Liputan6.com, Banyuwangi - Ajang internasional balap sepeda Tour de Banyuwangi Ijen (TdBI) 2024 memberi banyak pengalaman bagi talenta muda Banyuwangi yang menjadi Liaison Officer (LO) atau penghubung antara penyelenggara, peserta, dan pihak terkait lainnya.
Para LO muda tersebut perannya sangat krusial. Tidak semata bisa menguasai teknis seputar kegiatan, tapi juga harus pandai berbahasa asing. Para LO yang terpilih adalah anak-anak muda yang berprestasi. Mulai dari penghafal Alquran hingga alumnus kampus-kampus luar negeri.
Advertisement
Salah satunya Naurah Junita Gunawanto (18). Ia hafal Alqur’an 15 juz dan pemenang Juara 1 SDGs Innovation Competition at Sunway University Malaysia.
“Waktu masih bersekolah, setiap ada event TdBI, semua siswa diajak menonton di depan sekolah. Senang rasanya saat itu dan mikir bagaimana bisa ikut terlibat. Dan Alhamdulillah kesampaian saat ini,” ungkapnya, Kamis (25/7/2024).
Dia mengaku dengan terlibat sebagai LO semakin memperkaya pengalaman berinteraksi dengan komunitas internasional.
"Yang pasti sangat berguna saat saya kuliah nanti,” ujarnya.
Selain Naurah juga ada Naufal Alfandra Setyawan. Ia alumnus Program Pertukaran Mahasiswa di Universitas Nottingham London dan awardee Program IISMA, Indonesian International Student Mobility Award dari Kemendikbud di jurusan Aerospace Technology Nottingham University London.
Juga ada Suci yang menjadi Lo dari Tim CCACHE x Par Kup dari Australia. Suci merupakan lulusan magister Kampus yang sama dengan Naufal yakni Nottingham University London.
Saat ini ia aktif menjadi interpreter di Pusat Informasi Geologi Geopark Ijen (PGGI) yang ada di Banyuwangi. Geopark Ijen sendiri telah ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark dan masuk jaringan Geopark dunia
Hasil Seleksi Ketat
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyatakan kejuaraan balap sepeda internasional Tour de Banyuwangi Ijen menjadi ajang bagi anak-anak muda Banyuwangi bisa terlibat di event internasional.
"Pengalaman ini bisa sangat berharga untuk membangun networking yang lebih luas,” ungkap , Rabu(24/7/2024).
Selain itu, imbuh Ipuk, para LO tersebut sekaligus jadi duta Banyuwangi untuk mempromosikan berbagai potensi lokal. Seperti halnya destinasi wisata, budaya, hingga kuliner lokal.
“Mereka harus bisa menjelaskan tentang Banyuwangi kepada para atlet mancanegara ini,” jelasnya.
Koordinator LO TDBI Kisma Donna Wijaya mengatakan, para LO tersebut telah diseleksi dengan cukup ketat.
“Tidak hanya dibekali dengan sejumlah kemampuan teknis, kita juga memilih anak-anak yang punya kompetensi dan prestasi sekaligus,” ujarnya.
Advertisement