehingga penguatannya akan relatif terbatas dan rawan terkoreksi terlebih dahulu untuk membentuk wave (ii)," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 1.595-1.655
Target Price: 1.720, 1.785
Stoploss: below 1.535
3.PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) - Spec Buy
BREN terkoreksi 2,29% ke 8,550 dan masih didominasi oleh volume penjualan. Herditya menuturkan, pihaknya perkirakan, posisi BREN saat ini sedang berada pada bagian dari wave [b] dari wave 2, sehingga koreksinya akan relatif terbatas dan berpeluang menguat.
Spec Buy: 8.250-8.625
Target Price: 9.250, 10.100
Stoploss: below 7.625
4.PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) - Buy on Weakness
Saham TLKM terkoreksi 3,16% ke 3.060 dan disertai dengan munculnya volume penjualan. "Saat ini, kami perkirakan posisi TLKM sedang berada pada bagian dari wave [ii] dari wave A, sehingga pergerakan TLKM masih rawan melanjutkan koreksinya," ujar dia.
Buy on Weakness: 2.920-3.060
Target Price: 3.280, 3.500
Stoploss: below 2.800
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Penutupan IHSG pada 24 Juli 2024
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan saham Rabu (24/7/2024). Koreksi IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang tertekan.
Mengutip data RTI, IHSG anjlok 0,70 persen ke posisi 7.262,75. Indeks LQ45 susut 0,66 persen ke posisi 917,17. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan. Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.314,11 dan level terendah 7.249,27.
Sebanyak 323 saham melemah sehingga menekan IHSG. 233 saham menguat dan 237 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.049.991 kali dengan volume perdagangan 16,4 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 7,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.210.
Mayoritas sektor saham tertekan kecuali sektor saham industri naik 0,56 persen, sektor saham siklikal bertambah 0,03 persen dan sektor saham transportasi melonjak 0,77 persen.
Sementara itu, sektor saham teknologi susut 1,67 persen, dan pimpin koreksi. Selanjutnya sektor saham infrastruktur melemah 1,49 persen, sektor saham energi tergelincir 0,62 persen dan sektor saham basic merosot 0,40 persen.
Selain itu, sektor saham nonsiklikal terpangkas 0,71 persen, sektor saham kesehatan susut 0,38 persen, sektor saham keuangan terpangkas 0,66 persen, sektor saham properti melemah 0,28 persen.
Apa Saja Sentimen IHSG?
Mengutip Antara, dalam kajian tim riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, sentimen eksternal dan internal memicu pergerakan IHSG berada di zona merah.
"Dari eksternal, bursa regional Asia bergerak melemah, pasar tampaknya fokus menilai data manufaktur Jepang dan Australia yang mengalami kontraksi," demikian dikutip.
Dari Jepang, Jibun Bank Japan Manufacturing merosot ke level 49,2, setelah sebelumnya berada di level 50,0 pada Juni 2024, sedangkan manufaktur Australia mengalami kenaikan tipis dari sebelumnya 47,2 menjadi 47,4, namun sayangnya level ini masih berada di zona kontraksi.
"Pasar menilai hal tersebut akibat dari output dan pesanan baru yang turun serta kondisi bisnis yang belum pulih sehingga terjadi perlambatan perekonomian,”
Dari Amerika Serikat (AS), pasar juga menantikan akhir drama calon presiden dari partai Demokrat setelah Joe Biden menyatakan mundur dari pencalonan. Pasar terus mengikuti perkembangan siapa yang akan menjadi lawan calon presiden Donald Trump pada pilpres (pemilihan presiden) pada November 2024.
Dari dalam negeri, utang jatuh tempo pemerintahan RI pada 2025 akan meningkat, berdasarkan data Kementerian Keuangan yang mencatatkan, utang jatuh tempo pemerintah Indonesia pada 2025 mendatang mencapai Rp800 triliun, atau meningkat dari tahun ini yang sebesar Rp434,29 triliun.
“Pasar berharap, langkah dan kebijakan pemerintah terhadap pembayaran utang jatuh tempo tersebut tetap dapat menjaga kepercayaan pasar akan kondisi ekonomi dalam negeri,”
Advertisement